Wednesday, 14 January 2015

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, Intelegensi Peserta Didik

A.    Intelegensi Peserta Didik
Intelegensi (kecerdasan) dalam bahasa Inggris disebut intelligence dan bahasa Arab disebut Al-dzaka menurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan sesuatu.Dalam arti, kemampuan(al-qudrah) dalam memahami sesuatu secara cepat dan sempurna.
                                      
1.      Kecerdasan Intelektual

a.      Pengertian kecerdasan Intelektual

Yaitu kecerdasan yang menuntut pembedayaan otak, hati, jasmani dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang lain. Menurut Banah Zohar dan Marshall, kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan proses kognitif, seperti berpikir, daya menguhubungkan, menilai dan memilah serta mempertimbangkan sesuatu. Didalam pengertian yang lain, kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan strategi pemecahan masalah dengan mengunakan logika.
Kecerdasan dalam tiap manusia itu berbeda, hal ini dilatar belakangi oleh perbedaan seseorang dalam memecahkan berbagai masalah yang di hadapinya dalam pembelajaran.

b.      Ciri-ciri kecerdasan intelektual menurut Thurstone 

a)      faktor ingatan yaitu kemampuan untuk mengingat
b)      faktor verbal yaitu kecakapan untuk menggunakan bahasa
c)      fakror bilangan yaitu kemampuan untuk bekerja dengan bilangan
d)     faktor kelancaran kata-kata yaitu seberapa lancar seseorang mengunakan kata-kata yang sukar ucapnya
e)      faktor penalaran yaitu faktor yang mendasari kecakapan untuk berpikir logis
f)       faktor persepsi yaitu kemampuan untuk mengamati dengan cepat dan cermat
g)      faktor ruang yaitu kemampuan untuk mengadakan orientasi dalam ruang.

c.       Pengembangan Kecerdasan Intelektual

Dalam dunia pendidikan kemampuan akal manusia atau anak didik dikenal dengan istilah kognitif yang berasal dari kata Cognition yang berarti mengetahui,kognitif ialah memperoleh penataan dan penggunaan pengetahuan, kognitif juga sebagai salah satu aspek psikologis yang berpusat di otak meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesenjangan dan keyakinan.

2.      Kecerdasan Emosional

a)      Pengertian Kecerdasan Emosional

Menurut Daniel Golemen yaitu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa.
Kecerdasan emosional merupakan hasil kerja dari otak kanan, sedangkan kecerdasan intelektual merupakan hasil dari kerja dari otak kiri.

b)      Menurut Goleman ciri-ciri kecerdasan emosional meliputi 5 apsek yaitu :

(1)   Kemampuan mengenali emosi diri
(2)   Kemampuan menguasai emosi diri
(3)   Memampuan memotifasi diri
(4)   Kemampuan mengenali emosi orang lain
(5)   Kemampuan mengembangkan hubungan dengan orang lain.

Menurut Ari Ginanjar mengemukakan aspek-aspek yang berhubungan dengan kecerdasan emosional seperti :

(1)   Konsistensi (istiqamah)
(2)   Kerendahan hati (tawadhu’)
(3)   Berusaha dan berserah diri (tawakkal)
(4)   Tulus (ikhlas)
(5)   Totalitas (Kaffah)
(6)   Keseimbangan (tawazan)
(7)   Integritas dan penyempurnaan (ihsan).

Di dalam Islam kecerdasan emosional yang tinggi di kategorikan sebagai al-akhlaq al karimah.

c)      Pengembangan Kecerdasan Emosional

Di dalam Islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi seperti Konsistensi (istiqamah),Kerendahan hati (tawadhu’),
Berusaha dan berserah diri (tawakkal), Tulus (ikhlas), Totalitas (Kaffah), Keseimbangan (tawazan), Integritas dan penyempurnaan (ihsan).Di namakan dengan al- akhlak al-karimah.

Al- akhlak al-karimah yang menghiasi seseorang mampu mengandalikan seseorang dari keinginan-keinginan, yang bersifat negative dan sebaiknya dapat mengarahkan atau memitovasi seseorang untuk kearah kebaikan (positif).Untuk menuju kebaikan tersebut tentulah suatu hal yyang tak mudah, oleh karenanya perlu usaha sungguh-sungguh untuk mengembangkan.

Menurut Jalaluddin Rahmat kecerdasan emosional yang tinggi harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a)    Musarathah, berjanji pada diri sendiri untuk membiasakan perbuatan baik dan membuang perbuatan buruk.
b)   Muraqabah, memonitor reaksi dan perilaku sehari-hari
c)    Muhasabah, melakukan perhitungan baik dann buruk yang pernah dilakukan
d)   Mu’atabah dan mu’aqabah, mengecam keburukan yang dikerjakan dan menghukum, diri sendiri (sebagai hakim sekaligus sebagai terdakwa).

d)     Kecerdasan spiritual

a.      Pengertian Kecerdasan Spiritual

Yaitu kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna dan value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas. Kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan/jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain.

Selanjutnya Ari Ginanjar Agustin, kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid (integralistik) serta berprinsip hanya karena Allah.

b.      Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual

1)      Bersikap Asertif

Bila seseorang mempunyai kedalaman pemahaman tentang sifat ke Maha Esaan Tuhan, seseorang tidak mudah gamang oleh tekanan-tekanan duniawi seseorang tidak takut ketika berhadapan dengan seorang yang lebih tinggi (derajat, pangkat dll) karena mereka semua hanya relative lebih baik dari suatu sisi, karena kelebihan mereka itu tidak langgeng, karena masih ada yang Maha Kuat, Maha Kaya, Maha Berilmu dan Maha Kuasa, dengan kesadaran tersebut maka seseorang akan bersifat asertif ketika berhadapan dengan siapa saja.


2)      Berusaha Mengadakan Motivasi
Kecerdasan spiritual juga menimbulkan inovasi-inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih  baik dari apa saat ini yang dicapai oleh manusia.

3)      Berpikir bilateral
Kecerdasan spiritual akan mendorong untuk berpikir lateral, sehingga jika manusia mau merenungkan tentang makna kehidupan, maka disana selalu ada nilai Maha, sekali berfikir tentang Maha, maka seluruh bagian otak akan merasa tersentuh, seluruh bagian kalbu akan bergetar dan semua bagian otak-kalbu siap berkontribusi dalam pikiran.

c.       Pengembangan kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual; dapat dikembangkan dengan cara :

1)      Melalui Iman
Sumber ketenangan batin dan keselamatan kehidupan. Iman, Tauhid dan ibadah kepada Allah menimbulkan sikap Istiqamah dalam perilaku, seorang mukmin yang berpegang teguh kepada agamanya, maka Allah akan menjaga semua ucapan dan perbuatannya.

2)      Melalui Ibadah
Ibadah yang dikerjakan oleh seseorang dapat membersihkan jiwana, baik ibadah wajib, maupun ibadah sunah dapat meningkatkan kebersihan jiwa, jiwa yang bersih salah satu indicator kecerdasan spiritual.

d.      Kecerdasan Qalbiyah
Kecerdasan Qalbiyah adalah sejumlah kemampuan diri secara cepat dan sempurna, untuk mengenal qalbu dan aktifitas-aktifitasnya, mengelola dan mengekspresikan jenis-jenis qalbu.Menurut Abd Mujib menjabarkan dalam beberapa jenis kecerdasan qalbiah sebagai berikut :

1)      Kecerdasan Intelektual (intuitif) yaitu kecerdasan qalbu yang berkaitan dengan penerimaan dan kebenaran.
2)      Kecerdasan Emosional yaitu kecerdasan qalbu yang berkaitan dengan pengendalian nafsu-nafsu implusif dan agresif.
3)      Kecerdasan Moral yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan  hubungan kepada sesama manusia dan alam semesta.
4)      Kecerdasan Spiritual yaitu kecerdasan qalbu  yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang.
5)  Kecerdasan Beragama yaitu kecerdasan qalbu yang berhubungan dengan kualitas beragama dan ke Tuhanan




DAFTAR PUSTAKA

Danah Zohar dan Lan marshall. SQ:Spiritual Intellegence the ultimate Intellegence. (London:Vloomsbury Publishing)

Zakiah daradjat, Ilmu Pendidikan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996).

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Umum, kalam mulia, Jakarta 2008.

No comments: