IDENTITAS
BUKU
1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam
Penulis : Prof. Dr. H. Ramayulis
Penerbit : Kalam Mulia, Jakarta
Tahun terbit :
2002
Jumlah halaman : 363 halaman
2. Judul Buku : Filsafat Pendidikan Islam
Penulis : Prof. H.Muzayyin Arifin, M.Ed.
Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta
Tahun terbit :
2012
A.TAHAP-TAHAP TUJUAN PENDIDIKAN
ISLAM
Abu Ahmad mengatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan islam meliputi : (1) tujuan
tertinggi/terakhir, (2) tujuan umum, (3) tujuan khusus, (4) tujuan sementara.
1. Tujuan Tertinggi/Terakhir
Tujuan ini bersifat
mutlak, tidak mengalami perubahan dan bersifat umum, karena sesuai dengan
konsep ketuhanan yang mengandung kebenaran mutlak. Tujuan trtinggi tersebut
dierumuskan dalam suatu itilah yang disebut “insan
kamil” (manusia paripurna).
Tujuan ini sesuai
dengan tujuan hidup manusia, dan peranannya sebagai mahluk ciptaan allah.
Dengan demikian idikator insan kamil
tersebut adalah :
- Menjadi Hamba
Allah
Tujuan ini sejalan
dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitu semata-mata untuk beribadat
kepada Allah. Manusia harus memahami dan menghayati tentang tuhannya sehingga
beribadahnya dilakukan dengan penuh kekhusu’an.
Baca juga : PENGERTIAN PENDEKATAN SISTEM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Baca juga : PENGERTIAN PENDEKATAN SISTEM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan hidup yang dijadikan tujuan pndidikan
itu diambil dari al Qur’an. Firman Allah SWT yang artinya :
“Dan aku (Allah) tidak menjadikan jindan manusia melainkan untuk
menyembah-ku”. (Q.S. Al-Zhariat :
56)
- Mengantarkan subyek didik menjadi khalifah allah fi al-Ardh, yang mampu memakmurkan bumi dan melestarikannya, sesuai dengan tujuan penciptaannya dan sebagai konsekuensi setelah menerima islam sebagai pedoman hidup. Firman Allah SWT yang Artinya :
“Dialah
yang menjadikan kamu khalifah- khalifah di muka bumi. Barang siapa yang kafir,
maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri ”. (Q. S. Al-An’am :
165)
Tujuan ini dalam
rangka mengupayakan agar manusia mampu melestarikan bumi, mengambil manfaat
untuk kepentingan dirinya. Serta untuk kemaslahatan semua yang ada di alam ini
- Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat, baik individu maupun masyarakat. Firman Allah SWT,
Artinya :
“Dan carilah apa yang di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampung
akhirat, dan janganlah kamu merupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi”.(Q.S. Al-Qashash : 77)
Ketiga tujuan tertinggi trsebut pada
dasarnya merupakan satu kesatuan, karena pencapaian tujuan yang satu memerlukan
yang lain, bahkan secara ideal ketiga-tiganya harus dicapai secara bersamaan
melalui proses pencapaian yang sama dan seimbang.
2. Tujuan Umum
Berbeda dengan
tujuan tertinggi yang lebih mengutamakan pendekatan filosofis, tujuan umum
lebih bersifat empirik dan realistik dan berfungsi sebagai arah yang taraf
pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan
keperibadian. Dikatakan umum karena
berlaku bagi siapa saja tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Salah satu
formulasi dari realisasi diri sebagai tujuan pendidikan yang bersifat umum
ialah rumusan yang disaran kan oleh konferensi internasional pertama tentang
pendidikan islam di Mekkah 8 April 1977 yang menyatakan bahwa pendidikan harus
di arahkan untuk mencapai pertumbuhan keseimbangan kepribadian manusia
menyelurh, melalui latihan jiwa, intelek, rasional, perasaan dan penghayatan
lahir. Karena itu pendidikan harus menyiapkan pertumbuhan manusiadalam segi:
spiritual, intelektual, imajinatif, jasmani, ilmiah, linguistik, baik individu
maupun kolektif.
Baca juga: Nama Lain Ilmu Pendidikan Islam
Sementara itu para ahli pendidikan islam merumuskan tujuan umum pendidikan islam ini diantaranya :
Baca juga: Nama Lain Ilmu Pendidikan Islam
Sementara itu para ahli pendidikan islam merumuskan tujuan umum pendidikan islam ini diantaranya :
a.
Nahlawy menunjukan empat tujuan umum dalam dalam pendidikan islam, yaitu :
1) Pendidikan dan persiapan
fikiran. Allah menyuruh manusia merenungkan kejadian langit dan bumi agar dapat
beriman kepada Allah.
2) Menumbuhkan potensi-potensi
dan bakat- bakat asal pada anak-anak. Islam adalah agama fitrah, sebab
ajarannya tidak asing bagi tabiat iasal manusia. Bahkan ia adalah fitrah yang
manusia ciptakan sesuai dengannya, tidak ada kesukaran dan perkara luar biasa.
3) Menaruh perhatian pada
kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik
laki-laki maupun perempuan.
4) Berusaha untuk menyumbangkan
segala potensi-potensi dan bakat-bakat manusia.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus
adalah pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi/terakhir dan tujuan umum
(pendidikan islam). Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk
diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan.[3] Tujuan
khusus ini bersasaran pada faktor-faktor
khusus tertentu yang menjadi salah satu aspek penting dari tujuan umum, yaitu
memberikan dan mengembangkan kemampuan atau skill khusus pada anak didik, sehingga mampu bekerja dalam
bidang pekerjaan tertentu yang berkaitan erat dengan tujuan umum.
Pengkhususan tujuan
tersebut dapat didasarkan pada :
- Kultur dan cita-cita suatu bangsa
Setiap bangsa pada umumnya mamiliki
tradisi dan budaya sendiri-sendiri. Perbedaan antara berbagai bangsa ini lah
yang memungkinkan adanya perbedaan cita-citanya.
- Minat, bakat, dan kesanggupan subyek didik
Islam mengakui perbedaan individu
dalam hal minat, bakat,. dan kemampuan.
- Tuntutan Situasi, Kondisi pada Kurun Waktu
Tertentu
Apa bila tujuan khusus pendidikan
tidak mempertimbangkan faktor situasi
dan kondisi pada kurun waktu tertentu, maka pendidikan akan kurang memiliki
daya guna sebagai mana minat dan perhatian subyek didik.
Hasan Langgulung, mencoba merumuskan
tujuan khusus antara lain :
1) Memperkenalkan pada generasi
muda akan akidah islam, dasar-dasar islam.
2) Menumbuhkan kesadaran yang
betul pada diri pelajar terhadap agama
termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia.
3) Menanamkan keimanan kepada
Allah pencipta alam, kepada malaikat, rasul, kitab,dan hari kiamat berdasarkan
pada faham kesadaran dan perasaan.
4) Menumbuhkan rasa bangga
terhadap sejarah dan kebudayaan islam dan pahlawan-pahlawannya serta mengikuti
jejak mereka. Dsb
4. Tujuan Sementara
Tujuan sementara
pada umumnya merupakan tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam rangka menjawab segala
tuntutan kehidupan. Karena itu tujuan sementara itu kondisional, tergantung
faktor dimana peserta didik itu tinggal atau hidup. Dengan pertimbangan itulah
pendidikan bisa menyesuaikan diri untuk memenuhi prinsip dinamis dalam
pendidikan dengan lingkungan yang bercorak
apaaun, yang membedakan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain,
yang penting orientasi dari pendidikan itu tidak keluar dari nilai-nilai ideal
islam. Menurut Zakiah Daradjat tujuan sementara itu merupakan tujuan yang akan
dicapai setelah anak didik itu diberi pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum
pendidikan formal.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Achmadi, Islam
Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta:Aditya Media, 1992).
Muzzayyin Arifin,
Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Pt Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment