Wednesday, 14 January 2015

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, Tahap-Tahap Tujuan Pendidikan

IDENTITAS BUKU

1.      Judul  Buku                 : Ilmu Pendidikan Islam
Penulis                         : Prof. Dr. H. Ramayulis
Penerbit                       : Kalam Mulia, Jakarta
Tahun terbit                 : 2002
Jumlah halaman           : 363 halaman

2.      Judul  Buku                 : Filsafat Pendidikan Islam
Penulis                         : Prof. H.Muzayyin Arifin, M.Ed.
Penerbit                       : Bumi Aksara, Jakarta
Tahun terbit                 : 2012 


A.TAHAP-TAHAP TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

            Abu Ahmad mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan islam meliputi : (1) tujuan tertinggi/terakhir, (2) tujuan umum, (3) tujuan khusus, (4) tujuan sementara.


1.   Tujuan Tertinggi/Terakhir

                        Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan bersifat umum, karena sesuai dengan konsep ketuhanan yang mengandung kebenaran mutlak. Tujuan trtinggi tersebut dierumuskan dalam suatu itilah yang disebut “insan kamil” (manusia paripurna).
Tujuan ini sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan peranannya sebagai mahluk ciptaan allah. Dengan demikian idikator insan kamil tersebut adalah :


  1. Menjadi Hamba Allah
Tujuan ini sejalan dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitu semata-mata untuk beribadat kepada Allah. Manusia harus memahami dan menghayati tentang tuhannya sehingga beribadahnya dilakukan dengan penuh kekhusu’an.





Baca juga : PENGERTIAN PENDEKATAN SISTEM DALAM PENDIDIKAN ISLAM






Tujuan hidup yang dijadikan tujuan pndidikan itu diambil dari al Qur’an. Firman Allah SWT yang artinya :

“Dan aku (Allah) tidak menjadikan jindan manusia melainkan untuk menyembah-ku”. (Q.S. Al-Zhariat : 56)


  1. Mengantarkan subyek  didik menjadi khalifah allah fi al-Ardh, yang mampu memakmurkan bumi dan melestarikannya, sesuai dengan tujuan penciptaannya dan sebagai konsekuensi setelah menerima islam sebagai pedoman hidup. Firman Allah SWT yang Artinya :

Dialah yang menjadikan kamu khalifah- khalifah di muka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri ”. (Q. S. Al-An’am : 165)

Tujuan ini dalam rangka mengupayakan agar manusia mampu melestarikan bumi, mengambil manfaat untuk kepentingan dirinya. Serta untuk kemaslahatan semua yang ada di alam ini

  1. Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat, baik individu maupun masyarakat. Firman Allah SWT,
Artinya :
“Dan carilah apa yang di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat, dan janganlah kamu merupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi”.(Q.S. Al-Qashash : 77)
Ketiga tujuan tertinggi trsebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, karena pencapaian tujuan yang satu memerlukan yang lain, bahkan secara ideal ketiga-tiganya harus dicapai secara bersamaan melalui proses pencapaian yang sama dan seimbang.


2. Tujuan Umum

Berbeda dengan tujuan tertinggi yang lebih mengutamakan pendekatan filosofis, tujuan umum lebih bersifat empirik dan realistik dan berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan keperibadian. Dikatakan umum karena berlaku bagi siapa saja tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Salah satu formulasi dari realisasi diri sebagai tujuan pendidikan yang bersifat umum ialah rumusan yang disaran kan oleh konferensi internasional pertama tentang pendidikan islam di Mekkah 8 April 1977 yang menyatakan bahwa pendidikan harus di arahkan untuk mencapai pertumbuhan keseimbangan kepribadian manusia menyelurh, melalui latihan jiwa, intelek, rasional, perasaan dan penghayatan lahir. Karena itu pendidikan harus menyiapkan pertumbuhan manusiadalam segi: spiritual, intelektual, imajinatif, jasmani, ilmiah, linguistik, baik individu maupun kolektif.






Baca juga: Nama Lain Ilmu Pendidikan Islam






Sementara itu para ahli pendidikan islam merumuskan tujuan umum pendidikan islam ini diantaranya :
a.                          Nahlawy menunjukan empat tujuan umum dalam dalam pendidikan islam, yaitu :
1)      Pendidikan dan persiapan fikiran. Allah menyuruh manusia merenungkan kejadian langit dan bumi agar dapat beriman kepada Allah.
2)      Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat- bakat asal pada anak-anak. Islam adalah agama fitrah, sebab ajarannya tidak asing bagi tabiat iasal manusia. Bahkan ia adalah fitrah yang manusia ciptakan sesuai dengannya, tidak ada kesukaran dan perkara luar biasa.
3)      Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki maupun perempuan.
4)      Berusaha untuk menyumbangkan segala potensi-potensi dan bakat-bakat manusia.


3. Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi/terakhir dan tujuan umum (pendidikan islam). Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan.[3] Tujuan khusus ini bersasaran  pada faktor-faktor khusus tertentu yang menjadi salah satu aspek penting dari tujuan umum, yaitu memberikan dan mengembangkan kemampuan atau skill khusus  pada anak didik, sehingga mampu bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu yang berkaitan erat dengan tujuan umum.
Pengkhususan tujuan tersebut dapat didasarkan pada :

  1. Kultur dan cita-cita suatu bangsa
Setiap bangsa pada umumnya mamiliki tradisi dan budaya sendiri-sendiri. Perbedaan antara berbagai bangsa ini lah yang memungkinkan adanya perbedaan cita-citanya.
  1. Minat, bakat, dan kesanggupan subyek didik
Islam mengakui perbedaan individu dalam hal minat, bakat,. dan kemampuan.
  1. Tuntutan Situasi, Kondisi pada Kurun Waktu Tertentu
Apa bila tujuan khusus pendidikan tidak mempertimbangkan faktor  situasi dan kondisi pada kurun waktu tertentu, maka pendidikan akan kurang memiliki daya guna sebagai mana minat dan perhatian subyek didik.
Hasan Langgulung, mencoba merumuskan tujuan khusus antara lain :
1)      Memperkenalkan pada generasi muda akan akidah islam, dasar-dasar islam.
2)      Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama  termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia.
3)      Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta alam, kepada malaikat, rasul, kitab,dan hari kiamat berdasarkan pada faham kesadaran dan perasaan.
4)      Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan islam dan pahlawan-pahlawannya serta mengikuti jejak mereka. Dsb


4. Tujuan Sementara

Tujuan sementara pada umumnya merupakan tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam rangka menjawab segala tuntutan kehidupan. Karena itu tujuan sementara itu kondisional, tergantung faktor dimana peserta didik itu tinggal atau hidup. Dengan pertimbangan itulah pendidikan bisa menyesuaikan diri untuk memenuhi prinsip dinamis dalam pendidikan dengan lingkungan yang bercorak  apaaun, yang membedakan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, yang penting orientasi dari pendidikan itu tidak keluar dari nilai-nilai ideal islam. Menurut Zakiah Daradjat tujuan sementara itu merupakan tujuan yang akan dicapai setelah anak didik itu diberi pengalaman tertentu  yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta:Aditya Media, 1992).
Muzzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Pt Bumi Aksara.


No comments: