Wednesday, 14 January 2015

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, Resume Ruang Lingkup Pendidik


REFERENSI BUKU

1.      Judul Buku                  : Pendidikan Islam
Penulis                         : Prof. Dr. H. Rama Yulis
Penerbit                       : Jakarta, Kalam Mulia
Cetakan                       : Ke-9
Tahun Terbit                : 2011
Jumlah Halam : 363
2.      Judul Buku                  : Pendidikan Islam
Penulis                         : Prof. Dr. H. Abudin nata, MA.
Penerbit                       : Jakarta, KENCANA
Cetakan                       : Ke-1
Tahun Terbit                : 2010
Jumlah Halam : 324
3.      Judul Buku                  : Dimendi Dimensi Pendidikan Islam
Penulis                         : A. Fatah Yasin
Penerbit                       : Malang, SUKSES ofset
Cetakan                       : Ke-1
Tahun Terbit                : 2008
Jumlah Halam : 292


1.      PENGERTIAN PENDIDIK
Secara etimologi pendidik disebut dengan murabbi, allim dan mu’addib. Kata murabbi berasal dari kata rabba, yurabbi. Kata muallim isim fail dari allama, yuallimu sebagaimana ditemukan dalam al-Qur’an,  Qur’an Surat al-Baqarah ayat 151, yang artinya:
”bagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) kami telah mengutus kepadamu rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat kami keppada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-kitab dan al-hikmah (as-Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”.
Istilah al-mualim padaayat tersebut diartikan sebagai pengajar, yakni pemberi informsi tentang kebenaran dan ilmu pengetahuan. Istilah al-mu’alim ini termasuk yang banyak digunakan di desa-desa di Indonesia dengan pengertian sebagai orang yang menjadi guru agama dan pemimpin sepiritual di masyarakat.
Istilah al-murabbi antara lain di jumpai dalam al-Qur’an surat al-Isro’ ayat 24, yang artinya: “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:”wahai tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil””.
Istilah al-murabbi pada ayat tersebut di artikan sebagi pendidik. Istilahini walaupun maknanya sudah digunakan, namun kosa katanya masih jarang digunakan, dibandingkan dengan kosa kata lainnya.
Istilah al-Muzaki dijumpai pada qur’an surat al-Baqarah ayat 129, yang artinya:
“ya tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur’an) dan hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang maha perkasa lebih maha bijaksana.
 Istilah al-Muzaki pada ayat 129 surat al-Baqarah dan ayat 164 surat ali ‘imran di artikan sebagi orang yang melakukan pembinaan mental dan karakter yang mulia, dengan cara membersihkan si anak dari pengaruh akhlak yang buruk terampil dalam mengendalikan hawa nafsu istilah al-muzaki juga termasuk jarang digunakan.
Istilah al-ulama di jumpai pada surat at-Fatir ayat 27-28 yang artinya:
Ayat 27 “tidaklah kamu lihat bahwasanya allah menurunkan hujan dari langit, lalu kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya.dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah beraneka macam dan ada(pula) yang pekat”.
Ayat 28 “ dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang paling takut kepada allah di antara hamba-hambanya hanyalah ulama. Sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha pengampun”.
Pada ayat tersebut, istilah ulama selain menggambarkan sebagi orang yang paling takut (bertakwa) kepada allah dan mendalami ilmu agama, juga sebagai seorang peneliti yang menghasilkan berbagi temuan di bidang ilmu agama. Pengertian yang umum di gunakan mengenai al-Ulama ini yaitu seseorang yang luas dan mendalami ilmu agama, memiliki karisma, akhlah mulia, dan kepribadian yang sholeh.
Dalam kamus baha indonesia dinyatakan bahwa pendidik adalah orang yang mendidik. Dalam pengertian yang lazim digunakan pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan kepada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah allah swt, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagi makhluk individu yang mandiri.
Terdapat beberapa pendapat mengenai pendidik oleh beberapa tokoh diantaranya:
1.         Menurut Muhammad Fadil al-jamil pendidik adalah orang yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia.
2.         Menurut Marimba mengartikan pendidik sebagi orang yang memikul pertanggung jawaban sebagi pendidik, yaitu: manusia tang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawah tentang peserta didik.
3.         Menurut Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapaikedewasaan peserta didik.
4.         Menurut Zakiah Daradjat berpendapat bahwa pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan tingkah laku peserta didik.
5.         Menurut Ahmad tafsir mengatakan bahwa pendidik dalam islam sama dengan teori di barat, yaitu siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik.
6.         Menurut Abudinata dari W.J.S Poerwadarminta, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik. Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik(Abudin Nata, 1997:61).
Menurut Wiji Suwarno menjelaskan pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain (peserta didik) untuk mencapai tingkat kesempurnaan (manusia) yang lebih tinggi, dan tidak di tentukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.

No comments: