Tuesday 7 July 2020

PRINSIP-PRINSIP DAKWAH ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN
   
    A.    Latar Belakang
Nilai idealis atau cita-cita mulia yang hendak dicapai dalam aktivitas dakwah adalah tujuan dakwah. Tujuan dakwah , harus diketahui oleh setiap juru dakwah atau da’i. Karena seorng yang melakukan aktivitas dakwah pada dasarnya harus mengetahui tujuan apa yang dilakukannya itu. Tanpa mengetahui tujuan dari aktivitas dakwah tersebut, maka dakwah tidak akan mempunyai makna apa-apa.
Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah sama pentingnya dengan unsur-unsur lain dakwah, seperti subjek dan objek dakwah, fungsi dan prinsip-prinsip dakwah. Dalam hal ini penulis akan menyampaikan materi tentang tujuan dan fungsi dakwah serta prinsip-prinsip dalam dakwah Islam.

   B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja istilah-istilah lain bagi dakwah Islam?
2.      Apa  tujuan umum dan tujuan khusus dakwah?
3.      Apa fungsi dari dakwah?
4.      Apa saja prinsip-prinsip dalam dakwah Islam?

   C.     Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dalam berdakwah, dan fungsi dari dakwah Islam, serta prinsip-prinsip yang digunakan dalam berdakwah.




BAB II
PEMBAHASAN

    A.    Istilah-istilah dalam Dakwah
Ada beberapa istilah teknis dalam berdakwah, diantaranya:
1.      Tabligh
Secara harfiah tabligh adalah bentuk masdar dari balagha yang berarti ishal, menyampaikan sesuatu kepada pihak lain. Balagha dapat pula berarti sesuatu (materi atau pesan) yang disampaikan juru penerang (mubaligh) baik dari Al-Qur’an , al-Sunnah maupun dari dirinya sendiri.

2.      Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Jika tabligh lebih berorientasi pada penyampaian yang memperkuat aspek kognitif berupa persepsi dan pemahaman , maka amar ma’ruf nahi munkar lebih berorientasi pada aksi atau prilaku. Aksi dakwah hendaknya mempertimbangkan norma dan tradisi yang berlaku di suatu masyarakat serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang bersifat universal dan digariskan oleh Al-Qur’an dan al-Hadis.

3.      Mau’idzah Hasanah
Mau’idzah hasanah (nasihat yang baik) merupakan aktivitas dakwah yang berorientasi pada penasihatan (konseling Islam). Makna ini berhimpitan dengan istilah nasehah, irsyad dan syifa yang cenderung pada aktivitas yang bersifat face to face dan personal.

4.      Tabsyir dan Tandzir
Secara bahasa , tabsyir berarti memberi kabar gembira dan tandzir yang berarti memberi peringatan atau ancaman bagi orang-orang yang melanggar syariat Islam. Kata tabsyir dan tandzir dalam Al-Qur’an selalu beriringan yang berbentuk kata sifat, yakni basyir dan nadzir, seperti pada firman Allah dalam Al-Qur’an surat Saba’ ayat 28:

Artinya: “ dan Kami tidak mengutus kamu malainkan kapada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan , tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”.

Dalam konteks dakwah , makna tabsyir dan tandzir lebih berorientasi pada aktivitas pemberian motivasi.

5.      Ta’lim dan Tarbiyah
Ta’lim diartikan sebagai proses pengajaran yang memperkuat tingkat pemahaman masyarakat, sedangkan tarbiyah slain mengandung pengajaran, juga mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks dakwah , ta’lim dalam tarbiyah merupakan upaya lebih lanjut dari kegiatan tabligh. Di dalamnya terjadi proses intensifikasi pemahaman dan penguasaan ajaran Islam.

    B.     Tujuan dan Fungsi Dakwah
Dakwah adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan pengamalan ke-Islaman seseorang. Karena itu, tindakan dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media sepanjang hal tersebut bersesuaian dengan kaidah ajaran Islam. 

1.    Tujuan Dakwah
Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Tujuan umum tersebut perlu ditindaklanjuti dengan tujuan yang lebih khusus baik pada level individu , kelompok maupun masyarakat.
Pada level individu tujuan dakwah adalah :
a.       Mengubah paradigma berfikir seseorang tantang arti pentingnya dan tujuan hidup yang sesungguhnya.
b.      Menginternalisasikan ajaran Islam dalam kehidupan seorang muslim sehingga menjadi kekuatan batin yang dapat menggerakkan seseorang dalam melaksanakan ajaran Islam.
c.       Wujud dari ajaran Islam, yakni seseorang dapat mengaplikasikan ajaran Islam tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan pada level kelompok dan masyarakat selain tujuan dakwah pada level individu di atas , perlu ada penguatan tujuan dakwah secara khusus yaitu:
a.       Meningkatkan persaudaraan dan persatuan di kalangan muslim dan non-muslim. Perbedaan dikalangan masyarakat merupakan sunnatullah yang tidak bisa dibantah.
b.      Peningkatan hubungan yang harmonis dan saling menghargai antaranggota kelompok atau masyarakat. Wujud dari menjaga persatuan adalah lahirnya kehidupan yang harmonis dan saling menghargai di masyarakat. Dalam konteks inilah di masyarakat lahir lembaga dan peraturan bersama yang menjadi hukum dan norma yang berlaku di masyarakat. Sebagai contoh, seseorang boleh bernyanyi dengan suara lantang dan sekeras-kerasnya, manakala nyanyiannya tersebut tidak mengganggu orang lain yang punya kebebasan juga, karena sedang ada acara atau lagi sakit.
c.       Penguatan struktur sosial dan kelembagaan yang berbasiskan pada nilai-nilai Islam. Struktur sosial dan lembaga terbentuk karena pilihan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan dengan adanya interaksi sosial antar sesama manusia. Karena itu adanya struktur sosial dan kelembagaan tersebur merupakan keniscayaan. Adanya keniscayaan struktur sosial dan kelembagaan di masyarakat, maka tugas da’i dan umat Islam adalah memberi nilai-nilai Islam terhadap struktur sosial dan kelembagaan yang ada di masyarakat tersebut.
d.      Membangun kepedulian dan tanggung jawab sosial dalam membangun kesejahteraan umat manusia. Dalam ajaran Islam memperoleh kesejahteraan hidup adalah hak stiap muslim.

Menurut Mansyhur Amin, ada tiga tujuan dakwah yang meliputi tujuan akidah yaitu tertanamnya akidah yang mantap bagi tiap-tipa manusia. Kemudian tujuan hukum yaitu yang menekankan pada terbentuknya umat manusia yang mematuhi hukum-hukum yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Dan yang terakhir dalah tujuan akhlak yaitu terwujudnya pripadi muslim yang berbudi luhur dan berakhlak karimah.

2.      Fungsi Dakwah
Setelah memahami tujuan dakwah , selanjutnya kita perlu mamahami fungsi dakwah agar dakwah dapat dijalankan sesuai dengan petunjuk Allah dan mencontok praktik dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah sebagai teladan dalam menjalankan ajaran Islam. Adapun fungsi dakwah sebagai berikut
a.       Mengesakan Tuhan Pencipta Alam Semesta
Fungsi utama dakwa adalah memberikan penjelasan dan pemahaman kepada umat Islam agar menyembah kepada Allah SWT.

b.      Mengubah Prilaku Manusia
Fungsi dakwah yang kedua yakni mengubah prilaku manusia dari prilaku jahiliyah menuju prilaku yang Islami. Salah satu dari bagian ayat pertamana yang ditururnkan kepada Nabi Muhammad, selain untuk melaksanakan dakwah juga mengajarkan manusia agar berprilaku baik.
Secara fitrah, manusia mempunyai potensi untuk mengenal Tuhan dan beriman kepada Allah serta lahir dalam kondisi yang suci. Perubahan manusia yang jauh dari Tuhan dan memiliki prilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk mengembalikan prilaku manusia agar kembali pada fitrahnya yang beriman kepada Allah dan berprilaku baik, maka dakwah Islam perlu disampaikan kepada umat manusia.
.

c.       Membangun Peradaban Manusia yang Sesuai dengan Ajaran Islam
Sasaran dakwah tidak hanya ditunjukkan pada individu saja melainkanjiga pada masyarakat. Menurut Sidi Gazalba, masyarakat terwujud karena adanya hubungan rohaniahyang disalurkan oleh bahasa. Dengan bahasa seorang pripadi menyampaikan pikiran, perasaan dan pengalaman kepada pribadi lain dalam masyarakat yang kemudian mencul ide-ide yang membentuk kebudayaan.
Kebudayaan yang diciptakan manusia bisa jadi menyimpang dari nilai-nilai Islam. Karena pada diri manusia terkandung potensi negatif yang dapat menjauhkan manusia dari nilai-nilai Islam. Untuk itulah, dakwah Islam perlu disosialisasikan secara intensif di tengah-tengah masyarakat.

d.      Menegakkan Kebaikan dan Mencegah Kemunkaran
Dalam pergaulan sosial tidak bisa dinafikan adanya gesekan , benturan dan konflik antarsesama. Karena masing-masing anggota masyarakat memiliki pola pikir yang berbeda-beda. Maka untuk mencegah terjadinya hal tersebut, perlu di sosialisasikan dakwah Islam dalam masyarakat.

   C.     Prinsip-prinsip Dakwah Islam
Dakwah yang baik adalah dakwah yang dibangun di atas prinsip-prinsip dasar yang benar. Prinsip dakwah menjadi pedoman dasar dalam pelaksanaan dakwah di lapangan. Prinsip-prinsip tersebut tersebut diturunkan dari Al-Qur’an dan praktik dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah serta para sahabat, tabiin dan para ulama’. Prinsip-prinsip dakwah yang dimaksud sebagai berikut: 
1.      Tidak ada pemaksaan dalam penyebaran dakwah Islam
Kegiatan dakwah merupakan kegiatan mengajak diri sendiri dan orang lain untuk mengikuti ajaran Islam. Dalam proses pelaksanaanya, kegiatan mengajak bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Banyak gesekan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi oleh para aktivis dakwah.
Thomas W. Arnold seorang orientalis dan pengarang buku sejaran dakwah, menceritakan secara panjang lebar tentang penyebaran Islam di berbagai negara di dunia. Kesimpulan pokok dari karangan bliau yaitu dakwah disebarkan secara damai. Islam tidak disebarkan melalui pedang atau peperangan, eksploitasi atau pemaksaan.
Menurut Maulana Wahiduddin Khan, Nabi Muhammad adalah aktivis perdamaian yang paling hebat dalam catatan sejarah. Bliau betul-betul menjadi rahmat bagi semesta alam. Tutur kata , sikap dan prilakunya dibangun berdasarkan idiologi perdamaian.
Maka prinsip dakwah tidak ada pemaksaan ini merupakan prinsip yang paling utama. Karena prinsip ini bukan hanya diperintahkan oleh Allah, melainkan telah dicontohkan dan dilaksanakan oleh Nabi Muhammad.
2.      Mulai dari diri sendiri (اِبْدأْ بِنَفْسِ )
Menyampaikan ajaran Islam akan mudah dipahami dan praktikkan orang lain manakala seorang yang menyampaikannya telah mempraktikkan terlebih dahulu. Dengan menjalani lebih dahulu , dia akan mengetahui dimana letak kelemahan dan kelebihan  dari ajaran yang akan disampaikan.
Kelemahan yang terjadi pada kebanyakan dari aktivitas dakwah di Indonesia terletak pada kuatnya retorika berdakwah, sementara aplikasinya pada kehidupan nyata masih amat minimum. untuk itulah prinsip dakwah dimulai dari diri sendiri perlu diprantikkan dalam kegiatan dakwah di Indonesia.

3.         Dakwah dilakukan dengan menggunakan prinsip rasionalitas
Hadis Nabi yang menyatakan “ ajaklah manusia sesuai dengan kemampuan akalnya “ merupakan landasan utama dalam mengembangkan prinsip dakwah yang ketiga ini. Prinsip ini mengajarkan agar dakwah dilakukan secara objektif dan sesuai dengan cara berfikir manusia.

4.         Dakwah ditujukan untuk semua manusia dan melepaskan diri dari fanatisme
Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah adalah dakwah yang diperuntukkan seluruh manusia dan menjadi pedoman bagi umat Islam untuk mengikutinya. Karena manusia diciptakan sama dan berasal dari satu keturunan yakni Adam.

5.         Memberikan kemudahan kepada umat
Hadis Nabi menyatakan “ permudahlah olehmu dan janganlah kamu mempersulit” merupakan prinsip dakwah yang perlu mendapat perhatian oleh para da’i. Pemberian kemudahan juga bisa dimaknai dalam rangka menjalankan syariat Islam. Bagi masyarakat yang baru memeluk Islam atau baru belajar Islam, ketika dia belum mammpu melafalkan atau menghafalkan bacaan-bacaan sholat dengan baik, Islam memberi kemudahan agar mereka dapat melaksanakan sholat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
6.      Memberi kabar gembira dan bukan kabar yang membuat umat lari
Andrie Wongso dalam bukunya 15 wisdom Success menyatakan bahwa keterampilan berkomunikasi secara baik dan positif merupakan syarat mutlak bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan dalam bidang apapun yang digelutinya.
Bagi seorang dakwah , ketika menyampaikan materi dakwahnya jangan menggunakan bahasa-bahasa yang dapat menakutkan objek dakwah, seperti kata siapa yang tidak melaksanakan sholat akan masuk neraka. Perkataan-perkataan tersebut secara subtantuf ada benarnya, tetapi karena bahasa yang digunakannya dengan komunikasi yang negatif, maka banyak di antara masyarakat yang enggan untuk mengikuti ajakan-ajakan da’i.

7.      Memanfaatkan berbagai macam media
Kegiatan dakwah merupakan kegiatan yang menyeluruh, yang luas dan menyentuh seluruh aspekkehidupan manusia. Dalam konteks kehidupan manusia modern, media komunikasi amat penting keberadaannya. Dalam perpektif dakwah , keberadaan media diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan dakwah. Kebutuhan manusia terhadap media komunikasi bisa berbeda-beda , tergantung pada kemampuan , tingakat kebutuhan  masing-masing individu. Karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut, maka penyampaian dakwah hendaknya bisa memanfaatkan semua media yang ada sehingga dakwah bisa tersebar keseluruh lapisan masyarakat.

8.      Jelas dalam memilih metode dakwah
Ada baikknya para da’i melakukan proses dakwah terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap kebutuhan objek dakwah. Dengan mengetahui kebutuhan objek dakwah (masyarakat) tersebut akan jelas metode dakwah yang akan digunakan oleh para da’i dan dakwah yang akan dilakukan akan tepat sasaran.

9.      Mempersatukan umat dan tidak mencerai berai umat
Prinsip terakhir yang perlu dikembangkan oleh da’i adalah mempersatukan umat. Persatuan yang dimaksud lebih berorientasi pada persatuan akidah maupunpersatuan yang bersifat kemanusiaan. Dengan persatuan , umat Islam dapat memiliki kekuatan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan umat. Dengan persatuan pula hidup umat akan terasa tentran dan damai.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Banyak sekali istilah-istilah yang digunakan untuk menyebutkan dakwah, diantaranya ialah, tabligh, amar ma’rf nahi munkar, mau’idzah hasanah, tabsyir dan tandzir dan lain-lain.
Dakwah adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan pengamalan ke-Islaman seseorang. Karena itu, tindakan dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media sepanjang hal tersebut bersesuaian dengan kaidah ajaran Islam.
Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Tujuan umum tersebut perlu ditindaklanjuti dengan tujuan yang lebih khusus baik pada level individu , kelompok maupun masyarakat.
Selain tujuan, dakwah juga mempunyai fungsi, yaitu mengesakan Tuhan pencipta alam, mengubah prilaku manusia, membangun peradaban manusia yang sesuai dengan ajaran Islam, dan menegakkan kebaikan dan mencegah kemunkaran.
Serta banyak prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam berdakwah, yaitu tidak ada pemaksaan, dimulai dari diri sendiri, secara rasional, dakwah ditujukan untuk seluruh manusia dan lain-lain.

B.     Saran
Bagi seluruh mahasiswa diharapkan agar bisa mengerti apa yang dimaksud dengan dakwah. Dari dakwah itu kita ketahui tujuan dan fungsi dakwah, prinsip dakwah dan istilah lain dari dakwah. Agar kita bisa mengaplikasikan dakwah ini dalam kehidupan sehari-hari.




DAFTAR PUSTAKA

Abdul Basit, Filsafat Dakwah, Cet, Ke-1, Jakarta: Raja Grafindo Persada 2013.
Abdul Karim Zaidan, Ushul ad-Da’wah, Cet. Ke-9, Bairut: Muassasah al-Risalah 2001.
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah,  Jakarta: Amzah 2009.
S. Yunanto, Gerakan Militan Islam, Jakarta : FES dan The Ridep Institute, 2003.
Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam,New Delhi: Low Price Publication, 1990.

No comments: