PERIODESASI PENDIDIKAN ISLAM
Dalam konteks ini, priodesasi pendidikan islam terbagi
kedalam dua fase:
1.
Pranatal
fase ini bisa dikatakan sebagai fase
pendidikan sebelum melahirkan, dan fase ini ditandai dengan proses pemilihan
jodoh, pernikahan, dan kehamilan.
a.
Proses pemilihan jodoh
Fase ini adalah persiapan bagi seorang yang
sudah dewasa untuk menghadapi hidup baru yaitu berkeluarga. Salah satu
pendidikan yang sudah dewasa itu adalh masalah pemlihan jodoh yang tepat, yaitu
berkeluarga. Dalam hal ini proses memilih jodoh yang tepat adalah suatu hal
yang sangat penting. Sebab semua itu sangatlah mempengaruhi kebahiagaan rumah
tangga nantinya.
Menurut pendapat R.I Suhartin memilih jodoh
harus memilih jodoh yang sesuai dengan kriterianya. Kriteria ini dibagi dalam
dua golongan yaitu; kriteria umum dan kriteria yang bersifat khusus. Syarat
umum adalah bahwa seyogyanya jodoh yang dipilih sudah dewasa agar tiada
mengalami kesuliatan dalam berkeluarga dan syarat khususnya tent sesuai dengan
selera masing-masing. Namun syarat yang terpenting adalah saling mencintai.
Berkenaan dalam memilih jodoh, syariat islam sudah meletakkan kaidah-kaidah
pada masing-masing pelamar dan yang dilamar.
Sesuai denagn sabda rosululloh SAW:
تُنْكَحُ
الْمَرْأةُ الأَرْبَعُ لِمَالِهاوَلِنَسَبِهَا وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْبِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ
يَدَاكَ (رواه بخري مسلم)
“ wanita dinikahi karna 4
pertimbangan; karna hartanya, katurnannya,kecantikannya, dan karna agamanya, dan
dapatkanlah wanita yang memiliki agama, maka akan beruntunglah kamu.”)HR. Bukhori muslim)
b.
Proses pernikahan
Ada beberapa dasar yang dijelaskan berkenaan
denagn proses ini, antara lain seperti yang telah disabdakan oleh rosululloh; “
siapa saja yang mampu menikah, namun ia tidak menikah, maka tidaklah termasuk
golonganku”(HR. Thabrani dan Baihaqi)
Juga seperti yang terkandung dalam surat ar-rum ayat 21.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir"
Baca juga :
c.
Fase kehamilan
Salah satu tujuan berumah tangga adalah untuk
mendapatkan keturunan. Menurut rosululloh masa kehamilan memiliki beberapa
tahapan:
1.
Tahap nutfah: pada tahap ini calon anak masih berbentuk cairan
sperma dan sel telur dan tahap ini berlangsung selama 40 hari.
2.
Tahap’alaqoh: setelah berumur 80 hari cairan tersebut
berubah menjadi gumpalan darah dan bergantung didinding rahim.
3.
Tahap mudghoh: setelah berumur 120 hari segumpal darah
tadi berubah menjadi daging dan pada masa inilah calon bayi telah siapmenerima
hembusan ruh dari malaikat utusan Alloh.
Dalam fase kehamilan ini kewajiban wanita yang
sedang mengandung yaitu; memakan makanan yang bergizi,menjauhi makanan yang
diharamkan alloh,proses pendidikan konsepsi ini dilakukan secara tidak
langsung,ibu harus mendoakan anak nya,menjaga diri agar tetap memakan dan
meminum yang halal,taqorub kepada alloh melalui ibadah wajib dan sunnah.
Menurut zakiah daradjat1, proses pendidikan
akan lebih berpengaruh kepada anak apabila diamalkan langsung oleh orang tua
nya selama janin masih dalam kandungan.
Kontak piskis secara langsung antara orang
tua, terutama ibu dengan si janinlah yang disebut dengan pendidikan pada masa
kehamilan.
Catatan pentingnya adalah semua proses
tersebut berawal dari kehidupan kedua orang tua dari calon bayi dalam membentuk
bibit kwalitas dalam pandangan islam.
1.
Pasca Natal
Pendidikan pasca natal adalah pendidikan yang
dimulai semenjak lahirnya lahirnya anak sampai mereka dewasa bahkan sampai
mereka meninggal dunia. Dan sesuai perkembangan jiwanya, ada beberapa tahapan
sesuai dengan perkembangan jiwa manusia, yaitu:
1)
Usia 0-3 tahun
Pada masa ini yang dapat dilakukan orang tua
adalah memberikan suasana yang agamis seperti yang dianjurkan rosululloh SAW:
a)
Mengumandangkan adzan pada telinga kanan dan iqomah pada telinga
kiri pada saat bayi baru dilahirkan
b)
Memberi nama yang baik untuk anak.
2)
Usia 3-7 tahun
Pada usia inilah anak sudah benar-benar bisa
dididik, karna dalam perkembangan jiwanya, sang anak sudah mengenal bahasa.
3)
Usia 7-13 tahun
Pada usia ini sang anak sudah memulai
pendidikan disekolah dan mulai menggunakan rasionya, dan tugas orang tua pada
usia tersebut adalah :
ð menyekolahkan anak ke sekolah yang seaqidah
ð tetap mengawasi dan membimbing
amaliah sang anak
ð memberikan perhatian dan kasih sayang serta memberikan kesempatan pada anak untuk berpendapat
ð memonitor pergaulan sang anak.
4)
Masa remaja
Masa ini berlangsung pada umur 12-21 tahun,
pada masa ini biasanya ditandai dengan adanya perubahan yang menyangkut gender,
sehingga sering disebut juga dengan peralihan dari eseksual ke seksual.
5)
Masa dewasa
Masa ini terbagi menjadi tiga tahap:
ð dewasa dini
ð dewasa madya
ð dewasa akhir
Seperti yang ada dalam surat al-Ahqaaf ayat 15:
“Sehingg telah apabila Dia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya
aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang
berserah diri".
Seperti yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an
bahwa usia dewasa dimulai umur 40 tahun, usia dimana seorang telah menjadi
orang tua dan bertanggung jawab untuk berbakti kepada oarang tuanya dan masa
dimana seorang mulai meninggalkan agama bekas atau yang dikenal dengan second
hand yaitu seorang hanya menjalankan agama yang diterimanya saja, bersama-sama
dengan adat kebiasaan, dan turun- temurun, maka seorang telah dianggap mampu
memilih agamanya karna kuatnya hubungan terhadap tuhan.
Sejalan dengan perkembangan usianya, sikap
keagamaan pada orang dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
ðmenerima perkembangan agama berdasarkan pertimbangan yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan
ð cenderung bersifat realis
ð tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab
ð bersikap terbuka dan berwawasan
ð bersikap lebih kritis.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis,Ilmu
pendidikan islam,Jakarta:Kalam Mulia,h.
Hussein Bahreisj,Aljamius
shohih Bukhari Muslim,(Surabaya:CV.Karya utama)
zakiah daradjat,Bahan Kuliyah Ilmu
Pendidikan Islam,PPs.IAIN imam bonjol padang,1996
No comments:
Post a Comment
Jika ada pertanyaan dan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan artikel. Langsung saja kalian tulis di contak comment yang kami sediakan atau click post a comment dan jangan lupa untuk Berkomentar yang baik 🙂