Sunday, 30 August 2020

HAKEKAT MANUSIA DALAM ISLAM

 

Secara bahasa manusia adalah makhluk yang berakal. Maksud dari makhluk yaitu sesuatu yang telah diciptakan. Maka secara istilah dapat diartikan bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah Subhanahuatalla dengan diberikan kelebihan akal. Melalui kelebihan tersebut yaitu akal, manusia dapat menjalankan tugasnya sebagai  khalifah dimuka bumi ini dengan sebaiknya. Seperti pendapat  Hery Nor Ali tentang pengertian manusia yaitu makhluk yang diciptakan Allah dari  tanah yang berbentuk nutfah yang kemudian ditiupkan ruh didalamnya. Maka manusia saat itulah berupa dua unsur yang saling mempengaruhi satu sama lain yaitu ruh dan jasad.  Selain dari pada itu mereka pun diberikan akal  yang sempurna. Dimana nantinya berperan mengantarkan manusia melakukan aktivitas kehidupan berupa memahami eksistensinya atau hakikat dirinya sendiri sebagai manusia  dan sebagai hamba Allah sehingga  dapat mewujud kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.

Adapun eksistensi atau hakikat manusia itu sendiri menurut Zainudin Ali yaitu makhluk yang tersusun dari dua unsur; materi dan non materi atau biasa disebut  jasmani dan rohani. Manusia terdiri dari daya fisik atau jasmani seperti mendengar melihat merasa meraba mencium dan daya gerak lainnya. Juga manusia terdiri dari daya jiwa atau rohani yaitu akal berpusat dikepala, rasa berpusat dikalbu, dan nafsu berpusat diperut.

Hakekat manusia secara fisik atau jasmani tentu sudah sangat dipahami dengan baik karena keberadaannya pun mampu untuk dijangkau atau dilihat dan bahkan dirasakan. Namun berbeda dengan hakekat manusia secara daya jiwa atau rohani sangat sulit dijangkau, dilihat, apalagi dirasakan. Jika tanpa dipahami dengan baik keberadaan dari unsur rohani ini, maka manusia akan sangat sulit berkebang sebagaimana maksud atau tujuan dari manusia diciptakan. Maka untuk lebih jelas mengetahui hakekat manusia dalam bentuk daya rohani ini maka akan diperjelas sebagai berikut :



Baca Juga : Karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Dalil landasannya



1. Daya pikir atau akal berpusat di kepala

Daya pikir ini dapat dipertajam melalui sebuah perenungan tentang alam semesta dan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalamnya. Cara tersebut pun ditunjukkan Allah subhanahuatalla dalam kitab-Nya yaitu Al-Quran yang memberi dorongan supaya manusia lebih banyak memikirkan dan meneliti tentang alam sekitarnya. Maka melalui dorongan tersebut yang kemudian melahirlkan para cendekiawan dan filosof Islam yaitu mereka para pemikir dan peneliti berbagai ruang lingkup agama maupun alam. Maka dari merekalah yang  kemudian menjadikan dunia Islam menumbuhkan banyak Ilmu pengetahuan yang berasal dari dasar Agama dan Ilmu pengetahuan dunia yang disebut sains hingga sekarang. Awal dari Penemuan ini muncul pada masa peradaban Islam yang berkembang dengan baik pada abad ke 8 M dan 13 M.


2. Daya Rasa Pada kalbu Berpusat di dada

Daya rasa dipertajam melalui pelaksanaan Ibadah yang dilakukan dengan sebaiknya. Karena intisari dari ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah Dzat yang Maha Suci maka tentu saja Dzat tersebut hanya mampu didekati oleh roh yang suci. Maka semakin baik yaitu ikhlasnya ruh tersebut beribadah kepada-Nya maka akan semakin sucilah ruh atau jiwa tersebut.

Hal ini sesuai dengan ajaran Agama Islam Sendiri yaitu yang terabadikan dalam kitab Al-Quran dan Ajaran Al-hadist yang kesemuanya mengajarkan untuk beribadah dengan sebaiknya. Sehingga melalui hal tersebut pula yang dapat  mengasah ketajaman hati yaitu ruh dan pula fisik manusia yaitu jasad. Maka dari itu peradaban Islam di masa jayanya adalah peradaban manusia yang terbaik sepanjang kehidupan. Karena mereka bukan hanya menerapkan penalaran akal saja dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin bumi, akan tetapi juga hati nurani budi pekerti yang luhur dan akhlak yang mulia. Maka itulah yang disebut dengan fungsi agama dalam berkehidupan.


3. Daya nafsu berpusat di perut

Daya nafsu apabila diikuti kemauannya maka akan membawa pada derajat terendah daripada makhluk hidup lainnya. Mengapa? Karena hawa nafsu ini akan semakin kuat dan bertambah kuat apabila diikuti kemauannya dan hal itupun akan bertindak sebaliknya. Nafsu akan Semakin kecil pengaruhnya apabila di tekan dan dibimbing semua kemauannya. Sehingga nantinya akan mendatangkan kebaikan bagi pemiliknya dan menjauhkan pemiliknya dari makhluk terhina di muka bumi.

Maka kesimpulan dari penjelasan yang ada diatas dapat dipahami bahwa hakekat manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan paling sempurna karena terbentuk dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani . Maka kemudian dari keduanya pula diberikan akal yang mampu membedakan yang baik dan salah. Sehingga manusia benar-benar dapat menjalankan kepemimpinannya di muka bumi ini dengan baik melalui tuntunan dan aturan yang telah Allah Subhanahuatalla tetapkan.




Daftar Pustaka :

Ali, zainuddin. 2012. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Bumi Aksara.

Halid Hanafi, dkk. 2018.Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Budi Utama.

Hery Noer Aly 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos.


Baca Juga :

1. Administrasi dan manajemen Pendidikan Islam

2. Objek Pendidikan Islam

3. Macam - Macam Tujuan Pendidikan islam

Sunday, 9 August 2020

ASAS, DASAR DAN PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM

 Asas atau dasar dalam pendidikan islam keduanya memiliki pengertian yang sama satu dengan lainnya. sedangkan antara pengertian prinsip dengan kedua istilah tersebut memiliki keterkaitan erat dalam membangun pendidikan islam. Pembahasan mengenai Asas/dasar dengan prinsip pendidikan Islam tidak akan pernah bisa di pisahkan. Hal ini karena melalui  asas atau dasar lah yang kemudian melahirkan prinsip. Sedangkan prinsip tidak akan pernah bisa ditegakkan tanpa adanya asas atau dasar yang mengusungnya terkhusus dalam pendidikan Islam.

Maka untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian asas, dasar dan prinsip dalam ilmu pendidikan Islam. Berikut ini adalahpengertian yang diambil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dijelaskan didalam buku “Dasar Asas dan Prinsip Pendidikan Islam” karangan Kamrani Buseri:

1. Dasar adalah bagian terbawah atau fondasi, alas, pokok dalam berpendapat dan berbagai hal.

2. Asas adalah tumpuan berfikir dan dasar pendapat. Berasas berarti berdasarkan asas, menggunakan asas (dasar untuk berfikir).

3. Prinsip berkaitan dengan asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak dan lain sebagainya). Berprinsip adalah menganut prinsip.

Maka dari pengertian yang ada diatas dapat diketahui bahwa ke tiga istilah tersebut yaitu Dasar, Asas dan prinsip memiliki pengertian, fungsi dan tujuan yang sama yaitu hal penting yang sifatnya vital untuk dimiliki oleh pendidikan Islam. Melalui pengertian yang ada diatas pula dapat menjadi  pemahaman baik bahwa dalam membahas berbagai ruang lingkup pendidikan islam nanti tidak akan pernah lepas dengan asa/dasar pendidikan itu sendiri. Hal ini karena asas atau dasar akan menjadi  pedoman dalam membangun pendidikan Islam diberbagai segi dan kondisi yaitu dalam dinamika pendidikan kedepan.

Adapun Berdasarkan pengertian pendidikan Islam yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya yaitu  Pengertian Ilmu Pendidikan Islam” juga "Pengertian Pendidikan Islam Menurut Para Ahli " disana telah disampaikan bahwa pendidikan Islam itu suatu teori keilmuan dan juga praktek /pelaksanaan pendidikan yang bertujuan untuk menyatukan ilmu, iman, amal dan akhlak. Dimana keempat tujuan tersebut menjadi target dan “Karakteristik Pendidikan Islam” dalam membangun nilai Ilahiahimaniah, ubudiah, dan muamalah.

Seperti sebuah bangunan rumah,  tentunya Pendidikan Islam harus memiliki fondasi, alas, atau lantai yang disebut dengan asas atau dasar pendidikan, serta tiang dan dinding sebagai prinsipnya.  Hal ini karena, pendidikan Islam adalah ilmu yang bersifat teoritis dan praktis yang tentunya tumbuh dan berkembang sebagai pelindung, pengaman dan tempat berteduh dalam menjalankan peran sebagai Abdullah dan Khalifullah, sebagaimana peran sebuah bangunan rumah tersebut. tanpa adanya fondasi dan tiang yang telah disebutkan, tentu saja rumah tidak akan kokoh dan kuat dalam menyangga apapun yang ada diatasnya. Begitu pula pendidikan Islam tanpa asas/ dasar dan prinsip tidak akan mungkin bisa berkembang dan berdedikasi dengan baik dalam membangun generasi Robbani diatas bumi. Hal ini karena amanah yang diemban akan sangat membutuhkan asa/dasar dan prinsip tersebut, sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan yang dicita−citakan.

Maka untuk mendapatkan bangunan pendidikan yang kokoh seperti disebutkan diatas. Berikut ini adalah asas atau dasar dan juga prinsip yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang diambil pada buku  asas, dasar dan Prinsip Ilmu Pendidikan Islam :

1. asas agama yaitu berdasarkan norma yang telah ditanamkan dalam agama prinsip pendidikannya meliputi

a. Nilai akidah, ibadah dan syariah

b.Nilai manusia sebagai abdullah dan Khalifatullah

c. Nilai manusia sebagai pendidikan dan anak didik

2. asas filsafat yaitu berfikir secara logis atau keilmuan prinsip pendidikannya membahas tentang :

a. hakekat manusia dan kemanusiaan

b. hakekat alam

c. hakekat kehidupan

d. hakekat kebenaran dan pengetahuan

e. hakekat nilai kebaikan dan keindahan

d. hakekat membahas berbagai aspek dan ruang lingkup pendidikan

3. asas sosial dan kemasyarakatan yang prinsip pendidikan didalamnya membahas tentang hidup dalam masyarakat yaitu :

a. manusia adalah makhluk Individu dan sosial

b. manusia makhluk yang bermanfaat

c. keluarga muslim dan masyarakat muslim

d. hubungan antara individu, keluarga, lembaga pendidikan, masjid dan masyarakat.

4. asas biologis dan psikologis yang prinsip pendidikannnya membahas :

a. fisik, jiwa dan ruh

b.fitrah manusia

c. periodesasi kehidupan manusia dari sejak kanakkanak, balig dan dewasa

d. berbagai pertanyaan mengenai ESI (emosional, spiritual dan Intelektual)

Maka keempat asas atau dasar yang telah disebutkan diatas menjadi panduan dalam menumbuh kembangkan pendidikan dengan disertai prinsipprinsip yang akan menyokong perkembangan pendidikan tersebut. hal ini karena prinsipprinsip tersebut menjadi bagian dari langkah praktis dalam pelaksanaan yang akan membawa pada tujuan pendidikan Islam yang berkemajuan.

Monday, 3 August 2020

PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM MENURUT PARA AHLI



Menurut para ahli pendidikan tentang Islam dengan pendidikan pada umumnya memiliki hakekat yang sama namun arah tujuan yang berbeda. Hakekat yang sama dengan maksud tujuan arah yang berbeda dapat dilihat dari ideologi dan landasan pendidikan yang digunakan.

Pada pendidikan Islam ideologi pendidikan dilandaskan dengan agama. Sedangkan ideologi pendidikan umum lebih kepada ideologi pendidikan yang bersifat wawasan ke−ilmuan dengan landasan hukum pendidikan pada wilayah yang mengikat.

Maka untuk lebih jelas dalam mengetahui Ilmu  Pendidikan Islam adalah dengan mengetahui beberapa pengertian dari para ahli mengenai apa itu Pendidikan Islam dengan bersifat keilmuan maupun umum :

1. zakiah Daradjat menjelaskan pengertian pendidikan Islam secara umum adalah pendidikan islam dengan menekankan kesatuan antara teoritis dan praktis yaitu bersatunya antara iman dan amal. Serta penekanan pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan. Serta ajaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat.

2. Mudzakkir mengenai Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu yang mengkaji tentang upaya manusia dalam memelihara, mengembangkan dan mengarahkan fitrah dan atau potensi manusia menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).

3.  Abd al−Rahman Al−Nahlawi bahwa pendidikan Islam secara umum yaitu pengaturan diri individu dan masyarakat yang disiapkan kepada menetapi Islam dan mempraktikkannya secara keseluruhan dalam kehidupan pribadi masyarakat.

4. Beni Ahmad S dan Hendra A membahas mengenai ilmu pendidikan Islam adalah akumulasi pengetahuan yang bersumber dari Al−Qur’an dan As−Sunnah, yang diajarkan, dibina dan dibimbing kepada manusia sebagai peserta didik dengan menerapkan metode dan pendekatan yang islami dan tujuan membentuk peserta didik yang berkepribadian muslim.


Dari keempat pendapat tokoh tersebut diatas dapat dipahami bahwa ilmu pendidikan islam dengan ilmu umum memiliki hakekat sama namun landasan dan arah tujuan pendidikan berbeda. Dimana yang menjadi perbedaan dalam berpendidikan tersebut yaitu Agama.

Agama islam mengajarkan bahwa berpendidikan wajib dilaksanakan sepanjang hayat  yaitu selama manusia hidup dan berinteraksi. Pendidikan bersifat luas dan memiliki tujuan untuk terus belajar menggali kebenaran. Karena yang diharapkan dari pendidikan Islam dalam ajaran agama adalah peserta didik yang mampu menjadi generasi bermnafaat bagi agama, Nusa dan bangsa. Serta mampu menjalankan dan menyeimbangkan keperluan dan kepentingan hidup dunia maupun Akhirat. Sehingga manusia bukan hanya semata memiliki ilmu pengetahuan dan membangun kepentingannnya. Namun juga berilmu pengetahuan untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk seluruh Alam.


Referensi :
Daradjat, Zakiyah. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Saebani, Beni Ahmad dan Akhdiyat, Hendra.2009. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.



Baca Juga