Friday, 27 April 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN BAHASA ARAB


IlmupendidikanIslam - dalam pembahasan ilmu pendidikan Islam tidak akan terlepas mengenai pembelajaran bahasa Arab. Belajar ke-Islaman akan selalu berdampingan langsung untuk membahas seputar isi Al-Quran dan Al-Hadist, sedangkan kedua pedoman ke Islaman ini tertulis dengan benar menggukan Bahasa Arab.

Oleh karena itu pembahasan Bahasa Arab mengenai faktor-faktor untuk menguasainya sangatlah penting. Supaya setiap muslim yang ingin mempelajarinya memahami bahawa faktor penting ini haruslah dimiliki oleh setiap individu sehingga dapat dengan baik mempelajari dan menguasai Bahasa Arab tanpa kendala. 

Seperti yang telah kita pahami bahwa manusia terlahir dalam keadaan tidak dapat berbicara dan tidak memiliki ilmu pengetahuan. Bahkan disebutkan dalam sebuah Hadist bahwa setiap anak manusia yang lahir mereka dalam keadaan suci. Sehingga bila dikaitkan dalam bidang bahasapun, tentu saja mereka terlahir dengan tidak memiliki pengesuaan bahasa sama sekali. Akan tetapi bukan berarti jika mereka tak memilikinya maka tak dapat menguasai bahasa, akan tetapi mereka diberikan potensi dari yang Kuasa untuk dapat memperoleh bahasa dan menguasainya melalui 3 syarat yang harus terpenuhi sebagai berikut :







1.      Sehatnya alat-alat bunyi untuk mengungkapkan bahasa

Bahasa berasal dari pusat-pusat bunyi di dalam otak dan muncul dari anggota alat-alat bunyi, maka sangat penting bagi keduanya untuk harus selalu sehat, karena apabila keduanya mengalami ketidak normalan ataupun gangguan maka dapat dipastikan alat komunikasi tersebut tidak akan dengan sempurna membentuk dan menyalurkan bahasa.

Terdapat beberapa penyakit yang dapat menimpa pusat-pusat bunyi dan alat-alat bunyi pada manusia yaitu :
a.       Gagap, yaitu mengulang-ulang atau terputus-putus hurufnya ketika berbicara contohnya ketika mengucapkan kata mamak (ma.. ma..mak).
b.      Aphasia, yaitu keadaan sulit atau berat ketika berbicara sehingga kata-katanya menjadi tidak jelas.
c.       Lutsgoh, yaitu berubah perkataan dari satu huruf kehuruf yang lain seperti bunyi “ra” menjadi “la” contohnya “rabbana” menjadi “labbana”.
Berbagai gangguan diatas dapat diatasi dengan mengobati dan belatih yang benar dan lancar secara terus menerus.

2.      Sehatnya Alat penerimaan bahasa

Alat penerimaan bahasa yang dimaksud disini adalah indra pendengaran yaitu telinga. Sehatnya alat penerimaan bahasa akan memudahkan lancarnya berkomunikasi. Satu-satunya alat penerimaan bahasa yang terpenting disamping yang lain adalah pendengaran. Mengapa demikian? Karena sejak manusia dilahirkan hingga sekarang, hal yang sangat mendukung kelancaran dalam berbahasa adalah terkumpulnya kosakata. Sehingga melalui kosakata tersebutlah manusia dapat berbicara dan melakukan interaksi satu dengan lainnya.






Apabila indera pendengaran terganggu maka terganggu pula indera pengucapan. Hal ini karena mereka yang terganggu indera pendengarannya baik sejak kecil maupun saat cacat dewasa akan sulit berkomunikasi dan mengumpulkan informasi bahasa. Sehingga melalui itu lama kelamaan mereka akan lebih banyak diam dan tidak melakukan komunikasi yang mengakibatkan orang yang tuli umumnya mereka mengalami kebisuan pula.

3.      Pertumbuhan manusia dimasyarakat
Bahasa tumbuh dan berkembang karena adanya interaksi manusia yang disebut dengan masyarakat bahasa. Melalui interaksi tersebutlah bahasa akan cenderung mengalami pembaharuan dari waktu kewaktu. Karena pada dasarnya bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah perasaa atau keinginan yang secara alami ada dalam diri manusia.

Bila ada seseorang yang tinggal sendirian diluar lingkungan interaksi masyarakat bahasa, maka dapat dipastikan tidak akan akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan bahasa masyarakat tersebut sehingga akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.

Masyarakat bahasa merupakan segolongan masyarakat yang menciptakan bahasa yang mereka miliki untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hati, dimana bahasa yang digunakan disepakati secara bersama tentang arti dan penggunaannya.

Melalui hidup dilingkungan masyatakat bahasa maka akan tentu membantu melatih alat-alat atau indera indra-indra bunyi yang ada pada setiap manusia untuk berfungsi sehingga menguasai bahasa dengan optimal.

Maka dari penjelasan ketiga syarat tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa bersumber dalam diri manusia yang diberikan tuhan kepada manusia sebagai alat interaksi mereka dalam kehidupan. Apabila terjadi disfungsi dalam alat-alat sumber bahasa maka akan terjadi gangguan dalam penggunaan bahasa dan mengakibatkan ketidak normalan dalam menjalani kehidupan. Oleh karenanya syukurilah apa yang Tuhan kita telah berikan kepada kita secara baik dan sehat. Serta apapun kondisi yang kita miliki teruslah berusaha untuk belajar menjadi yang lebih baik dan melakukan yang terbaik. Sehingga apa yang menjadi kekurangan nanti, jika kita kembalikan kembali menjadi rasa syukur maka menjadi ladang amal pahala nanti di akhirat. Aamiin wa waallahualam.


Baca Juga :