PENGERTIAN PESERTA DIDIK
Secara
formal peserta didik dapat diartikan sebagai orang yang sedang berada dalam
fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan
dan perkembangan merupakan cirri dari seseorang peserta didik yang perlu
bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan itu sendiri menyangkut tentang
fisik, sedangkan perkembangan menyangkut tentang psikis. Peserta didik dalam ilmu pendidikan islam adalah individu yang sedang tumbuh
dan berkembang baik secara fisik, psikologis, social, dan religious dalam
mengarungi kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Definisi tersebut
memberikan arti bahwa peserta didik merupakan individu yang belum dewasa, yang
karena itu memerlukan orang lain untuk menjadikan dirinya dewasa. Peserta didik
dalam keluarga adalah anak, murid adalah peserta didik di sekolah, sedangkan
anak-anak penduduk adalah peserta didik masyarakat sekitar, dan umat beragama
menjadi peserta didik ruhaniawan dalam suatu agama.
Dalam
istilah tasawuf peserta didik seringkali disebut dengan thalib atau murid. Dan
secara etimologi murid diartikan sebagai orang yang menghendaki. Sedangkan
menurut arti terminologi, murid adalah pencari hakikat dibawah bimbingan dan
arahan seorang pembimbing spiritual (mursyid). Thalib itu sendiri menurut
secara bahasa mempunyai arti orang yang mencari, sedangkan menurut istilah
tasawuf adalah penempuh jalan spiritual, dimana ia harus berusaha keras
menempah dirinya untuk mencapai derajat sufi.
Adapun
menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, peserta didik itu sendiri diartikan sebagai anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang
jenis pendidikan tertentu. Seorang pendidik juga harus bias dan harus
mengetahui bagaimana karakteristik dan cirri-ciri peserta didik itu sendiri.
Disini akan disebutkan beberapa karakteristik dan cirri-ciri peserta didik yang
harus diketahui oleh seorang pendidik.
a. Karakteristik Peserta Didik
a. Karakteristik Peserta Didik
1. Karakteristikpeserta didik yang disdeskripsikan oleh Syamsul Nizar ada enam diantaranya
adalahP:
1.Pesertadid bukanlah miniature dewasa
tetapi memiliki dunianya sendiri.
2. Peserta didik memiliki periodesasi
perkembangan dan pertumbuhan.
3. Pesertadidik adalah makhluk Allah yang
memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh factor bawaan maupun
lingkungan dimana ia berada.
4. Peser didik merupakan dua unsure utama
jasmani dan rohani, unsur jasmani itu sendiri mempunyai daya fisik dan unsur
rohani mempunyai daya akal hati nurani dan nafsu.
5. 5. Peserta didik adalah manusia yang
memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara
dinamis.
b. b. Ciri-ciri Peserta Didik
1. Kelemahan dan ketak berdayaannya
2. Berkemauan keras untuk berkembang
3. Ingin menjadi diri sendiri (memperoleh
kemampuan)
Agar seorang pendidik
berhasil dalam proses pendidikan, maka ia harus memahami peserta didik dengan
segala karakteristiknya.
Pengertian peserta
didik dilihat dari segi kedudukannya adalah makhluk yang sedang berada dalam
proses perkembangan dan pertumbuhannya menurut fitrahnya masing-masing, yang
memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kea rah titik optimal
kemampuan fitrahnya. Dalam pandangan yang lebih modern, anak didik tidak hanya
dianggap sebagai obyek atau sasaran pendidikan sebagaimana disebut
diatas,melainkan juga harus diperlukan sebagai subjek pendidikan. Hal ini
dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dalam proses
belajar mengajar.
Anak didik juga dapat
dirincikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu,
bimbingan, dan pengaraha. Dalam pandangan islam, hakikat ilmu berasal dari
Allah. Sedangkan proses memperolehnya dilakukan melalui belajar kepada guru.
Karena ilmu dari Allah, maka membawa konsekuensiperlunya anak didik mendekatkan
diri kepada Allah atau menghiasi diri dengan akhlak yang mulia yang disukai
Allah, dan sedapat mungkin menjauhi perbuatan yang tidisukai Allah.
Seorang pelajar yang
ingin mendapatkan ilmu itu memerlukan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk dari
guru, maka disini akan muncul pula etika mengenai pergaulan yang baik yang
harus dilakukan oleh seorang murid kepada gurunya. Pada bagian inilah yang pada
akhirnya akan membawa konsep tentang akhlak murid pada gurunya serta
konsekuensinya jika akhlak yang demikian itu tidak ditegakkan.
Baca juga : Unsur-unsur Penting Bahasa Arab
No comments:
Post a Comment