Pages

Thursday, 9 July 2020

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


Administrasi dan manajemen adalah  naman dari sebuah pekerjaan dengan kinerja yang  sama namun memiliki sudut pandang berbeda dalam penyebutannya. Penyebutan nama dari kedua pekerjaan ini, menyesuaikan dengan bidang pekerjaan yang diawasinya. Apabila dilihat dalam kacamata pendidikan, sistem kerja dalam adminstrasi dengan sistem kerja dalam manajemen itu sama yaitu mengontrol sumber daya lembaga. Namun dalam hal wilayah bidang kerja dan sektor kerja keduanya memiliki penyebutan yang berbeda.

Administrator atau seorang pekerja yang bekerja dibidang administrasi yaitu seorang yang mengatur dan mengontrol sistem kerja dalam lembaga sekolah. Sedangkan manajer adalah seorang yang bekerja dibidang manajemen dimana dia mengontrol satu pekerjaan dari beberapa pekerjaan yang telah ditetapkan oleh sistem administrasi lembaga sekolah. Dengan bahasa lain, hakikatnya antara administrasi dengan manajemen dalam dunia bidang pekerjaan yang memiliki sistem hukum kerja yang sama.

Hanya saja, dalam wilayah sektor kerja  dari  kedua sistem kerja ini memiliki perbedaan. Administrasi adalah untuk wilayah kerja seluruh sistem sekolah. Sedangkan manajemen adalah kepanjangan tangan dari sistem kerja yang dikontrol oleh administrasi.






Maka dari usaian yang ada diatas dapat dipahami.. Administrasi dan manajemen pendidikan Islam adalah masing-masing pekerjaan yang pembahasan wilayah sektor kerja yang berbeda namun dalam sistem kerjanya adalah sama memgontrol dan mengatur  wilayah kerja yang dijalankannya. Melalui hal tersebut, harus dipahami pula bahwa manajemen tidak mungkin dijalankan tanpa adanya administrasi lembaga yang ditetapkan. Begitu pula dalam administrasi yang tanpa manajemen maka akan kesulitan dalam menyelesaikan problem atau permasalahan dari satu wilayah sektor kerja ke wilayah lainnya.

Maka dari itu membahas manajemen adalah membahas mengenai ruang lingkup administrasi serta penerapannya dalam lembaga sekolah. Karena manajemen adalah bagian dari wilayah kerja administrasi dan keberhasilan dalam administrasi berkaitan dengan keberhasilan dalam manajemen.

Oleh karenanya, sebelum membahas sektor kerja dalam manajemen maka terlebih dahulu harus mengetahui sektor kerja dalam administrasi. Sehingga dari pemahaman yang demikian. Saat seorang yang bekerja dikedua bidang tersebut dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi dari masing-masing.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai sistem kerja Administrasi Manajamen dalam Pendidikan Islam.



ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEKOLAH

Melalui pengertian yang telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya. Administrasi dan manajemen pendidikan islam dalam kinerja pendidikan adalah wajib dilaksanakan terutama adalah penerapan  kerja administrasi. Karena melalui pelaksanaan administrasi, maka tata kelola pendidikan dapat di tinjau dengan baik dan tertib. Dimana  selain dari pada administrasi juga bantuan oleh para manajer sebagai manajemen sebagai pengontrol dibawah administrasi.

Maka membahas mengenai administrasi. Diperlukanlah pembahasan mengenai tata kelola dan prinsip-prinsip pengadministrasian guna sebagai  penunjang pelaksanaan kerja yang  sedang berjalan.

  Adapun prinsip-prinsip administrasi yang dimaksud yaitu prinsip administrasi yang harus bersifat praktisi serta dalam penerapannya bersifat fleksibel yaitu sesuai dengan situasi dan kondisi lembaga pendidikan.

Fleksibelitas dalam pekerjaan dalam suatu le.baga terutama lembaga pendidikan haruslah diterapkan. Hal ini karena administrasi berfungsi sebagai sumber informasi dalam pengelolaan pengembangan manajemen pendidikan. Dimana dalam pelaksanaannya sistem kerja ini memperhatikan situasi dan kondisi wilayah bidang kerja yang harus teliti diperhatikan. Hal ini dilakukan agar dapat membantu  menunjang terealiasinya  tujuan dari kurikulum dan tujuan kerja administrasi itu sendiri.

Berkaitan dengan prinsip-prinsip dalam administrasi. Maka tentu dilakukan agar tujuan lembaga pendidikan dan sistem administrasi itu sendiri dapat tercapai.

Tujuan dari masing-masing pendidikan tentu sangat berbeda antara tujuan satu dengan yang lainnya. Namun Tujuan dalam administrasi pendidikan tentu memiliki  cara kerja dan tujuan dari cara kerja tersebut sama.

Adapun tujuan administrasi dalam lembaga pendidikan adalah tersusunnya sistem pengelolaan yang baik dalam bidang administrasi agar dapat menunjang terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif, efesien dan relevan dalam mencapi tujuan pendidikan.

Melalui tujuan dan prinsip yang telah dijelaskan diatas. Secara umum dapat diamati bahwa administrasi pendidikan memiliki beberapa fungsi  yaitu:

1. Perencanaan
2. Organisasi
3. Koordinasi
4. Motivasi, dan
5. Pengawasan

Sedangkan fungsi administrasi dalam bidang pendidikan Islam sendiri menurut Al Burey didalam buku Ilmu Pendidikan Islam (2012:276) yaitu:

1. Mengarahkan
2.melaksanakan
3.mengelola
4. Menjalankan
5. Rekayasa
6. Mengemudikan
7. Mengatur
8. Mengurus
9. Mengekonomiskan
10. Membuat rencana dan sebagainya.






Sedang dalam pelaksanaan administrasi yang berjalan tentu tak semudah dalam perencanaan. Karena hal ini sudah berdifat umum mengingat bahwa fakta lapangan selalu berkaitan dengan situasi dan kondisi kerja. Maka cara untuk menghadapi hal  yang tidak dimungkinkan tersebut yaitu dengan membagi bidang administrasi ke beberapa subtstansi.

Maka berikut ini adalah masing-masing dari substansi administrasi yang telah yaitu:

1. Pengajaran (kurikulum)
2. Peserta didik
3. Personalia (tenaga kerja)
4. Keuangan (pembiayaan)
5. Peralatan pengajaran
6. Gedung dan perlengkapan sarana pendidikan
7. Hubungan lembaga pendidikan masyarakat

Substansi administrasi adalah suatu cara dalam meninjau berbagai aspek permasalahan yang timbul selama proses pelaksanaan pendidikan berjalan. Melalui substansi administrasi ini maka peninjauan permasalahan yang ada akan dengan mudah diatasi dan diselesaikan dengan benar dan tepat. Karena dengan cara peninjuan secara substansi, maka permasalahan dalam administrasi akan dengan mudah diatasi dan diberi solusi dengan baik dan benar. Melalui cara ini pula akan meminimalisir tingkat kesalahan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul tenggelam selam proses pendidikan berjalan.

Pelaksanaan administrasi pendidikan islam
Seorang pelaksana administrasi dalam berbagai bidang disebut dengan administrator. Seorang administrator pendidikan adalah seorang yang melaksanakan tujuan, fungsi, prinsip dan tugas substansi administrasi atau dalam bahasa lain adalah pengelola administrasi pendidikan.

Untuk menjadi seorang administrator yang baik maka dia harus bisa menjalankan  setiap aturan dalam lembaga juga bidang administrasi itu sendiri. Berikut ini adalah aturan – aturan islam yang ditujukan kepada para administrator dalam Bidang pendidikan Islam. Dalam  mengemban tugas mereka agar terlaksana dengan adil dan benar yaitu:


  1. Menjadi teladan yang baik bagi staf lain
  2. Memilih staf yang selain cakap, dapat dipercaya juga shalih
  3. Selalu berupaya untuk adil dan menciptakan keadilan
  4. Waspada pada pencemaran nama baik didalam lembaga tersebut
  5. Mengawasi secara baik, adil dan sama. Agar segala hal yang berkaitan dengan kemajuan SDM dalam lembaga tersebut terjaga dengan baik
  6. Selalu berkonsultasi dengan staf dengan tidak selalu mengandalkan otoritas
  7. Perangi ketidak adilan dan kejahatan sehingga sistem kelembagaan dapat berjalan baik
  8. Bertanggung jawab atas segala kekurang dikantor
  9. Waspada terhadap sifat sombong yaitu mengagumi dan bangga kepada diri sendiri
  10. Selalu menjaga komunikasi dengan baik pada staf atau bawahannya
  11. Menjaga hak miliki bersama (lembaga) bukanlah hak milik keluarga sehingga harus selalu dijaga agar tak tercampur baur.





Penjelasan pada banyak poin diatas adalah mengenai wilayah bidang kerja di sektor administrasi pendidikan.

Adapun wilayah bidang kerja disektor kerja bidang manajemen akan sedemikian. Karena kepanjang dari sistem kerja administrasi adalah sistem kerja manajemen. Pencanangan wilayah kerja dalam administrasi akan mempengaruhi wilayah bidang kerja dalam manajemen.

Maka berikut ini asalah beberapa sektor wilayah kerja pada manajemen dalam melaksanakan program kerja administrasi  pendidikan yang telah dijelaskan dalam paragraf diatas.

Wilayah bidang kerja manajemen pendidikan berdasarkan administrasinya dibagi menjadi 10 (sepuluh) wilayah sektor kerja yaitu :

1. manajemen kurikulum
2. manajemen tenaga kependidikan
3. manajemen peserta didik
4. manajemen sarana dan prasarana pendidikan
5. manajemen keuangan / pembiayaan
6. manajemen perkantoran
7. manajemen unitunti penunjang pendidikan
8. manajemen layanan khusus
9. manajamen tata lingkungan dan keamanan sekolah
10. manajemen hubungan dengan masyarakat



Referensi:

Ali,mudzakkir. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Semarang: PKPI2 Wahid Hasyim.

Tafsir, Ahmad.2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:Remaja Rosda Karya.



Baca Juga :


Tuesday, 7 July 2020

ADMINISTRASI PENDIDIKAN ISLAM



Dalam suatu sistem pendidikan, Sebutan administrasi adalah nama yang biasa diperdengarkan atau dibahas sebagai bagian dari penunjang kemajuan pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan kepentingannya akan kesadaran tata kelola dalam bidang pendidikan yang berkemajuan. yaitu yang apabila dilakukan dengan tertib dan displin maka akan sangat mudah sekali untuk mencapai tujuan dan cita-cita pendidikan. maka tata kelola yang dimaksud dalam bidang pendidikan inilah yang disebut administrasi.

Administrasi pendidikan sangat penting dijalankan oleh seluruh ruang lingkup pendidikan terutama pendidikan Islam. Hal ini Karena tanpa administrasi pendidikan maka dipastikan segala hal yang berkaitan dengan kemajuan dan perkembangan pendidikan akan banyak hambatan atau kendala. Kendala atau yang disebut problem pendidikan terjadi karena dampak ketidak efektifan dan efesiensi nya  mengatur dan menertibkan segala hal yang berkaitan dengan pengurusan kinerja dan ruang lingkup di pendidikan tersebut. Sehingga mengakibatkan kekacauan dan kesemrawutan sistem kinerja dan tatanan kerja diberbagai sektor.

Oleh karenannya administrasi adalah bagian dari fungsi dan tugasn sebagaimana demikian. Yaitu mengatur dan menertibkan segala hal yang berkaitan dengan sistem pekerjaan yang terdapat di ruang lingkup pendidikan. Sehingga hasil dari pengaturan dan penertiban ini, diharapkan agar kinerja pendidikan dapat berjalan jauh lebih baik dengan sistem yang telah direncanakan dan dicanangkan. Serta proses dan hasil dari pendidikan tersebut dapat di tinjau dan dievaluasi kembali melalui pelaksanaan administrasi ini.


Pengertian Administrasi Pendidikan Islam

Administrasi dalam Al-Qur’an dijelaskan pada Surat al-Baqarah ayat 282 yaitu :


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيۡنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗى فَٱكۡتُبُوهُۚ وَلۡيَكۡتُب بَّيۡنَكُمۡ كَاتِبُۢ بِٱلۡعَدۡلِۚ وَلَا يَأۡبَ كَاتِبٌ أَن يَكۡتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُۚ فَلۡيَكۡتُبۡ وَلۡيُمۡلِلِ ٱلَّذِي عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ وَلۡيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ وَلَا يَبۡخَسۡ مِنۡهُ شَيۡ‍ٔٗاۚ فَإِن كَانَ ٱلَّذِي عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ سَفِيهًا أَوۡ ضَعِيفًا أَوۡ لَا يَسۡتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلۡيُمۡلِلۡ وَلِيُّهُۥ بِٱلۡعَدۡلِۚ وَٱسۡتَشۡهِدُواْ شَهِيدَيۡنِ مِن رِّجَالِكُمۡۖ فَإِن لَّمۡ يَكُونَا رَجُلَيۡنِ فَرَجُلٞ وَٱمۡرَأَتَانِ مِمَّن تَرۡضَوۡنَ مِنَ ٱلشُّهَدَآءِ أَن تَضِلَّ إِحۡدَىٰهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحۡدَىٰهُمَا ٱلۡأُخۡرَىٰۚ وَلَا يَأۡبَ ٱلشُّهَدَآءُ إِذَا مَا دُعُواْۚ وَلَا تَسۡ‍َٔمُوٓاْ أَن تَكۡتُبُوهُ صَغِيرًا أَوۡ كَبِيرًا إِلَىٰٓ أَجَلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ أَقۡسَطُ عِندَ ٱللَّهِ وَأَقۡوَمُ لِلشَّهَٰدَةِ وَأَدۡنَىٰٓ أَلَّا تَرۡتَابُوٓاْ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً حَاضِرَةٗ تُدِيرُونَهَا بَيۡنَكُمۡ فَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَلَّا تَكۡتُبُوهَاۗ وَأَشۡهِدُوٓاْ إِذَا تَبَايَعۡتُمۡۚ وَلَا يُضَآرَّ كَاتِبٞ وَلَا شَهِيدٞۚ وَإِن تَفۡعَلُواْ فَإِنَّهُۥ فُسُوقُۢ بِكُمۡۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱللَّهُۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ٢٨٢


282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Ayat diatas memperkenalkan tentang administrasi dan pengertiannya secara bahasa . Maka berikut ini adalah pengertian Administrasi secara istilah yang dikemukakan oleh beberapa ahli bidang pendidikan. Misalkan pendapat dari zakiyah Daradjat berkenaan dengan Administrasi yaitu  “merupakan segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personal, material dan spiritual) secara efektif dan efesien untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (tujuan intitusional)”. 

 Adapun pendapat lain menurut Oemar Hamalik bahwa administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Maka Dari ketiga sumber yang ada diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi pendidikan adalah segala bentuk usaha yang dilakukan dalam mengatur dan menertibkan sistem kerja secara efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.


Seperti yang telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya bahwa administrasi sangat dianjurkan bahkan wajib bila memungkinkan. hal ini karena Administrasi itu ada untuk membantu mengarahkan sistem kerja agar jauh lebih baik.

begitu pula administrasi dalam pendidikan islam, dimana dalam ajarannya pun mewajibkan untuk menerapkan sistem kerja yang demikian. tentu dalam penggunaannya sangat ditunjang dan di prioritaskan untuk dilaksanakan dengan sebaiknya guna mendapatkan sistem pendidikan Islam yang efektif, efesien dan relevan dalam menciptakan generasi Islam yang Robbani dan berkemajuan.



Referensi : 
Ali, Mudzakkir. 2012. Ilmu Pendidikan Islam.  Semarang : PKPI2 Wahid Hasyim.
Tafsir, Ahmad. 2005.  Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosda Karya.



Baca Juga :



10 AYAT DAKWAH; ANALISIS DAN ASBAB AN NUZUL




1.                  Surat An Nahl Ayat 125.

Artinya:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orangyang mendapat petunjuk”

         a.      Asbab An-Nuzul Surat An Nahl ayat 125
 (latar belakang turunnya)ayat ini. Al-Wahidi menerangkan bahwa ayat ini turun setelah Rasulullah SAW.menyaksikan jenazah 70 sahabat yang syahid dalam Perang Uhud, termasuk Hamzah, paman Rasulullah. Al-Qurthubi menyatakan bahwa ayat ini turun di Makkah ketika adanya perintah kepada Rasulullah SAW, untuk melakukan gencatan senjata (muhadanah) dengan pihak Quraisy. Akan tetapi, Ibn Katsir tidak menjelaskan adanya riwayat yang menjadisebab turunnya


2.        Surat (QS. Al-Imran : 110)
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Al-Imran : 110)

a.      Analisis ayat
Dari ayat diatas, telah jelas bahwa umat Islam adalah umat yang terbaik. Maka dari itu umat Islam harus menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Artinya, setiap muslim itu hendaknya saling mengingatkan untuk saling berbuat kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang buruk. Jika kita belum sanggup untuk mengingatkan kepada orang lain, minimal sekali kita harus bisa mengingatkan diri kita sendiri untuk dapat selalu berbuat kebaikan dan sebisa mungkin tidak melakukan apa yang telah dilarang oleh Allah SWT. Jika kita bisa mengendalikan diri kita untuk dapat selalu berbuat kebaikan, maka otomatis kita akan dapat menjadi contoh bagi orang-orang terdekat kita untuk dapat melakukan hal yang serupa. Dan akhirnya orang-orang yang terdekat kita pun ikut melakukan hal-hal kebaikan juga. Dan secara tidak langsung pun kita sudah mensyi’arkan ajaran Islam kepada orang lain. Janganlah takut untuk berdakwah mengingatkan kebaikan dan melarang kepada keburukan, karena Allah telah menjamin umatnya yang menolong agama-Nya. Seperti dalam firman Allah SWT,



3. Surat Luqman Ayat 13

Artinya:
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Asbabun Nuzul Surat Al-Luqman ayat 13
            Ketika ayat ke-82 dari surat Al-An’am diturunkan,para sahabat merasa keberatan. Maka mereka datang menghadap Rasulullah SAW,seraya berkata “ Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang dapat membersihkan keimanannya dari perbuatan zalim ?”.Jawab beliau “ Bukan begitu,bukanlah kamu telah mendengarkan wasiat Lukman Hakim kepada anaknya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. ( 2 )
( HR.Bukhori dari Abdillah )

            Luqman adalah seorang yang Sholeh dan memiliki akhlaq yang mulia, yaitu akhlaq yang berbasiskan kepada keimanan yang kokoh. Namanya diabadikan oleh Allah dalam salah satu surat di dalam Al Qur an, yakni surat ke 31.
            Sehingga di dalam surat ini Allah memberikan pelajaran kepada kita akan kesholehan Luqman dalam memberikan nasehat kepada anaknya, yakni nasehat yang mengandung unsur “keilmuan” yang mendalam, “keihklasan” yang suci dan “kecintaan”yang tinggi.


4. Surat Luqman ayat 14
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu
            Allah mewajibkan kepada semua manusia agar patuh dan taat kepada orang tua. Karena seorang ibu itu mengandung dengan segala kepayahan dan kesulitan. Seorang ibupun menyusui sampai berusia dua tahun. Allah mengharuskan pula agar bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat yang diberikan dengan cara melakukan semua bentuk taat. Dan hendaknya berterima kasih pula kepada orang tua dengan cara melakukan kebaikan dan taat. Karena semua akan kembali kepada Allah, dan Allah akan membalas semua perbuatan yang

5. Surat Luqman ayat 15
15. “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
            Jika orang tua mengajak kepada kufur atau dosa, maka jangan ikuti keinginanya dengan penolakan yang lembut dan bijaksana.Karena ketaatan itu haruslah dalam kebajikan. Dan jangan sampai penolakan itu dilakukan dengan perangai yang buruk. Ikutilah orang yang banyak bertaubat dan banyak melakukan kebaikan. Karena setelah kehidupan ini pastilah semuanya akan kembali kepada Allah Swt dan akan terungkap semua perbuatan yang telah dilakukan oleh setiap orang dan akan diberi ganjaran sesuai dengan perbuatannya.
            Ayat diatas menerangkan bahwa jika orang tua memaksa untuk mempersekutukan Allah, maka janganlah mematuhinya.setioap perintah untuk perbuatan maksiat, maka tidak boleh ditaati. Namun demikian, jangan memutuska hubungan silaturahmi dengan tetaplah menghormatinya  sebagai orang tua.  Berbaktilah kepada mereka selagi tidak menyimpang dari ajaran agama dan bergaullah dengan mereka menyangkut keduniawian, bukan aqidah. Dalam surat Al-Ankabut: 8, Artinya: “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibui-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu uintuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
            Hukum ini berlaku untuk semua umat Nabi Muhammad, yaitu melarang ketaatan anak untuk mengikuti kehendak orang tuanya yang bertentangan dengan ajaran agama. Dan juga sebagaimana dalam sebuah riwayatbahwa Asma’ putrid Sayyidina Abu Bakr ra. Pernah didatangi oleh ibunya yang ketika itu masih musyrikah, Asma’ bertanya kepada Nabi bagaimana seharusnya ia bersikap, maka Rosul memerintahkannya untuk tetap menjalin hubungan baik, menerima dan memberinya hadiah serta mengunjungi dan menyambut kunjungannya.

6. Surat Luqman ayat 16
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Analisa
          Wahai orang mukmin, meskipun perbuatan buruk atau perbuatan baik hanya seberat biji saja, pastilah tidak akan luput dari pandangan Allah Swt. Kebaikan dan keburukan itu pastilah akan terungkap jelas di hari kiamat kelak, dan bagi yang berbuat kebaikan pastilah diganjar dengan kebaikan pula, begitu pula dengan keburukan. Allah Swt itu Maha Lembut dan Dia selalu memberi jalan keluar bagi para hamba-Nya dengan cara yang baik. Allah Swt juga Maha Mengawasi dan tidak satupun yang luput di hadapanNya.

7. Surat Luqman ayat 17
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Asbab an nuzzul
Dalam ayat ini Luqman menyuruh anaknya untuk menegakan shalat. Karena shalat merupakan tiang agama dan sebagai penolak keburukan dan kemungkaran. Kemudian menyuruh pula agar anaknya selalu menyeru dan mengajak kepada kebaikan, juga menolak semua bentuk kemungkaran. Karena mengajak pada kebaikan dan menolak keburukan itu adalah jalan yang ditempuh para Nabi dan selayaknya orang-orang pun melakukan hal demikian karena hal itu adalah bentuk perilaku sangat mulia dan terhormat. 
            Redaksi meneruskan kisah Luqman kepada anaknya. Ia menelusuri bersama anaknya langkah-  langkah akidah setelah kestabilannya dalam nurani. Setelah beriman kepada Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, yakin terhadap kehidupan akhirat yang tiada keraguan di dalamnya, dan percaya kepada keadilan balasan dari Allah yang tidak akan luput walaupun seberat satu biji sawi pun, maka langkah selanjutnya adalah menghadap Allah dengan mendirikan shalat dan mengarahkan kepada manusia untuk berdakwah kepada Allah, juga bersabar atas beban-beban dakwah dan konsekuensi yang pasti ditemui.
             Pada ayat ini ada suatu pesan bahwa salah satu tugas orang tua kepada anaknya ialah mendidiknya untuk menegakkan shalat. Karena shalat merupakan langkah kedua setelah keimanan sehingga Rasulullah SAW menyebutkan dalam hadisnya bahwa shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah ikrar keimanan dilakukan (syahadatain) dan Rasulullah memerintahkan agar orang tua menyuruh anaknya shalat semenjak usia dini, yakni usia tujuh tahun., sebagaimana sabdanya:
            Nasihat Luqman pada ayat 17 ini menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal shaleh yang puncaknya adalah shalat, serta amal-amal kebajikan yang tercermin dalam amar makruf dan nahi mungkar, juga nasihat berupa perisai yang membentengi seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah. Menyuruh mengerjakan makruf, mengandung pesan untuk mengerjakannya, karena tidaklah wajar menyuruh sebelum diri sendiri mengerjakannya. Demikian juga melarang kemungkaran, menuntut agar yang melarang terlebih dahulu mencegah dirinya,. Itu agaknya yang menjadi sebab mengapa Luqman tidak memerintahkan anaknya melaksanakan yang makruf dan menjauhi mungkar, tetapi memerintahkan, menyuruh dan mencegah. Di sisi lain membiasakan anak melaksanakan tuntunan ini menimbulkan dalam dirinya jiwa kepemimpinan serta kepedulian sosial(13)

8. Surat Luqman ayat 22
Atinya:
22. Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.

Menurut ayat diatas mempunyai maksud bahwa seorang hamba dalam penghambaannya menyerahkan segala urusan kepada Allah. Dan dalam melakukan segala ibadah berdasarkan karena Allah semata.
            Seorang hamba yang melakukan kebaikan dikarenakan mencari ridho Allah, maka berarti hamba tersebut berpegang pada aturan-aturan yang berlaku dalam hokum Islam. Sedang yang
 dimaksud “buhul Tali” di sini dimaksudkan adalah agama Islam yang memang satu-satunya Agama yang diridhoi oleh Allah. Dan segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang hanyalah akan terjadi karena izin Allah Swt.

9.      Surat Luqman ayat 23
23. Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

            Ayat ini menjelaskan bahwa kekafiran seseorang tidaklah ada hubungan dalam bidang aqidah, namun tetap menjalin hubungan dalam hal keduniawian. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa kita diperbolehkan saling tolong menolong dalam hal apapun kecuali tentang ibadah. Dikarenakan ibadah sudah menyangkut dalam hal aqidah yang mana bila seseorang mengikuti peribadatan atau sesuatu hal yang berkaitan dengan ibadah, itu sudah berarti kita mengikuti kekafiran orang tersebut.
            Segala keyakinan seseorang, baik orang mukmin maupun orang kafir, semua akan mempertanggungjawabkan keyakinan tersebut dan mendapatkan balasan atas segala hal yang dilakukan.

10.  Surat Adz-Dzariyat ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)

Asbabun Nuzul
            Kita membayangkan bahwa Allah SWT ketika menetapkan penciptaan Nabi Adam, Dia memberitahukan kepada malaikat-Nya dengan tujuan agar mereka bersujud kepadanya, bukan dengan tujuan mengambil pendapat mereka atau bermusyawarah dengan mereka. Maha Suci Allah SWT dari hal yang demikian itu. Allah SWT memberitahukan mereka bahwa Dia akan menjadikan seorang hamba di muka bumi, dan bahwa khalifah ini akan mempunyai keturunan dan cucu-cucu, di mana mereka akan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah di dalamnya. Lalu para malaikat yang suci mengalami kebingungan. Bukankah mereka selalu bertasbih kepada Allah dan mensucikan-Nya, namun mengapa khalifah yang terpilih itu bukan termasuk dari mereka? Apa rahasia hal tersebut, dan apa hikmah Allah dalam masalah ini? Kebingungan melaikat dan keinginan mereka untuk mendapatkan kemuliaan sebagai khalifah di muka bumi, dan keheranan mereka tentang penghormatan Adam dengannya, dan masih banyak segudang pertanyaan yang tersimpan dalam diri mereka. Namun Allah SWT segera menepis keraguan mereka dan kebingungan mereka, dan membawa mereka menjadi yakin dan berserah diri.
            Ayat di atas menyatakan “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia” untuk satu manfaat yang kembali kepada diri-Ku. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan atau kesudahan aktivitas mereka adalah beribadah kepada-Ku.







BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
            Asbab An-Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasululloh SAW., oleh karena itu, tidak boleh ada jalan lain untuk mengetahuinya selain berdasarkan periwayatan (pentrasmisian) yang benar dari orang-orang yang melihat dan mendengar langsung tentang turunnya Al-Quran.