Banyak permaianan bahasa arab yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar dikelas. Permainan tersebut pun kini terus berkembang seiring kesadaran para ahli pendidikan yang berbasis keagamaan untuk lebih memperkenalkan bahasa Arab sejak dini. Hal ini karena, bahasa arab adalah bidang ilmu utama dalam mempelajari ilmu pendidikan islam dan penunjang sumber-sumber ilmu lainnya sebagai rujukan utama ilmu terapan dan tehnologi masa kini.
Dalam penerapan permainan bahasa arab tentu banyak kekurangan dan kendala teknis yang menyertai selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini timbul karena, manusia adalah mahluk hidup yang dominan dalam melakukan segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan keberhasilan maupun kesalahan.
Adapun beberapa evaluasi yang dapat dilakukan oleh pendidik, saat mengamati proses berlangsungnya kegiatan yang telah dia rancang sebelumnya guna dapat diperbaiki dalam di pembelajaran selanjutnya Yaitu:
1. Mengingatkan peserta didik tentang efesiensi waktu, cepat, tepatnya sebuah permainan berjalan sesuai dengan petunjuk guru. Serta lebih mempertegas bahwa permainan adalah bagian kompetisi yang harus di sikapi lebih bijaksana yaitu tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah.
2. Membuka forum diskusi yaitu guru membuka forum tanya jawab antar kelompok siswa untuk lebih memaknai sebuah permainan sebagai bagian dari semangat belajar dan berkompetisi secara sehat. Selain itu supaya mereka juga mampu mengalisa letak kesalahan mereka selama proses permainan berlangsung.
3. saling mengoreksi satu sama lain. Selama permainan berlangsung ada banyak hal kesalahan yang dilakukan oleh kelompok bermain mereka juga kelompok lawan. Pendidik dapat mengarahkan kesalahan-kesalahan tersebut dalam forum evaluasi sehingga mereka akan lebih fokus untuk kapan melakukan kopetisi yang baik dan kapan melakukan koreksi yang kritis dan sopan.
4. Sebelum melakukan aktivitas permainan. Pendidik harus memastikan bahwa para peserta didik sudah bersifat homogen artinya tidak adanya ruang terbentuknya kelompok-kelompok kecil dikelas akibat kompetisi permainan yang dilakukan saat proses belajar mengajar sebelumnya telah berlangsung. Sehingga dihari berikutnya diharapakan pendidik dapat membentuk kelompk belajar lagi yang berbeda.
5. Menyimpulkan hasil permainan yaitu pengumuman mengenai kemahiran, kecakapan, keterampilan, sikap, nilai atau hasil yang diperoleh setelah proses pembelajaran berakhir. Hal ini selain sebagai pemberian semangat saat belajar dikelas, juga sebagai bahan evaluasi belajar mandiri mereka dalam mengembangkan kemampuan personal dirumah.
6. Memberikan arahan kepada peserta didik tentang apa itu permainan, bagaimana permainan itu berlangsung dan apa fungsi permainan. Sehingga tidak adanya kesenjangan pola pikir antara peserta didik dengan guru maupun antar peserta didik tentang sifat yang timbul setelah permainan berlangsung seperti diskriminasi, kecemburuan, marah, dendam dan hal-hal lain yang tidak diharapakan. Sehingga peserta didik lebih memilki sifat besar hati, berendah diri, dan sportivitas dalam memahami sebuah kopetisi.
7. Memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari dipertemuan mendatang melalu kesimpulan yang sudah didiskusikan antara guru dengan siswa.
Itulah beberapa langkah-langkah evaluasi strategis bagi para pendidik dalam mencapai evaluasi yang baik untuk kemajuan proses pembelajaran dan daya serap belajar peserta didik. Sehingga yang diharapakan adalah peserta didik mampu menguasi ilmu yang dicantumkan dalam kurikulum dengan cara yang menyenangkan dan semangat belajar.
Sumber rujukan:
Fathul Mujib dan NailurRahmawati, Permainan Edukatif Pendukung Permainan Bahasa Arab, Yoguakarta: Diva Press: 2012.
No comments:
Post a Comment