Pages

Thursday, 27 October 2016

KEWAJIBAN MENDIDIK DALAM AJARAN PENDIDIKAN ISLAM



IlmuPendidikanislam- Pendidikan adalah hal terpenting dalam membangun kekuatan dalam segi apapun. Pendidikan akan mampu membangun peradaban yang baik. Lewat pendidikan segala ilmu pengetahuan tersalurkan. Karena itulah pendidikan sangat penting terutama dalam pendidika  islam itu sendiri.

Islam mewajibkan untuk seluruh umatnya mencari ilmu. Lewat ilmu mampu menghantarkan umat islam dalam kualitas hidup yang lebih baik yaitu dari segi agama, sosial, politik dan ekonomi. Ilmulah yang membawa perubahan keempat segi tersebut dalam kesetabilan. Tentu dapat diketahui kehidupan yang stabil menghantarkan ketentraman dan kedamaian yaitu dunia dan akhirat.

Dalam agama islam hukum mencari ilmu itu wajib. Berdosalah bagi manusia mengaku muslim, tetapi tidak mau mencari. Sealama manusia masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk mencari ilmu maka itu adalah wajib dilakukan. Bahkan belajarilmu adalah sepanjang hayat dari sejak dilahirkan hingga meninggal nanti.






Adapun perintah dalam mencari ilmu terdapat dalam Qur’an Surat pertama yang Allah turunkan dimuka bumi ini, tepatnya di Gua Hira kepada rasul-Nya nabi Muhammad Salallahualaihi wassalam yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 :

Artinya :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulahyang Maha mulia, yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak dikehendakinya.

Melalui ayat-ayat tersebut maka dapat diambil poin pentingnya adalah :

1. memahami wujud Allah dengan ilmu tauhid sehingga menjadi baromater  adalah nilai keilaihan dan tujuan pendidikan.

2. memahami penciptaan Allah sehingga manusia memamahami sebagai makhluk khalifah dimuka bumi untuk memeliharanya.

3. belajar menyelidiki aspek biologis manusia dan makhluk dibumi.

4. belajar mengenai asal-usul penciptaan makhluk dibumi

5. belajar perkembangan intelektualitas manusia dalam perkembangan dan pemecahan masalah.

6. belajar semua ilmu pengetahuan dalam mencerdaskan manusia.

Adapun bagi yang mengingkari ilmu adalah berdosa. hal ini berdasarkan Qur’an Surat As-Saff ayat 3:

"itu adalah sangat dibenci Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kamu kerjakan".

 Dalam hadist rasulullah Salallahualaihiwassalam meriwayat kan :
“barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Dia akan memahamkan dan mencerdaskan tentang agama”  ( bukhari muslim )

Adapaun bagi seorang yang beriman dan beilmu akan diangkat derajatnya terdapat dalam Qur’an surat Al- Mujadilah ayat 11 :
“ wahai orang-orang yang beriman ! apabila dikatakan kepadamu , “berilah kelapangan dalam majelis-majelis”  maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan”

Melalui ayat tersebut ada dua poin penting yang dapat diambil :

1. kewajiban mendirikan lembaga pendidikan

2. kewajiban membangun sarana dan prasarana pendidikan yang luas, memadai dan fasilitas modern.

Olehkarenanya mencari ilmu maupun mebangun lembaga merupakan kewajiban sesuai dengan surat diatas. Maka ruanglingkup pendidikan ada pada :








1. pendidikan dari keluarga

2. pendidikan di sekolah

3. Pendidikan lingkungan masyarakat

Pendidikan dari keluarga yang merupakan pendidikan utama bagi generasi Muslim maka patutlah mencontoh nasihat Luqman kepada anaknya yang dapat diambil pelajaran :

1. mealarang anaknya berbuat syirik kepada Allah
2. menyuruh anaknya berbuat baik kepada kedua orang tua
3. berterimakasih kepada Allah dan orang tua
4. tidak mengikuti ajakan orang tua untuk berbuat syirik
5. bergaul dengan orang-orang yang selalu mengikuti ajaran Allah
6. mendirikan sholat dan berbuat kebajikan
7. bersabar terhadap musibah yang dialami
8. semua amal kebajikan yang diperbuat diharapkan hanya untuk dibalas oleh Allah semata.

Anak didik merupakan bagian dari pendidikan. kewajiban mereka adalah mencari ilmu yaitu dengan berkonsentrasi untuk belajar, berperilaku sopan dan santun kepada pendidik dan teman sebaya, mengerjakan semua tugas yang diberikan.




Daftar pustaka

Buku : ILMU PENDIDIKAN ISLAM, Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. dan Hendra Akhdiyat, M.Pd.


Baca Juga :



Thursday, 6 October 2016

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, MEMBAHAS TUJUAN PENDIDIKAN BARAT


Dalam buku ilmu pendidikan islam
Drs. Beni Ahmad, M.Si dan hendra Akhdiyat, M.Pd


seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya yaitu mengenai PERBEDAAN ANTARA DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM DENGAN DASAR ILMU PENDIDIKAN BARAT memilki banyak perbedaan baik filosofis maupun historis pendidikan. sedang hal yang paling mendasar menjadikan dasar pendidikan barat berbeda jauh dalam segi pendidikan ilmunya yaitu fisiologis. 

Fisiologis atau biasa disebut dengan berpikir filsafat merupakan ciri khas dari landasan barat dalam mengembangkan pendidikan mereka. Melalui cara berfikir ini, kemudian pendidikan di barat terus dilakukan perbaikan demi perbaikan dalam kependidikan. Pendidikan merupakan proses berpikir secara rasional sehingga filsafat adalah bagian dari ilmu berfikir secara rasional.

Berikut ini adalah landan filosofis barat dalam mengembangkan pendidikannya :

A.    POSITIVISME
August Comte (1798-1857) yang merupakan tokoh yang membangun aliran ini menyatakan bahwa dasar dalam pembelajaran pendidikan dilalui oleh tiga zaman atau stadia dan ketiganya merupakan hukum yang tetap. Adapun ketiga zaman tersebut yaitu :

     1.     Zaman teologis
Merupakan kepercayaan bahwa dibelakang gejala alam terdapat kuasa-kuasa tuhan yan berlaku menatur fungsi gejala-gejala tersebut.  Kuasa-kuasa itu dianggap sebagai makhluk yang memiliki tingkatan tertinggi daripada makhluk insani biasa. Zaman teologis ini dibagi menjadi tiga periode yaitu :
a.     Animisme. Zaman ini mempercayai bahwa benda-benda memiliki jiwa
b.     Politeisme. Pada tahapan ini manusia percaya pada dewa-dewa yang memilki kegunaan dan tugas masin-masin seperti dewa air menjaga siklus air dll.
c.      Monoteisme. Lebih tinggi kepercayaan dari zaman sebelumnya yaitu zaman mempercayai satu tuhan

      2.      Zaman metafisisme
Kuasa-kuasa yang dipahami sebelumnya menjadi konsep dan prinsip yang abstrak yaitu percaya adanya takdir. Meafisika pada zaman ini dijunjung tinggi.

      3.      Zaman positif
Zaman ini adalah zaman tertinggi bagi kehidupan manusia. Karena manusia tidak lagi mencari penyebab di belakang fakta-fakta yang terjadi.  Manusia pada zaman ini lebih menggunakan kajian pada observasi dan menggunakan rasio dalam menyimpulkan suatu masalah yan telah terjadi. Urutan dari ketiga zaman ini yaitu
a.      Anak-anak masuk kezaman metafisis
b.      Masa remaja masuk zaman teologis
c.       Dewasa masuk zaman positif.

       4.      Altruisme
Ajaran Comte sebagai kelanjutan dari ketiga zaman sebelumnya. Altruisme diartikannya menyerahkan diri kepada keseluruhan masyarakat. Keteraturan pada zaman ini dapat dicapai kalau semua orang dapat menerima altruisme ini. Comte berpendapat bahwa manusia adalah semacam pengganti tuhan atau Maha Makhluk. Tujuan pencarian August Comte adalah falsafatnya tentang hidup manusia membutuhkan hubungan dengan zat yang sempurna yang dicerminkan dalam teori sosiologinya.
Positivisme merupakan aliran filsafat yang berdiri berdasarkan fakta yang positif yaitu fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam  membicarakan filsafat dan ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan memang penting akan tetapi harus diperkuat dengan eksperimen atau observasi.
Tujun pendidikan barat berpegangan atau paham pada zaman tersebut adalah pemaknaan ilmu pendidikan yang menghasilkan nilai-nilai kemanusiaan yang ilmiah, semata-mata karena alasan kebernaran ilmiah.

B.      RENAISANS
Istilah renaisans berasal dari peranci yang artinya “kebangkitan kembali”. Ciri utama renaisans adalah humanisme, individualisme, berlepas dari agama, empirisme dan rasionalisme. Namun ciri-ciri  yang ada pada renaisan ada pada filsafat modern. Adapun tokoh renaisans atau biasa disebut bapak filsafat modern yaitu Descartes.
Tujuan pendidikan barat berpegangan pada zaman ini atau paham ini adalah berpikir secara rasioanal adalah kebenaran. Sedang kebenaran berpusat pada akal dan pendidikan semata-mata hanya untuk mencari kebenaran yag diterima akal manusia. Sehingga pendidikan dalam pedoman ini, anak-anak yang tercipta memilki pandangan sekuler dan tidak berdasarkan agama.

C.      HUMANISME
Pada masa renaisans ada kebernaran yang berpusat pada manusia yaitu humanisme. Dengan berpandangan ini bahwa manusia adalah makhluk yang mulia. Menurut Ali Syariati ekdidtendi manusia adalah tujuan pokok dari segala sesuatu yang ada adalah demi kesempurnaan manusia. Adapun 4 aliran yang menganggap bagian dari paham humanisme yaitu :
           1.      Liberalisme
           2.      Marxisme
           3.      Eksistensialisme
           4.      Agama

 Maka pendidikan barat yang berpandangan atau paham humanisme adalah terciptanya anak didik yang memahami kepentingan manusia. Sedang kepentingan manusia menjadi tujuan pendidikan jauh melebih kepentingan Tuhan dan negara. Kaum radikalis merupakan pemikir humanisme modern. Beberapa pernyataan yang dikemukakan oleh kaum radikalisme yaitu pada tahun 1800 menyatakan singkirkan tuhan dari kaedah moral, dan gantikan dengan kata hati, sebab manusia mempunyai kata hati yang bersifat moral bawaan.

Melalui pernyataan tersebut dapat disimpulkan tujuan pendidikan dalam paham ini yaitu tidak adanya tujuan pendidikan untuk agama atau untuk akhirat yang berbasis religiulistik keutamaan moral dapat dicapai tanpa keyakinan terhadap Tuhan.

Adapun bahwa paham tujuan pendidikan dengan humanisme dan marxisme sama dengan paham eksistensialisme dan materialisme. Sehingga pendidikan dikembangkan untuk kepentingan manusia mengalahkan segala kepentingan lainnya.

Asas-asa penting dalam pada humanisme yaitu :
a.      Manusia adalah makhluk asing
b.      Manusia adalah manusia yang memiliki kehendak bebas
c.       Manusia adalah makhluk yang sadar atau berpikir.
d.      Manusia adalah makhluk yang sadar dengan dirinya sendiri
e.      Manusia makhluk yang kreatif
f.        Manusia makhluk yang bercita-cita dan memiliki keingina yang ideal
g.      Manusia adalah makhluk moral.

D.     NATURALISME
Lahirnya materialisme berawal dari lahirnya paham naturalisme. Aliran materialisme memdandang bahwa realita seluruhnya adalah materi belaka. Tokoh Ludwig Freuerbach. Dalampandangan aliran ini menggap manusia itu tidak sama dengan benda namun dalam prinsipnya manusia adalah sesuatu yang materiil namun lebih unggul daripada itu. Istilah naturalisme kembalikan dari supernaturalisme, yang  memiliki pandangan dualisme; ada kekuatan atau ada wujud baik diatas atau diluar alam.
Tujuan pendidikan barat menggunakan paham ini yaitu manusia adalah bagian dari ala, bukan segala-galanya. Pendidikan harus ditunjukkan pada kepentingan alam, juga kepentingan manusia.

E.      MATERIALISME
 Materialisme merupakan pemahaman yang berdasarkan :
            1.      Atom merupakan unsur terkecil yang dapat menghantarkan segala sesuatu dalam fisik
            2.      Doltrin alam dapat dijabarkan melalui sains fisik

Materialisme modern menyatakan bahwa alam itu universe merupakan satu kesatuan. Kelompok materilisme dapat mengambil paham menjadi satu bentuk atau dua yaitu :

1.      materialisme mekanik
Adalah semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak. Hal   ini beranggapan bahwa semua kejadian atau kondisi adalah akibat yang sudah ada dari bentuk-        bentuk tertinggi dari alam. Semua proses alam dapat diramalkan berdasarkan fakta sebelumnya.
Paham materialisme memilki bermacam-macam bentuk yaitu cpntohnya bahaviorisrae metafisik dan realisme fisik. Sedang dasar materialisme terbentuk dari sains matematika dan fisika.
Melalui paham ini diketahui tujuan pendidikan dibarat yaitu :
a.      Pendidikan adalah sarana mewujudkan manusia yang memahami sifat jasmanisnya
b.      Manusia sama dengan alam lainnya sehingga pendidikan hanya menfungsikan jamani manusia bagi kehidupannya
c.       Kehidupan manusia tidak ada kaitanya dengan alam lain seperti roh atau alam akhirat.

                 2.      materialisme historis
Pada pandangan ini manusia merupakan subyek sejarah yang menciptakan sejarahnya sendiri. Jadi manusia adalah hasil pekerjaanya sendiri sehingga tidak dapat memahami diri diluar situasi sejarah. Sehingga melalui pemahaman tersebut maka tujuan pendidikan barat menurut pemahaman ini yaitu menciptakan manusia yang memilki kemampuan membangu  sejarah pada hidupanya dengan menghidupkan martabat kemanusiaan serta katya-karya yang berguna bagi dirinya. Bagi paham materialis pekerjaan manusiawi adalah pekerjaan yang menempatkan manusia tidak berada pada komando dari luar, akan tetapi menjadi sarana dalam merealisasikan diri.
Pada pandangan materialisme yang ditokohi oleh marx berpendapat  tujuan pendidikan dalam aliran materialisme dan marxisme adalah menciptakan kebersamaan manusia dalam menguasai segala seusatu yang dibutuhkannya yang tidak berkaitan dengan moral, etika, dan norma-norma tertentu. Pendidikan haruslah anti Tuhan tetapi berinti pada kehidupan manusia. Pendidikan tidak dipernolehkan dibina, dikembangkan oleh pemerintah atau pihak lainnya akan tetapi harus dikembangkan oleh manusia itu sendiri.

F.       PRAGMATISME
Merupakan suatu paham yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang dibuktikan benar melalui akibat-akibat yang bermanfaat secara pragtis. Aliran ini menerima segala sesuatu yaitu prtintah asalkan berakibat praktis seperti pengalaman-pengalaman hidup, mistis dll semua diterima asalkan bermanfaat. Prinsip dasar aliran atau paham ini adalah “manfaat bagi hidup praktis”
Tujuan pendidikan barat yang berpaham pragmatis yaitu :
            1.      Pendidikan adalah bentuk pengembangan kecerdasan manusia
           2.      Manfaat dan kegunaan pendidikan bersifat teoritis maupun praktis sehingga mempermudah                    kehidupan manusia
           3.      Kenikmatan, kemakmuran, dan kemulian merupakan tujuan pendidikan dibarat sehingga dapat            melahirkan hedonisme, liberalisme, dan yang menyimpang dalam pendidikan Islam.  




Monday, 3 October 2016

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, MACAM-MACAM ALAT BANTU PENDIDIKAN ISLAM


BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si Dan Hendra akhdiyat, M.Pd


A.     PENGERTIAN ALAT BANTU

Alat bantu adalah media atau perantara yang digunakan sebagai penghantar dalam mengarahkan obyek yang akan di gambarkan atau sasaran yang akan dituju. Dalam proses pendidikan alat bantu sangatlah penting. Karena alat bantu akan lebih membuat penjelasan yang abstark menjadi lebih konkret. Melalui alat bantu seseorang yang masih sulit mencerna suatu penjelasan yang didengarnya akan lebih menjadi paham jika melihat secara langsung pada alat bantu.

Melalui pengertian tersebut maka dapat kita pahami bahwa alat bantu adalah pelengkap dari suatu penjelasan. Dimana diharapkan melalui alat bantu tersebut, seseorang akan lebih mencerna dan memahami secara lebih dalam tema yang sedang dibahas. Pemahaman yang salah dan penalaran yang rumit akan membuat pemikiran yang kacau. Oleh sebab itu sangat pentingnya alat bantu sebagai media pendukung dalam menunjang belajar terutama peserta didik dalam menguasai suatu materi.

Begitu pula dalam Ilmu pendidikan Islam sangat diperlukannya alat bantu dalam menunjang proses pembelajarannya. Dimana melalui alat bantu ini akan lebih memberikan manfaat baik bagi peserta didik maupun gurunya. Adapaun manfaat bagi peserta didik yaitu mereka lebih cepat untuk segera menguasai pembelajarannya sedang manfaat untuk guru yaitu lebih efesien waktu dan dapat dengan fokus menmgajar sesuai dengan perencanaan proses pembelajaran. sehingganya melalui dua manfaat ini diaharapkan proses pembelajarannya sesuai dengan tujuan dan apa yang di cita-cita kan.


B.      ALAT BANTU PENDIDIKAN
Tujuan alat bantu pendidikan dalam Ilmu pendidikan Islam adalah perantara dakam mencapai tujuan pendidika tertentu. Adapun alat-alat pendidikan yang dimaksud dalam Ilmu Pendidikan Islam ini adalah berkaitan dengan alat pendidikan bersifat ruhaniyah yang dikategorikan oleh SYAIFUL BAHARI sebagai berikut :




  1. Pembiasaan yaitu proses berulang yang dilakukan peserta didik ranpa disadari menjadi bagian dari aktifitas rutin keseharian.
  2. Pengawasan yaitu pengamatan yang dilakukan secara terus menerus terhadap perkembangan peserta didik secara umum dan prestasi belajar secara khusus
  3. Perintah yaitu memberikan perintah sesuai dengan perkembangan umur peserta didik\
  4. Larangan yaitu memerintahkan peserta didik menjauhi dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang.
  5. Ganjaran yaitu memberikan balasan kepada peserta didik yang melaksankan perintah dan menjauhi larangan.
  6. Hukuman yaitu memberikan hukuman yang memberikan efek jera bagi yang melanggar aturan semula baik aturan sekolah maupun dalam rumah

 C.      ALAT-ALAT BANTU DALAM PENDIDIKAN
Dalam membentuk persaingan belajar maupun untuk menunjang proses belajar aktif sehingga membentuk karakter yang baik bagi peserta didik. Dibutuhkan alat-alat bantu yang memedai dalam proses pembelajan, sebagai berikut :
  1. Mengajar dengan tehnik kusi sehingga mendukung pembelajarn yang efektif
  2. Pertanyaan yang diajukan secara langsung
  3. Memberikan tugas individu dalam rangka mengetahui pemahaman peserta didik.
  4. Memberikan tugas kelompok sehingga belajar dalam bersosial dan bekerja sama menyelesaikan masalh
  5. Memberikan Ulangan semester atau yang disebut MID
  6. Memberikan ulangan kenaikan.
  7. Membuat laporan kerja praktik lapangan.
      Adapun ujian praktik seperti yang telah disebutkan diatas adalah materi atau pembelajaran yang digunakan khusus untuk  pemahaman lewat penerapan belajar pada lapangan secara langsung.





Baca juga :



Saturday, 1 October 2016

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, MANFAAT ATAU KEGUNAAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM



PENJELASAN BERDASARKAN
BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Drs.Beni Ahmad Saebani, M.Si. dan Hendra Akhdiyat, M.Pd.


A.   PENGERTIAN
Kegunaan merupakan kata lain dari manfaat. Setiap dasar ataupun tujuan yang dilakukan dalam upaya membangun dan menumbuhkan maka harus didasarkan pada seberapa besar manfaat atau kegunaannya kehidupan, dan hal ini pun berlaku dibidang pendidikan.

Ilmu Pendidikan Islam yang diberlakukan dalam lembaga pendidikan formal maupun non formal. Haruslah memiliki kegunaan atau manfaat kedepan yaitu dibidang pendidikan. Apabila pendidikan yang diajarkan dalam agama islam tidak mampu memberikan sumbangsih yg positif atau kata lainnya manfaat dalam bidang pendidikan maka tentu saja tidak diperlukan ajaran pendidikan Islam untuk dipraktekkan dalam tatanan Kependidikan. 

Namun jika sebaliknya maka tentu akan sangat penting diterapkan karena pada dasarnya pendidikan islam adalah untuk memadukan tujuan pendidikan umum dengan tujuan pendididikan agama. Mengapa dilakukan demikian?

 Ternyata dalam tatatanan kehidupan pendidikan yg hanya didasari oleh wawasan ilmu duniawi saja tidak mampu menjangkau dan memupuk naluri kerohanian generasi manusia dimasa datang. Apalagi  Banyak hal yg perlu dibenahi dalam hirarki orientasi hidup yang saat ini begitu penting untuk dipahami dalam melangkah kedepan.  Dimana pendidikan bukan hanya pembekalan wawasan keilmuan saja namun juga wawasan untuk melangkah dalam kehidupan. Maka dari kesadaran itulah yg kemudian membawa pemahaman bahwa pendIdikam haruslah berimbang antara keilmuan dibidang jasmani dan juga rohani, maka semua tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan pendidikan islam itu sendiri. 

Oleh karenanya betapa sangat penting dan perlunya memahami dan menguasai ilmu dibidang pendidikan Islam. Karena hakekatnya ilmu ini memberikan gambaran bahwa pendidikan yg baik membentuk generasi yg baik. Sedangkan generasi yg baik didapatkan dari jasmani dan ruh yg sehat. Maka yg dimaksud dari jasmani tersebut adalah akal dan fikiran, sedangkan ruh yaitu ketenangan hati dan kuatnya jiwa. Keduanya tidak bisa didapatkan kecuali melalui belajar dalam naungan pendidikan Islam.

 Maka tolak ukur kegunaan Ilmu Pendidikan Islam dalam bidang pendidikan haruslah diketahui. Hal ini agar dikemudian hari tujuan maupun strategi Ilmu Pendidikan Islam berkembang seiring tumbuh dan berkembangnya generasi yang sesuai dengan tolak ukur dari manfaat tersebut.



B.   KEGUNAAN ATAU MANFAAT PENDIDIKAN ISLAM

Tolak ukur kegunaan atau manfaat sangatlah penting demi tercapainya cita-cita atau tujuan kependidikan. Adapun tujuan awal dari adanya Ilmu Pendidikan Islam adalah menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Sedang manfaat atau kegunaan ilmu pendidikan Islam adalah sebagai berikut : 
1. Menambah pengetahuan yang lebih luas mengenai Allah dan ciptaan-Nya atau biasa disebut denan Ilmu agama dan Ilmu Umum.

2. Menambah dan menguatkan keimanan kepada para peserta didik dan menanamkan nilai ajaran Islam yang menjadi sumber ilmu pengetahuan

3. Ilmu yang memberikan pengetahuan dengan diimbangi nilai ibadah karena mempelajari maupun mengembangkan ajaran Allah SWT.

4. Memperluas dan memperdalam penafsiran ayat-ayat Al-quran.

5. Menyadarkan bahwa Al-Quran merupakan induknya dari segala ilmu penetahuan.

6. Memperlihatk kepada manusia bahwa Al-Quran adalah kitab yang diturunkan oleh Yang Kuasa dengan Ilmu pengetahuan yang ada didalamnya tidak terhalang oleh waktu.

7. Mengajarkan peserta didik secara langsung praktek ke islaman dalam kehidupan.

8. Meninggikan intelektual dan emosional yang baik.

9. Membentuk kepedulian sosial dan memiliki sifat Amar ma’ruf nahi munkar.

10. Mengembang lembaga Pendidikan Islam agar dapat bersaing dengan Pendidikan Umum lainnya. 

11. Mengkaji Al-qur’an dan As-Sunnah untuk menemukan teori baru yang ada didalamnya.

12. Mengembangkan teori yang sudah ada dan mengujinya sesuai dengan Ilmu pendidikan Islam.

13. Menciptakan pendidikan islam yang memiliki kualitas yang baik.

14. Memban lembaga Pendidikan Islam yang di senangi oleh masyarakat umum.

15. Mencetak kader Ulama yang profesional diidangnya.

16. Sebagai pembuktian teori-teori dalam Al-Qur’an dan As-sunnah mampu dibuktikan kebenarannya dalam fakta kehidupan.

Beberapa poin diatas merupakan bentuk peringatan bagi para pendidik maupun pengurus lembaga untuk dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas Pendidikan Islam dari sumber daya manusia, sarana maupun prasarana dalam mencapai tujuan ataupun cita-cita pendidikan.



                                  Baca juga: FUNGSI ILMU PENDIDIKAN ISLAM




C.   PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM

Dari beberapa manfaat yang telah dijelaskan diatas. Maka diperlukan pelaksanaan yang baik dalam mencapai manfaat yang telah disebutkan secara menyeluruh sehingga mencapai tujuan yang diinginkan dan menghindari kemudharatan yang berakibat tidak baik bagi tercapainya tujuan pendidikan islam yaitu :

1.     Melihat suatu permasalahan yang berkenaan dengan pendidikan islam adalah proritas dari permasalahan yang harus diutamakan.

2.     Menyesuaikan segala bentuk aplikasi dengan tujuan pendidikan islam sebagai cermin dari agama.

3.     Proses pendidikan adalah manfaat yang konkret dalam pendidikan yang memberikan pendidikan praktis sesuai dengan realita kehidupan.