A. Intelegensi Peserta Didik
Intelegensi (kecerdasan) dalam bahasa Inggris disebut
intelligence dan bahasa Arab disebut Al-dzaka menurut arti bahasa adalah
pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan sesuatu.Dalam arti, kemampuan(al-qudrah)
dalam memahami sesuatu secara cepat dan sempurna.
1. Kecerdasan Intelektual
a. Pengertian kecerdasan Intelektual
Yaitu kecerdasan yang menuntut pembedayaan otak, hati,
jasmani dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang
lain. Menurut Banah Zohar dan Marshall, kecerdasan intelektual adalah
kecerdasan yang berhubungan dengan proses kognitif, seperti berpikir, daya
menguhubungkan, menilai dan memilah serta mempertimbangkan sesuatu. Didalam
pengertian yang lain, kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan
dengan strategi pemecahan masalah dengan mengunakan logika.
Kecerdasan dalam tiap manusia itu berbeda, hal ini
dilatar belakangi oleh perbedaan seseorang dalam memecahkan berbagai masalah yang
di hadapinya dalam pembelajaran.
b. Ciri-ciri kecerdasan intelektual menurut Thurstone
a) faktor ingatan yaitu kemampuan untuk mengingat
b) faktor verbal yaitu kecakapan untuk menggunakan bahasa
c) fakror bilangan yaitu kemampuan untuk bekerja dengan bilangan
d) faktor kelancaran kata-kata yaitu seberapa lancar seseorang mengunakan
kata-kata yang sukar ucapnya
e) faktor penalaran yaitu faktor yang mendasari kecakapan untuk berpikir
logis
f) faktor persepsi yaitu kemampuan untuk mengamati dengan cepat dan cermat
g) faktor ruang yaitu kemampuan untuk mengadakan orientasi dalam ruang.
c. Pengembangan Kecerdasan Intelektual
Dalam dunia pendidikan kemampuan akal manusia atau
anak didik dikenal dengan istilah kognitif yang berasal dari kata
Cognition yang berarti mengetahui,kognitif ialah memperoleh penataan
dan penggunaan pengetahuan, kognitif juga sebagai salah satu aspek psikologis yang
berpusat di otak meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan
pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesenjangan
dan keyakinan.
2. Kecerdasan Emosional
a) Pengertian Kecerdasan Emosional
Menurut Daniel Golemen yaitu kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan
dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati,
menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan
berdoa.
Kecerdasan emosional merupakan hasil kerja dari otak
kanan, sedangkan kecerdasan intelektual merupakan hasil dari kerja dari otak
kiri.
b) Menurut Goleman ciri-ciri kecerdasan emosional meliputi 5 apsek yaitu :
(1) Kemampuan mengenali emosi diri
(2) Kemampuan menguasai emosi diri
(3) Memampuan memotifasi diri
(4) Kemampuan mengenali emosi orang lain
(5) Kemampuan mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Menurut Ari Ginanjar
mengemukakan aspek-aspek yang berhubungan dengan kecerdasan emosional seperti :
(1) Konsistensi (istiqamah)
(2) Kerendahan hati (tawadhu’)
(3) Berusaha dan berserah diri (tawakkal)
(4) Tulus (ikhlas)
(5) Totalitas (Kaffah)
(6) Keseimbangan (tawazan)
(7) Integritas dan penyempurnaan (ihsan).
Di dalam Islam kecerdasan emosional yang
tinggi di kategorikan sebagai al-akhlaq al karimah.
c) Pengembangan Kecerdasan Emosional
Di dalam Islam hal-hal yang berhubungan dengan
kecakapan emosi seperti Konsistensi (istiqamah),Kerendahan hati (tawadhu’),
Berusaha dan berserah diri (tawakkal), Tulus (ikhlas), Totalitas
(Kaffah), Keseimbangan (tawazan), Integritas dan penyempurnaan (ihsan).Di
namakan dengan al- akhlak al-karimah.
Al- akhlak al-karimah yang menghiasi seseorang mampu
mengandalikan seseorang dari keinginan-keinginan, yang bersifat negative dan
sebaiknya dapat mengarahkan atau memitovasi seseorang untuk kearah kebaikan
(positif).Untuk menuju kebaikan tersebut tentulah suatu hal yyang tak mudah,
oleh karenanya perlu usaha sungguh-sungguh untuk mengembangkan.
Menurut Jalaluddin Rahmat kecerdasan
emosional yang tinggi harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Musarathah, berjanji pada diri sendiri untuk membiasakan perbuatan baik
dan membuang perbuatan buruk.
b) Muraqabah, memonitor reaksi dan perilaku sehari-hari
c) Muhasabah, melakukan perhitungan baik dann buruk yang pernah dilakukan
d) Mu’atabah dan mu’aqabah, mengecam keburukan yang dikerjakan dan
menghukum, diri sendiri (sebagai hakim sekaligus sebagai terdakwa).
d) Kecerdasan spiritual
a. Pengertian Kecerdasan Spiritual
Yaitu kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna dan
value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks
makna yang lebih luas. Kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan/jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain.
Selanjutnya Ari Ginanjar Agustin, kecerdasan
spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku
dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju
manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid (integralistik) serta
berprinsip hanya karena Allah.
b. Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual
1) Bersikap Asertif
Bila seseorang mempunyai kedalaman pemahaman tentang
sifat ke Maha Esaan Tuhan, seseorang tidak mudah gamang oleh tekanan-tekanan
duniawi seseorang tidak takut ketika berhadapan dengan seorang yang lebih
tinggi (derajat, pangkat dll) karena mereka semua hanya relative lebih baik
dari suatu sisi, karena kelebihan mereka itu tidak langgeng, karena masih ada yang
Maha Kuat, Maha Kaya, Maha Berilmu dan Maha Kuasa, dengan kesadaran tersebut
maka seseorang akan bersifat asertif ketika berhadapan dengan siapa saja.
2) Berusaha Mengadakan Motivasi
Kecerdasan spiritual juga menimbulkan inovasi-inovasi untuk menghasilkan
sesuatu yang lebih baik dari apa saat
ini yang dicapai oleh manusia.
3) Berpikir bilateral
Kecerdasan spiritual akan mendorong untuk berpikir lateral, sehingga
jika manusia mau merenungkan tentang makna kehidupan, maka disana selalu ada
nilai Maha, sekali berfikir tentang Maha, maka seluruh bagian otak akan merasa
tersentuh, seluruh bagian kalbu akan bergetar dan semua bagian otak-kalbu siap
berkontribusi dalam pikiran.
c. Pengembangan kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual; dapat dikembangkan dengan cara :
1) Melalui Iman
Sumber ketenangan batin dan keselamatan kehidupan.
Iman, Tauhid dan ibadah kepada Allah menimbulkan sikap Istiqamah dalam
perilaku, seorang mukmin yang berpegang teguh kepada agamanya, maka Allah akan
menjaga semua ucapan dan perbuatannya.
2) Melalui Ibadah
Ibadah yang dikerjakan oleh seseorang dapat
membersihkan jiwana, baik ibadah wajib, maupun ibadah sunah dapat meningkatkan
kebersihan jiwa, jiwa yang bersih salah satu indicator kecerdasan spiritual.
d. Kecerdasan Qalbiyah
Kecerdasan Qalbiyah adalah sejumlah kemampuan diri
secara cepat dan sempurna, untuk mengenal qalbu dan aktifitas-aktifitasnya,
mengelola dan mengekspresikan jenis-jenis qalbu.Menurut Abd Mujib
menjabarkan dalam beberapa jenis kecerdasan qalbiah sebagai berikut :
1) Kecerdasan Intelektual (intuitif) yaitu kecerdasan qalbu yang berkaitan
dengan penerimaan dan kebenaran.
2) Kecerdasan Emosional yaitu kecerdasan qalbu yang berkaitan dengan
pengendalian nafsu-nafsu implusif dan agresif.
3) Kecerdasan Moral yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan hubungan kepada sesama manusia dan alam
semesta.
4) Kecerdasan Spiritual yaitu kecerdasan qalbu yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang.
5) Kecerdasan
Beragama yaitu kecerdasan qalbu yang berhubungan dengan
kualitas beragama dan ke Tuhanan
DAFTAR PUSTAKA
Danah Zohar dan Lan marshall. SQ:Spiritual Intellegence the ultimate Intellegence. (London:Vloomsbury Publishing)
Zakiah daradjat, Ilmu Pendidikan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996).
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Umum, kalam mulia, Jakarta 2008.
No comments:
Post a Comment