REFERENSI BUKU
1.
Judul
Buku : Pendidikan Islam
Penulis :
Prof. Dr. H. Rama Yulis
Penerbit :
Jakarta, Kalam Mulia
Cetakan :
Ke-9
Tahun Terbit :
2011
Jumlah Halam : 363
2.
Judul
Buku : Pendidikan Islam
Penulis :
Prof. Dr. H. Abudin nata, MA.
Penerbit :
Jakarta, KENCANA
Cetakan :
Ke-1
Tahun Terbit :
2010
Jumlah Halam : 324
3.
Judul
Buku : Dimendi Dimensi
Pendidikan Islam
Penulis :
A. Fatah Yasin
Penerbit :
Malang, SUKSES ofset
Cetakan :
Ke-1
Tahun Terbit :
2008
Jumlah Halam : 292
1.
PENGERTIAN
PENDIDIK
Secara
etimologi pendidik disebut dengan murabbi, allim dan mu’addib. Kata murabbi
berasal dari kata rabba, yurabbi. Kata muallim isim fail dari allama, yuallimu
sebagaimana ditemukan dalam al-Qur’an,
Qur’an Surat al-Baqarah ayat 151, yang artinya:
”bagaimana
(kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) kami telah mengutus kepadamu
rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat kami keppada kamu dan menyucikan
kamu dan mengajarkan kepadamu al-kitab dan al-hikmah (as-Sunah), serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”.
Istilah
al-mualim padaayat tersebut diartikan sebagai pengajar, yakni pemberi informsi
tentang kebenaran dan ilmu pengetahuan. Istilah al-mu’alim ini termasuk yang
banyak digunakan di desa-desa di Indonesia dengan pengertian sebagai orang yang
menjadi guru agama dan pemimpin sepiritual di masyarakat.
Istilah
al-murabbi antara lain di jumpai dalam al-Qur’an surat al-Isro’ ayat 24, yang
artinya: “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah:”wahai tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil””.
Istilah
al-murabbi pada ayat tersebut di artikan sebagi pendidik. Istilahini walaupun
maknanya sudah digunakan, namun kosa katanya masih jarang digunakan,
dibandingkan dengan kosa kata lainnya.
Istilah
al-Muzaki dijumpai pada qur’an surat al-Baqarah ayat 129, yang artinya:
“ya tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan
kepada mereka al-Kitab (al-Qur’an) dan hikmah serta menyucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang maha perkasa lebih maha bijaksana.
Istilah al-Muzaki pada ayat 129 surat
al-Baqarah dan ayat 164 surat ali ‘imran di artikan sebagi orang yang melakukan
pembinaan mental dan karakter yang mulia, dengan cara membersihkan si anak dari
pengaruh akhlak yang buruk terampil dalam mengendalikan hawa nafsu istilah
al-muzaki juga termasuk jarang digunakan.
Istilah
al-ulama di jumpai pada surat at-Fatir ayat 27-28 yang artinya:
Ayat 27
“tidaklah kamu lihat bahwasanya allah menurunkan hujan dari langit, lalu kami
hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya.dan di
antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah beraneka macam dan
ada(pula) yang pekat”.
Ayat 28 “ dan
demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang paling takut kepada allah di antara hamba-hambanya hanyalah
ulama. Sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha pengampun”.
Pada ayat
tersebut, istilah ulama selain menggambarkan sebagi orang yang paling takut
(bertakwa) kepada allah dan mendalami ilmu agama, juga sebagai seorang peneliti
yang menghasilkan berbagi temuan di bidang ilmu agama. Pengertian yang umum di
gunakan mengenai al-Ulama ini yaitu seseorang yang luas dan mendalami ilmu
agama, memiliki karisma, akhlah mulia, dan kepribadian yang sholeh.
Dalam kamus
baha indonesia dinyatakan bahwa pendidik adalah orang yang mendidik. Dalam
pengertian yang lazim digunakan pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung
jawab memberikan pertolongan kepada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani
dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan
memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai
hamba dan khalifah allah swt, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial
dan sebagi makhluk individu yang mandiri.
Terdapat
beberapa pendapat mengenai pendidik oleh beberapa tokoh diantaranya:
1.
Menurut
Muhammad Fadil al-jamil pendidik adalah orang yang mengarahkan manusia kepada
kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan
kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia.
2.
Menurut
Marimba mengartikan pendidik sebagi orang yang memikul pertanggung jawaban
sebagi pendidik, yaitu: manusia tang karena hak dan kewajibannya bertanggung
jawah tentang peserta didik.
3.
Menurut
Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa pendidik adalah setiap orang yang
dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapaikedewasaan peserta didik.
4.
Menurut
Zakiah Daradjat berpendapat bahwa pendidik adalah individu yang akan memenuhi
kebutuhan pengetahuan, sikap dan tingkah laku peserta didik.
5.
Menurut
Ahmad tafsir mengatakan bahwa pendidik dalam islam sama dengan teori di barat,
yaitu siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik.
6.
Menurut
Abudinata dari W.J.S Poerwadarminta, pengertian pendidik adalah orang yang
mendidik. Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang mendidik(Abudin Nata, 1997:61).
Menurut
Wiji Suwarno menjelaskan pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi
orang lain (peserta didik) untuk mencapai tingkat kesempurnaan (manusia) yang
lebih tinggi, dan tidak di tentukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan
saja.
No comments:
Post a Comment