IlmupendidikanIslam - dalam pembahasan ilmu pendidikan Islam tidak
akan terlepas mengenai pembelajaran bahasa Arab. Belajar ke-Islaman akan selalu
berdampingan langsung untuk membahas seputar isi Al-Quran dan Al-Hadist,
sedangkan kedua pedoman ke Islaman ini tertulis dengan benar menggukan Bahasa
Arab.
Oleh karena itu pembahasan Bahasa
Arab mengenai faktor-faktor untuk menguasainya sangatlah penting. Supaya setiap
muslim yang ingin mempelajarinya memahami bahawa faktor penting ini haruslah
dimiliki oleh setiap individu sehingga dapat dengan baik mempelajari dan
menguasai Bahasa Arab tanpa kendala.
Seperti yang telah kita pahami bahwa
manusia terlahir dalam keadaan tidak dapat berbicara dan tidak memiliki ilmu
pengetahuan. Bahkan disebutkan dalam sebuah Hadist bahwa setiap anak manusia
yang lahir mereka dalam keadaan suci. Sehingga bila dikaitkan dalam bidang
bahasapun, tentu saja mereka terlahir dengan tidak memiliki pengesuaan bahasa
sama sekali. Akan tetapi bukan berarti jika mereka tak memilikinya maka tak
dapat menguasai bahasa, akan tetapi mereka diberikan potensi dari yang Kuasa
untuk dapat memperoleh bahasa dan menguasainya melalui 3 syarat yang harus
terpenuhi sebagai berikut :
Baca juga : Metode Terjemah Bahasa Oleh Peter Newmark
1.
Sehatnya alat-alat bunyi untuk mengungkapkan bahasa
Bahasa berasal dari pusat-pusat bunyi di dalam otak dan muncul dari
anggota alat-alat bunyi, maka sangat penting bagi keduanya untuk harus selalu
sehat, karena apabila keduanya mengalami ketidak normalan ataupun gangguan maka
dapat dipastikan alat komunikasi tersebut tidak akan dengan sempurna membentuk
dan menyalurkan bahasa.
Terdapat
beberapa penyakit yang dapat menimpa pusat-pusat bunyi dan alat-alat bunyi pada
manusia yaitu :
a.
Gagap,
yaitu mengulang-ulang atau terputus-putus hurufnya ketika berbicara contohnya
ketika mengucapkan kata mamak (ma.. ma..mak).
b.
Aphasia,
yaitu keadaan sulit atau berat ketika berbicara sehingga kata-katanya menjadi
tidak jelas.
c.
Lutsgoh,
yaitu berubah perkataan dari satu huruf kehuruf yang lain seperti bunyi “ra”
menjadi “la” contohnya “rabbana” menjadi “labbana”.
Berbagai gangguan diatas dapat
diatasi dengan mengobati dan belatih yang benar dan lancar secara terus
menerus.
2.
Sehatnya Alat penerimaan bahasa
Alat penerimaan bahasa yang dimaksud disini adalah indra
pendengaran yaitu telinga. Sehatnya alat penerimaan bahasa akan memudahkan
lancarnya berkomunikasi. Satu-satunya alat penerimaan bahasa yang terpenting
disamping yang lain adalah pendengaran. Mengapa demikian? Karena sejak manusia
dilahirkan hingga sekarang, hal yang sangat mendukung kelancaran dalam
berbahasa adalah terkumpulnya kosakata. Sehingga melalui kosakata tersebutlah
manusia dapat berbicara dan melakukan interaksi satu dengan lainnya.
Baca Juga : Bahasa Arab dan Lahn
Apabila indera pendengaran terganggu maka terganggu pula indera pengucapan.
Hal ini karena mereka yang terganggu indera pendengarannya baik sejak kecil
maupun saat cacat dewasa akan sulit berkomunikasi dan mengumpulkan informasi
bahasa. Sehingga melalui itu lama kelamaan mereka akan lebih banyak diam dan
tidak melakukan komunikasi yang mengakibatkan orang yang tuli umumnya mereka
mengalami kebisuan pula.
3.
Pertumbuhan manusia dimasyarakat
Bahasa tumbuh dan berkembang karena adanya interaksi manusia yang
disebut dengan masyarakat bahasa. Melalui interaksi tersebutlah bahasa akan
cenderung mengalami pembaharuan dari waktu kewaktu. Karena pada dasarnya bahasa
adalah alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah perasaa atau keinginan yang
secara alami ada dalam diri manusia.
Bila ada seseorang yang tinggal sendirian diluar lingkungan
interaksi masyarakat bahasa, maka dapat dipastikan tidak akan akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan bahasa masyarakat tersebut sehingga akan mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi.
Masyarakat bahasa merupakan segolongan masyarakat yang menciptakan
bahasa yang mereka miliki untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hati,
dimana bahasa yang digunakan disepakati secara bersama tentang arti dan
penggunaannya.
Melalui hidup dilingkungan masyatakat bahasa maka akan tentu
membantu melatih alat-alat atau indera indra-indra bunyi yang ada pada setiap
manusia untuk berfungsi sehingga menguasai bahasa dengan optimal.
Maka dari penjelasan ketiga syarat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa bahasa bersumber dalam diri manusia yang diberikan tuhan kepada manusia
sebagai alat interaksi mereka dalam kehidupan. Apabila terjadi disfungsi dalam
alat-alat sumber bahasa maka akan terjadi gangguan dalam penggunaan bahasa dan
mengakibatkan ketidak normalan dalam menjalani kehidupan. Oleh karenanya syukurilah
apa yang Tuhan kita telah berikan kepada kita secara baik dan sehat. Serta apapun
kondisi yang kita miliki teruslah berusaha untuk belajar menjadi yang lebih
baik dan melakukan yang terbaik. Sehingga apa yang menjadi kekurangan nanti,
jika kita kembalikan kembali menjadi rasa syukur maka menjadi ladang amal
pahala nanti di akhirat. Aamiin wa waallahualam.