Pages

Tuesday, 13 January 2015

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, Periodesasi Pendidikan Islam (Pranatal dan Pasca Natal)

PERIODESASI PENDIDIKAN ISLAM

Dalam konteks ini, priodesasi pendidikan islam terbagi kedalam dua fase:

1.  Pranatal
fase ini bisa dikatakan sebagai fase pendidikan sebelum melahirkan, dan fase ini ditandai dengan proses pemilihan jodoh, pernikahan, dan kehamilan.

a.    Proses pemilihan jodoh

Fase ini adalah persiapan bagi seorang yang sudah dewasa untuk menghadapi hidup baru yaitu berkeluarga. Salah satu pendidikan yang sudah dewasa itu adalh masalah pemlihan jodoh yang tepat, yaitu berkeluarga. Dalam hal ini proses memilih jodoh yang tepat adalah suatu hal yang sangat penting. Sebab semua itu sangatlah mempengaruhi kebahiagaan rumah tangga nantinya.

Menurut pendapat R.I Suhartin memilih jodoh harus memilih jodoh yang sesuai dengan kriterianya. Kriteria ini dibagi dalam dua golongan yaitu; kriteria umum dan kriteria yang bersifat khusus. Syarat umum adalah bahwa seyogyanya jodoh yang dipilih sudah dewasa agar tiada mengalami kesuliatan dalam berkeluarga dan syarat khususnya tent sesuai dengan selera masing-masing. Namun syarat yang terpenting adalah saling mencintai. Berkenaan dalam memilih jodoh, syariat islam sudah meletakkan kaidah-kaidah pada masing-masing pelamar dan yang dilamar.
Sesuai denagn sabda rosululloh SAW:

تُنْكَحُ الْمَرْأةُ الأَرْبَعُ لِمَالِهاوَلِنَسَبِهَا وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْبِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ (رواه بخري مسلم)

“ wanita dinikahi karna 4 pertimbangan; karna hartanya, katurnannya,kecantikannya, dan karna agamanya, dan dapatkanlah wanita yang memiliki agama, maka akan beruntunglah kamu.”)HR. Bukhori muslim)

b.    Proses pernikahan

Ada beberapa dasar yang dijelaskan berkenaan denagn proses ini, antara lain seperti yang telah disabdakan oleh rosululloh; “ siapa saja yang mampu menikah, namun ia tidak menikah, maka tidaklah termasuk golonganku”(HR. Thabrani dan Baihaqi)
Juga seperti yang terkandung dalam surat ar-rum ayat 21.      

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir"




Baca juga :



c.    Fase kehamilan 

Salah satu tujuan berumah tangga adalah untuk mendapatkan keturunan. Menurut rosululloh masa kehamilan memiliki beberapa tahapan:

1.    Tahap nutfah: pada tahap ini calon anak masih berbentuk cairan sperma dan sel telur dan tahap ini berlangsung selama 40 hari.
2.    Tahap’alaqoh: setelah berumur 80 hari cairan tersebut berubah menjadi gumpalan darah dan bergantung didinding rahim.
3.    Tahap mudghoh: setelah berumur 120 hari segumpal darah tadi berubah menjadi daging dan pada masa inilah calon bayi telah siapmenerima hembusan ruh dari malaikat utusan Alloh.

Dalam fase kehamilan ini kewajiban wanita yang sedang mengandung yaitu; memakan makanan yang bergizi,menjauhi makanan yang diharamkan alloh,proses pendidikan konsepsi ini dilakukan secara tidak langsung,ibu harus mendoakan anak nya,menjaga diri agar tetap memakan dan meminum yang halal,taqorub kepada alloh melalui ibadah wajib dan sunnah.

Menurut zakiah daradjat1, proses pendidikan akan lebih berpengaruh kepada anak apabila diamalkan langsung oleh orang tua nya selama janin masih dalam kandungan.
Kontak piskis secara langsung antara orang tua, terutama ibu dengan si janinlah yang disebut dengan pendidikan pada masa kehamilan.

Catatan pentingnya adalah semua proses tersebut berawal dari kehidupan kedua orang tua dari calon bayi dalam membentuk bibit kwalitas dalam pandangan islam.
1.  Pasca Natal

Pendidikan pasca natal adalah pendidikan yang dimulai semenjak lahirnya lahirnya anak sampai mereka dewasa bahkan sampai mereka meninggal dunia. Dan sesuai perkembangan jiwanya, ada beberapa tahapan sesuai dengan perkembangan jiwa manusia, yaitu:

1)             Usia 0-3 tahun
Pada masa ini yang dapat dilakukan orang tua adalah memberikan suasana yang agamis seperti yang dianjurkan rosululloh SAW:
a)      Mengumandangkan adzan  pada telinga kanan dan iqomah pada telinga kiri pada saat bayi baru dilahirkan
b)      Memberi nama yang baik untuk anak.

2)             Usia 3-7 tahun
Pada usia inilah anak sudah benar-benar bisa dididik, karna dalam perkembangan jiwanya, sang anak sudah mengenal bahasa.

3)             Usia 7-13 tahun
Pada usia ini sang anak sudah memulai pendidikan disekolah dan mulai menggunakan rasionya, dan tugas orang tua pada usia tersebut adalah :

ð menyekolahkan anak ke sekolah yang seaqidah
ð  tetap mengawasi dan membimbing amaliah sang anak
ð memberikan perhatian dan kasih sayang serta memberikan kesempatan pada   anak untuk berpendapat
ð  memonitor pergaulan sang anak.

4)             Masa remaja
Masa ini berlangsung pada umur 12-21 tahun, pada masa ini biasanya ditandai dengan adanya perubahan yang menyangkut gender, sehingga sering disebut juga dengan peralihan dari eseksual ke seksual.

5)             Masa dewasa
Masa ini terbagi menjadi tiga tahap:
ð dewasa dini
ð dewasa madya
ð dewasa akhir
Seperti yang ada dalam surat al-Ahqaaf ayat 15:

“Sehingg telah apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".

Seperti yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an bahwa usia dewasa dimulai umur 40 tahun, usia dimana seorang telah menjadi orang tua dan bertanggung jawab untuk berbakti kepada oarang tuanya dan masa dimana seorang mulai meninggalkan agama bekas atau yang dikenal dengan second hand yaitu seorang hanya menjalankan agama yang diterimanya saja, bersama-sama dengan adat kebiasaan, dan turun- temurun, maka seorang telah dianggap mampu memilih agamanya karna kuatnya hubungan terhadap tuhan.

Sejalan dengan perkembangan usianya, sikap keagamaan pada orang dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

ðmenerima perkembangan agama berdasarkan pertimbangan yang matang, bukan      sekedar ikut-ikutan
ð cenderung bersifat realis
ð tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab
ð bersikap terbuka dan berwawasan
ð bersikap lebih kritis.


DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis,Ilmu pendidikan islam,Jakarta:Kalam Mulia,h.

Hussein Bahreisj,Aljamius shohih Bukhari Muslim,(Surabaya:CV.Karya utama) 

zakiah daradjat,Bahan Kuliyah Ilmu Pendidikan Islam,PPs.IAIN imam bonjol padang,1996

No comments:

Post a Comment

Jika ada pertanyaan dan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan artikel. Langsung saja kalian tulis di contak comment yang kami sediakan atau click post a comment dan jangan lupa untuk Berkomentar yang baik 🙂