Pages

Friday, 18 September 2020

MACAM-MACAM TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


Tujuan pendidikan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan keinginan atau harapan yang harus dicapai dalam suatu sistem pendidikan. Melalui tujuan pendidikan, segala hal dapat terukur dan terstruktur dengan baik walaupun membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Namun melalui tujuan itulah segala proses yang akan dilalui kedepan menjadi benar-benar berharga. Hal ini karena didalam tujuan tersebut banyak hal tercatat dengan  terang dan jelas yaitu sesuai dengan konteks pendidikan yang diharapkan kedepan. Sehingga pendidikan akan benar-benar terlaksana dengan baik melalui tujuan yang tela ditetapkan dan begitu pula dengan tujuan pendidikan Islam.

Tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan Islam memiliki tujuan yang sama dan berbeda.  Kesamaan Dalam tujuan pendidikan umum adalah lebih memahamkan kepada pentingnys menambah wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam konteks umum. Sedangkan tujuan pendidikan islam adalah pentingnya menjadi insan yang kamil yaitu Iman, ilmu dan amal yang saling berkesinambungan satu sama lain.  Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan umum dan pendidikan islam memiliki kesamaan dan perbedaan dalam dunia pendidikan.

Tujuan pendidikan islam seperti pendidikan umum adalah suatu tujuan yang memiliki tahapan dan tingkatan didalamnya, sebagaimana tahapan dan tingkatan yang ada tercipta dari bantuk dan pola pendidikan tersebut. melalui tahapan dan tingkapan ini, maka yang diharapkan adalah mampu menunjukkan atau memperlihatkan secara detail dan efektif proses pendidikan tercapai dan berjalan dengan baik.

Maka untuk memahami lebih baik berkaitan dengan Tujuan pendidikan islam. Berikut ini adalah macam-macam tujuan pendidikan beserta penjelasannya :

 

1. TUJUAN UMUM

Seperti bahasa yang digunakan “umum” yang dimaksud sesuai dengan kebanyakan tujuan pendidikan yaitu tujuan pendidikan umum menyangkut dengan berbagai hal yang  berkaitan dengan segala proses belajar dan mengajar yang harus berjalan dengan baik ,efektif, efesien dan produktif. Dimana tujuan pendidikan ini sangat penting untuk dimiliki sebagai induk dari keseluruhan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya atau disebut sebagai pusat tujuan dalam pendidikan.

Hal ini seperti yang diutarakan oleh Zakiyah Daradjat tentang tujuan Umum pendidikan dalam bukunya  Ilmu Pendidikan Islam  yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkatan umur, kecerdasan, situasi, dan kondisi, dengan kerangka yang sama.



Baca Juga : Manfaat atau Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam


Maka melalui penjelasan yang ada diatas dapat dipahami bahwa tujuan umum adalah tujun yang menjadi porosnya pendidikan. melalui tujuan umum maka segala proses dan aktivitas yang ada didalamnya berjalan sesuai yang telah ditentukan dan disepakati dalam tujuan pendidikan. Tujuan ini pun menyesuaikan dengan bentuk dan pola pendidikan sesuai dengan tingkatannya seperti MI, MTs, MA, Universitas, dan pondok pesantren.

Adapun membahas pengertian tujuan umum pendidikan terutama dalam pendidikan Islam maka landasan dan segala pengajarannya harus berkaiatan dengan tujuan pendidikan agama, tujuan pendidikan Nasional dan tujuan pendidikan Institusional lembaga penyelenggara tersebut.  hal ini dilakukan karena diharapkan dalam tujuan umum akan menjadi jembatan dalam membentuk generasi atau peserta didik yang terbaik dari berbagai macam pendidikan yaitu menjadi insan yang kamil.

Adapun tahapan dalam tujuan pendidikan umum seperti yang dijelaskan sebelumnya mengenai adanya tahapan pendidikan adalah merumuskan dan membentuk tujuan kurikuler yang dikembangkan menjadi tujuan instruksional.

 

2. TUJUAN AKHIR

Seperti yang diutarakan dalam Qur’an Surat Al-Imran ayat 102 yang berbunyi

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ ١٠٢

 

Artinya :

“Wahai orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”

 

Melalui ayat diatas adalah acuan dalam menentukan tujuan akhir dari pendidikan Islam itu sendiri. Seperti tujuan umum pendidikan bahwa diharapkan adalah terbentuk Insan yang kamil baik dalam proses pendidikan bahkan hingga akhir proses pendidikan yang telah dijalankan.

Sesungguhnya pendidikan Islam sendiri dilaksanakan agar terbentuk insan yang memiliki kepribadian Islam yang jauh lebih baik, tertanam didalam sanubari dan dilaksanakan dalam setiap proses kehidupan. Hingga yang diharapkan dari hasil tersebut adalah menjadi satu hal yang tertanam kuat didalam sanubari yang pada akhirnya akan dibawa kembali kepada Sang Khalik yaitu amal shaleh dan Takwa.

Maka dapat dipahami dengan baik bahwa  tujuan akhir dalam proses pendidikan Islam nanti adalah menyangkut dengan ujung akhir dari proses kehidupan insan tersebut  yaitu Insan kamil yang mati dengan membawa bekal ketakwaan dan amalan yang baik.

 

3. TUJUAN SEMENTARA

Seperti yang telah dipahami sebelumnya bahwa pendidikan Islam seperti pendidikan pada umumnya memiliki tingkatan dan tahapan yang berbeda-beda dan tentu perbedaan dari setiap tingkatan tersebut membawa arah dan tujuan yang berbeda pula. Arah dan tujuan dari masing-masing tahapan pendidikan itulah yang disebut dengan tujuan sementara, mengapa?.

Tujuan sementara yang dimaksud yaitu tujuan yang masing-masing tingkatan memiliki perbedaan satu dengan lainnya dan hal ini dilatarbelakangi karenan menyesuaikan dengan tingkat umur, kecerdasan, situasi, dan kondisi dari masing-masing unsur pendidikan yang ada dengan tetap memperhatikan kerangka acuan  pendidikan yang sama.



Baca Juga : Tujuan Pendidikan Barat



Adapun jika digambar dalam sebuah diagaram batang maka akan berbentuk demikian :




 Melalui diagaram yang ada diatas dapat dipahami bahwa masing-masing tingkatan pendidikan memiliki standar tujuan tingkatan masing-masing. Dimana semakin tinggi umur, kecerdasan, situasi, dan kondisi dari masing-masing unsur pendidikan, maka akan semakin tinggi  dan bertambah pula pemahaman serta faktor yang melingkupi proses pendidikan didalamnya. penjelasan ringkasnya, tujuan sementara dimaksud agar antara satu tingkatan tujuan umum ke tingkatan tujuan umum yang lain harus saling berkesinambungan dan sifatnya bukan tetap atau permanen namun sementara yaitu bobot dan mutu masing-masing tingkatan berbeda meskipun polanya sama membentuk insan Kamil.

 

4. TUJUAN OPERASIONAL

Tujuan operasional disebut juga adalah tujuan praktis. Tujuan operasional dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berisi tentang aktivitas yang mendukung proses pendidikan berjalan seperti kegiatan apa saja dalam pendidikan tersebut dan juga bahan – bahan yang dibutuhkan didalamnya.

Tujuan operasional dalam pendidikan formal dikembangkan mejadi tujuan intruksional. Tujuan intruksional ini lalu terdiri dari 2 tujuan yaitu Tujuan Intruksional Umum (TIU) dan  Tujuan Intruksional Khusus (TIK). Adapun tujuan dari kedua intruksional ini adalah merencanakan pengajaran dalam bentuk unit-unit kegiatan pengajaran.

Tujuan operasion ini lebih banyak menonjolkan kemampuan operasional disebut keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dapat melakukan berbagai hal yang dimaksud dalam pembelajaran untuk mengasah kemampuan lahiriah seorang anak didik misalkan berbicara dengan baik dan benar, akhlak dan tingkah laku yang baik dan masih banyak lainnya.

Dimana yang diharapkan dalam tujuan operasional ini adalah sesederhana sekalipun dalam menangkap seatu pembelajaran setidaknya peserta didik mampu terampil melaksanakan atau mempraktekkan pembelajaran tersebut, meskipun mereka belum memahami dan menghayati dengan baik.

 

Referensi :

Daradjat,  Zakiyah. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.


Baca Juga :

1. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam

2. Hakekat Manusia dalam Islam

3. Landasan Pendidikan Islam

Wednesday, 9 September 2020

LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM

 

Pendidikan islam adalah salah satu pendidikan yang mengarahkan pada membentuk dan menciptakan generasi yang memiliki wawasan dan keilmuan yang berlandasakan agama. Mengapa dengan berlandaskan agama?.

Sebagaimana yang kita tahu ilmu tanpa agama seperti pohon yang tak berbuah yaitu tidak memiliki manfaat yang berarti kecuali hanya sedikit saja. Bahkan banyak saat ini keilmuan dan wawasan disalah gunakan untuk kemudhoratan karena disebabkan minimnya ilmu agama.

Pentingnya keagamaan dalam bidang pendidikan adalah bagian dari cara mendidik manusia agar dapat membedakan mana yang haq dan yang bathil.  Serta merupakan bentuk penjagaan harkat dan martabat manusia sebagai khalifah dibumi agar tercipta kedamaian dan keselarasan hidup sepanjang peradaban.

Maka untuk menciptakan generasi manusia yang demikian yaitu tepatnya muslim yang mulia. Sudah barang tentu dilandasan dengan pendidikan yang baik. karena melalui landasan pendidikan yang baik itulah akan menciptakan pola pendidikan serta generasi terbaik dalam satu waktu. Adapun landasan pendidikan islam yang paling kuat dan otentik  dalam membangun menciptakan generasi terbaik tersebut adalah landasan yang bersumber dari wahyu Tuhan yang disampaikan untuk Utusan−Nya  yaitu Al−qur’an nur kareem juga pelajaran hidup dari Sunnah Nabi Muhammad Salallahualaiwassalam serta Ijma’ para ulama’.

Maka berikut ini adalah penjelesan secara rinci perihal masing−masing unsur landasan tersebut :



Baca Juga : Asas, Dasar dan Prinsip Pendidikan ISlam



1. Al−Qur’an


Al−Qur’an adalah kitab suci bagi seluruh alam yaitu sebagai pedoman hidup dan berkehidupan yang layak bagi kemaslahatan didalamnya. Al−Qur’an adalah firman Tuhan Pencipta Seluruh Jagad Raya yaitu Allah Subhanahuata’alla yang diturunkan oleh perantara malaikat suci yaitu Jibril Alaihi sallam kepada Nabi utusannya yang sangat mulia akhlak dan penciptannya yaitu Nabi Muhammad Sallahu’alaihi wassalam yaitu manusia paling mulia dengan segala keunggulan suri tauladannya yang menentramkan siapa yang mendengarkan kisah kehidupan beliau atau bahkan hidup berdampingan bersamanya ‘Alahissalam.

Karena Al−Qur’an adalah kitab suci juga firman Tuhan Semesta Alam sebagai pedoman hidup yang haq maka sudah sangat tentu apa yang ada didalamnya adalah segala urusan yang melingkupi kehidupan dunia baik dalam bersosial−bermasyarakat, berbudaya, berpendidikan, berkesehatan, berpolitik dan tentunya beragama serta masih banyak hal lainnya yang kesemuanya ini disampaikan secara berangsur−angsur dari peristiwa demi peristiwa hingga terkumpullah menjadi firman yang dibukukan seperti sekarang ini yang kita kenal dengan Al−Qur’an.

Membahas berbagai hal yang tercantum dan telah diatur didalam Al−Qur’an yang telah dijelaskan diatas. Maka salah satu peraturan yang diperkenankan Allah subhanahuat’alla kepada Rasulnya dan seluruh umat manusia adalah berilmu yaitu dengan saling didik mendidik. Berkenaan dengan perilaku dan aktivitas ini yaitu berpendidikan adalah hal yang sangat diwajibkan bagi seluruh umat Islam khususnya dan manusia pada umumnya, mengapa?

Karena berpendidikan adalah salah satu cara menuntut ilmu yaitu mengasah dan membuka wawasan serta pemikiran agar lebih tajam berfikir yang akan membawa manusia kepada berperilaku untuk jauh lebih baik bagi kemasalahatn hidupnya. Selain itu pula, Melalui pemikiran tersebutlah yang akan menghantarkan manusia untuk menjadi khalifah yang cerdas dan berakhlak mulia dalam menjaga peradaban kehidupan dibumi dan menyelamatkan dari kesengsaraan.

Pendidikan adalah salah satu gerbang dalam melahirkan keimanan juga meningkatkan keimanan tersebut. Semakin berilmu dan terdidik seorang manusia untuk mampu mengenal Tuhan Sang penciptanya serta apa yang diciptakan−Nya, maka akan semakin baik dan tinggilah keimanan serta kesadarannya untuk berfikir dan berakhlak terbaik kepada sesama dan lingkungannya.

Maka sudah menjadi ketetapan bahwa Al−Qur’an adalah landasan pendidikan yang haq. Tidak ada pertimbangan ataupun keraguan didalamnya bahkan walau hanya satu ayat/kalimat. Al−Qur’an telah mengatur dengan sedemikian baik untuk dilaksanakan dalam kehidupan dan terutama hal ini adalah pendidikan.

Didalam Al−Qur’an, pendidikan adalah salah satu langkah maju dalam mencapai peradaban yang baik. maka tentu saja pendidikan yang dilaksanakan dan diadakan harus mengacu pada Al−Qur’an. Karena tidak ada landasan yang benar−benar real mewajibkan umatnya berpendidikan dan juga menjamin hasil dan berbagai hal dampak didalam pendidikan tersebut, kecuali Al−Qur’an yaitu firman Allah subhanahuata’alla.

 

2. As− Sunnah


Seperti yang telah dijelaskan pada poin Al−Qur’an sebagai landasan,Maka As− Sunnah adalah landasan kedua setelahnya. As− Sunnah adalah perkataan, perbuatan atau pengakuan Nabi Muhammad Salallahu’alahi wassalam mengenai kebenaran  firman Allah yaitu Al−Qur’an. Al−Qur’an adalah firman Allah yang suci maka sudah barang tentu bahasa yang dipergunakan adalah bahasa dengan pemahaman yang paling baik serta tata bahasa yang paling sempurna. Maka karena sedemikian suci dan mulianya Al−Qur’an, sudah sangat tentu bagi manusia biasa dalam memahaminya akan sangat tidak mudah. Oleh karenannya mengapa kemudian Rasulullah salallahu’alahi wassalam manusia yang paling mulia akhlak dan penciptaannya diutus di muka bumi ini.

Karena manusia pada umumnya tidak akan benar−benar memahamai kabar dan perihal yang ada didalam Al−qu’an. Dibuktikan oleh seluruh penyair dimasa itu hingga saat ini yang tidak bisa sama sekali membuat sejenis yang sama dengan Al−Qur’an atau bahkan hanya sekedar merubahnya. Hal ini karena Allah subhanahuata’alla telah menjamin di dalam firmannya mengenai perihal tersebut. yaitu jaminan keoriginalan isi serta bahasa dalam Al−Qur’an adalah yang terbaik dan paling baik. Sehingga manusia umumnya tentu tidak bisa membuat yang sejenis Al−Qur’an apalagi sekedar ingin  memahami atau merubah perihal isi didalamnya kecuali sedikit. Oleh karena keagungan Al−Qur’an tersebutlah Maka diutus manusia termulia dengan pemahaman yang terbaik dan paling baik, agar mampu menjelaskan perihala berita dan apa−apa yang ada di dalam Al−Qur’an tersebut.

Maka melalui utusan tersebut, memberikanlah kabar mengenai Tuhan seluruh Alam dan Al−Qur’an yang menjadi bukti kekuasaannya. Yaitu menyampikan dan memperinci perihal apa saja yang sebenarnya di sampaikan dalam Al−Qur’an dengan penjelasan yang paling terbaik yang pernah dilakukan dibumi ini.

Maka melalui perilaku utusan tersebut yaitu Nabi Muhammad Salallahu’alaihi wassalam lah yang kemudian menjadi salah satu panutan guru dalam mendidik dan melakukan pendidikan yang sebaiknya untuk seluruh anak didik didunia. Cara dan contoh yang diajarkan beliau dalam mendidik adalah suri tauladan terbaik yang pernah ada. proses dan ruang lingkup pendidikan yang telah beliau ajarkan adalah hal yang harus menjadi motivasi tersendiri dalam melakukan pendidikan diberbagai lini.

Cara, penjelasan serta Perilaku beliau itulah yang disebut sebagai As−sunnah yaitu landasan yang sangat baik dalam mebangun pendidikan yang berkemajuan. Bahkan pendidikan yang beliau ajarkan sejatinya adalah pendidikan yang sangat tolerir untuk dilakukan dan di aplikasikan dalam berbagai model dan pola pendidikan sepanjang  zaman.

 


Bac Juga : Hakekat Manusia Dalam Islam


3. Ijtihad


Ijtihad adalah salah satu cara memutuskan suatu perihal atau perkara kehidupan dengan cara mengumpulkan keilmuan dan wawasan dengan berpedoman Al−Qur’an dan As−Sunnah oleh para ‘ulama yaitu orang –orang berilmu dan beramal shaleh.

Ijtihad dilakukan karena sangat dinamisnya kehidupan manusia dari satu zaman ke zaman yang lain. Dimana adalam memahaminya perlu tinjauan keilmuan dan keimana yang baik.

Ijtihad dilakukan bukan karena ketidak mampuan Al−Qur’an dan As−Sunnah dalam menjelaskan dan memperinci berbagai perihal kehidupan dunia. Namun karena sepanjang kehidupan manusia memang selalu dipengaruhi oleh ruang dan waktu yaitu memiliki bahasa penerjemahan dari manusia ke manusia sendiri berbeda−beda dari satu dengan lainnya,  walaupun sejatinya sama.

Namun penentuan yang demikian tidaklah sembarang dilakukan dan pula oleh orang yang sembarangan. Karena menerjemahkan istilah keilmuan dari suatu peristiwa atau perihal dizaman tersebut, tentu akan berbeda di zaman selanjutnya. Maka dibutuhkan kehati−hatian dan ketelitian dengan selalu berpedoman pada kedua landasan sebelumnya yaitu Al−Qur’an dan As−Sunnah.

Hal ini sama seperti dalam berpendidikan. Tentu saja berbagai hal dan ruang lingkup pendidikan dari zaman ke zaman memiliki perkembangan dan perbedaan yang walaupun dasar pendidikannya sama. namun karena memang begitu sangat dinamisnya proses pendidikan manusia yang bergerak dan berubah dari zaman satu ke zaman lain. Maka barang tentu pendidikan yang diajarkan harus dapat memenuhi standar kependidikan di zaman tersebut.

Sebagai catatan dalam berpola fikir memahami ke tiga landasan ini dan paling tepatnya adalah perihal Ijtihad bahwa bukan berarti wacana yang diajarkan dalam Al−Qur’an dan As−Sunnah tidak cocok untuk ditanamkan untuk berpendidikan di era sekarang. Konteks permasalahan ini seperti yang dibicarakan oleh para filosof saat ini yang mensengajakan memutar balikan pemikiran Islam, Naudzubillah.

Dalam konteks pendidikan itu sendiri standar pendidikan bukanlah tentang acuan perkembangan zaman. Akan  tetapi adalah sarananyalah yang harus dapat menunjang dengan sebaiknya sesuai dengan pola pendidikan dizaman tersebut. namun untuk selebihnya yaitu standar kinerja dan kualitas pendidikan tetaplah standar terbaik adalah Al−Qur’an dan As−Sunnah. Yaitu landasan terbaik dan ajaran terbaik bagi  makhluk manusia seluruh penjuru alam.



Baca Juga :Pengertian Ilmu Pendidikan Islam Menurut Para Ahli



Karena bagaimana mungkin standar pendidikan yang ditetapkan manusia mampu mengalahkan standar pendidikan yang telah ditetapkan Tuhan Yang Maha Menciptakan manusia itu sendiri. Sedangkan manusia adalah makhluk yang masih perlu belajar dan diajarkan. Wallahualam.


Referensi :

Daradjat, zakiah.2016. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.