Aspek
tujuan pendidikan islam itu meliputi empat hal, yaitu:
1.
Tujuan jasmaniah (ahdaf al-jismiyyah)
Tujuan
pendidikan perlu dikaitkan dengan tugas manusia selaku khalifah dimuka bumi
yang harus memiliki kemampuan jasmani yang bagus disamping rohani yang teguh.
Dalam hadist Rasulullah Saw bersabda:
Artinya:
“orang mukmin
yang kuat itu lebih baik dan lebih disayangi oleh Allah dari pada orang mukmin
yang lemah”.
Jadi
tujuan pendidikan islam adalah untuk membentuk manusia muslim yang sehat dan
kuat jasmaninya serta memiliki keterampilan yang tinggi.
2. Tujuan
rohaniah (ahdaf al-ruhyyyah)
Jika
kita perhatikan tujuan ini dikaitkan dengan kemampuan manusia menerima agama
islam yang inti ajarannya adalah keimanan dan ketaatan kepada Allah, dengan
tunduk dan patuh kepada nilai-nilai moralitas yang diajarkan Nya dengan
mengikuti keteladanan rosulullah Saw inilah tujuan rohaniah pendidikan islam.
Tujuan
pendidikan rohaniah diarahkan kepada pembentukan akhlak mulia, yang ini oleh
para pendidik modern barat dikategorikan sebagai tujuan pendidikan religious,
yang oleh kebanyakan pemikir pendidikan islam tidak disetujui istilah itu,karena akan memberikan kesan akan
adanya tujuan pendidikan yang non religious dalam islam.
3.
Tujuan akal (ahdaf al-aqliyah)
Selain
tujuan jasmaniah dan tujuan rohaniah, pendidikan islam juga memperhatikan
tujuan akal. Aspek tujuan ini bertumpu pada pengembangan intelegansia
(kecerdasan) yang berada dalam otak. Sehingga mampu memahami dan menganalisis
fenomena-fenomena ciptaan Allah dijagad raya ini. Firman Allah yang mendorong
pendidikan akal banyak terdapat didalam Al-qurantak kurang dari 300 kali.
Kemudian
melalui proses observasi dengan panca indra, manusia dapat di didik untuk
menggunakan akalkecerdasannya untuk meneliti.
4.
Tujuan sosial (ahdaf al-ijjtima’iyah)
Tujuan
social ini merupakan pembentukan kepribadian yang utuh dari roh, tubuh, dan akal. Dimana
idetitas individu disini tercermin sebagai manusia yang hidup pada masyarakat
yang plural (majmuk). Tujuan pendidikan social ini penting artinya karena
manusia sebagai khalifah tuhan dibumiseyogyanya mempunyai kepribadian yang
utama dan seimbang.yang karenanya tidak mungkin manusia menjauhkan diri dari
kehidupan bermasyarakat.
Individu
merupakan sebagian integral dari anggota kelompok didalam masyarakat atau
keluarga, atau sebagai anggota keluarga, dan pada waktu yang sama sebagai
anggota masyarakat.maka persaudaraan diangap sebagai salah satu kunci konsep
social dalam islam yang menghendaki setiap individu memerlukan individu lainnya
dengan cara-cara tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, nizar
samsul, filsafat pendidikan islam, kalam mulia, Jakarta, 2009
Ramayulis, ilmu pendidikan islam, kalam mulia,
Jakarta, 2002
***
Demikian penulisan artikel kami. Jika ada pertanyaan dan beberapa permasalahan yang berkaitan dalam artikel. Langsung saja kalian tulis di contak comant yang kami sediakan atau click post a comment 👇
شكرا جزيلا
No comments:
Post a Comment
Jika ada pertanyaan dan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan artikel. Langsung saja kalian tulis di contak comment yang kami sediakan atau click post a comment dan jangan lupa untuk Berkomentar yang baik 🙂