Dalam buku ilmu pendidikan islam
Drs. Beni Ahmad, M.Si dan hendra Akhdiyat,
M.Pd
Fisiologis atau biasa disebut
dengan berpikir filsafat merupakan ciri khas dari landasan barat dalam
mengembangkan pendidikan mereka. Melalui cara berfikir ini, kemudian pendidikan
di barat terus dilakukan perbaikan demi perbaikan dalam kependidikan.
Pendidikan merupakan proses berpikir secara rasional sehingga filsafat adalah
bagian dari ilmu berfikir secara rasional.
Berikut ini adalah landan filosofis barat dalam mengembangkan
pendidikannya :
A. POSITIVISME
August Comte (1798-1857)
yang merupakan tokoh yang membangun aliran ini menyatakan bahwa dasar dalam
pembelajaran pendidikan dilalui oleh tiga zaman atau stadia dan ketiganya
merupakan hukum yang tetap. Adapun ketiga zaman tersebut yaitu :
1. Zaman teologis
Merupakan
kepercayaan bahwa dibelakang gejala alam terdapat kuasa-kuasa tuhan yan berlaku
menatur fungsi gejala-gejala tersebut.
Kuasa-kuasa itu dianggap sebagai makhluk yang memiliki tingkatan
tertinggi daripada makhluk insani biasa. Zaman teologis ini dibagi menjadi tiga
periode yaitu :
a. Animisme. Zaman
ini mempercayai bahwa benda-benda memiliki jiwa
b. Politeisme. Pada
tahapan ini manusia percaya pada dewa-dewa yang memilki kegunaan dan tugas
masin-masin seperti dewa air menjaga siklus air dll.
c. Monoteisme. Lebih tinggi kepercayaan
dari zaman sebelumnya yaitu zaman mempercayai satu tuhan
2. Zaman
metafisisme
Kuasa-kuasa yang dipahami
sebelumnya menjadi konsep dan prinsip yang abstrak yaitu percaya adanya takdir.
Meafisika pada zaman ini dijunjung tinggi.
3. Zaman
positif
Zaman ini
adalah zaman tertinggi bagi kehidupan manusia. Karena manusia tidak lagi
mencari penyebab di belakang fakta-fakta yang terjadi. Manusia pada zaman ini lebih menggunakan
kajian pada observasi dan menggunakan rasio dalam menyimpulkan suatu masalah
yan telah terjadi. Urutan dari ketiga zaman ini yaitu
a. Anak-anak
masuk kezaman metafisis
b. Masa
remaja masuk zaman teologis
c. Dewasa
masuk zaman positif.
4. Altruisme
Ajaran Comte
sebagai kelanjutan dari ketiga zaman sebelumnya. Altruisme diartikannya
menyerahkan diri kepada keseluruhan masyarakat. Keteraturan pada zaman ini
dapat dicapai kalau semua orang dapat menerima altruisme ini. Comte berpendapat
bahwa manusia adalah semacam pengganti tuhan atau Maha Makhluk. Tujuan
pencarian August Comte adalah falsafatnya tentang hidup manusia membutuhkan hubungan
dengan zat yang sempurna yang dicerminkan dalam teori sosiologinya.
Positivisme
merupakan aliran filsafat yang berdiri berdasarkan fakta yang positif yaitu
fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam membicarakan filsafat dan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Ilmu pengetahuan memang penting akan tetapi harus diperkuat dengan
eksperimen atau observasi.
Tujun pendidikan
barat berpegangan atau paham pada zaman tersebut adalah pemaknaan ilmu
pendidikan yang menghasilkan nilai-nilai kemanusiaan yang ilmiah, semata-mata
karena alasan kebernaran ilmiah.
B.
RENAISANS
Istilah renaisans berasal dari peranci
yang artinya “kebangkitan kembali”. Ciri utama renaisans adalah humanisme,
individualisme, berlepas dari agama, empirisme dan rasionalisme. Namun ciri-ciri yang ada pada renaisan ada pada filsafat
modern. Adapun tokoh renaisans atau biasa disebut bapak filsafat modern yaitu
Descartes.
Tujuan pendidikan barat
berpegangan pada zaman ini atau paham ini adalah berpikir secara rasioanal adalah
kebenaran. Sedang kebenaran berpusat pada akal dan pendidikan semata-mata hanya
untuk mencari kebenaran yag diterima akal manusia. Sehingga pendidikan dalam
pedoman ini, anak-anak yang tercipta memilki pandangan sekuler dan tidak
berdasarkan agama.
C.
HUMANISME
Pada masa renaisans ada
kebernaran yang berpusat pada manusia yaitu humanisme. Dengan berpandangan ini
bahwa manusia adalah makhluk yang mulia. Menurut Ali Syariati ekdidtendi
manusia adalah tujuan pokok dari segala sesuatu yang ada adalah demi
kesempurnaan manusia. Adapun 4 aliran yang menganggap bagian dari paham
humanisme yaitu :
1.
Liberalisme
2.
Marxisme
3.
Eksistensialisme
4.
Agama
Maka pendidikan barat yang
berpandangan atau paham humanisme adalah terciptanya anak didik yang memahami
kepentingan manusia. Sedang kepentingan manusia menjadi tujuan pendidikan jauh
melebih kepentingan Tuhan dan negara. Kaum radikalis merupakan pemikir
humanisme modern. Beberapa pernyataan yang dikemukakan oleh kaum radikalisme
yaitu pada tahun 1800 menyatakan singkirkan tuhan dari kaedah moral, dan
gantikan dengan kata hati, sebab manusia mempunyai kata hati yang bersifat
moral bawaan.
Melalui pernyataan tersebut dapat disimpulkan tujuan pendidikan dalam paham
ini yaitu tidak adanya tujuan pendidikan untuk agama atau untuk akhirat yang
berbasis religiulistik keutamaan moral dapat dicapai tanpa keyakinan terhadap
Tuhan.
Adapun bahwa paham tujuan pendidikan dengan humanisme dan marxisme sama
dengan paham eksistensialisme dan materialisme. Sehingga pendidikan
dikembangkan untuk kepentingan manusia mengalahkan segala kepentingan lainnya.
Asas-asa penting
dalam pada humanisme yaitu :
a.
Manusia adalah makhluk asing
b.
Manusia adalah manusia yang
memiliki kehendak bebas
c.
Manusia adalah makhluk yang sadar
atau berpikir.
d.
Manusia adalah makhluk yang sadar
dengan dirinya sendiri
e.
Manusia makhluk yang kreatif
f.
Manusia makhluk yang bercita-cita
dan memiliki keingina yang ideal
g.
Manusia adalah makhluk moral.
D.
NATURALISME
Lahirnya materialisme
berawal dari lahirnya paham naturalisme. Aliran materialisme memdandang bahwa
realita seluruhnya adalah materi belaka. Tokoh Ludwig Freuerbach. Dalampandangan
aliran ini menggap manusia itu tidak sama dengan benda namun dalam prinsipnya
manusia adalah sesuatu yang materiil namun lebih unggul daripada itu. Istilah naturalisme
kembalikan dari supernaturalisme, yang
memiliki pandangan dualisme; ada kekuatan atau ada wujud baik diatas
atau diluar alam.
Tujuan pendidikan barat
menggunakan paham ini yaitu manusia adalah bagian dari ala, bukan
segala-galanya. Pendidikan harus ditunjukkan pada kepentingan alam, juga
kepentingan manusia.
E.
MATERIALISME
Materialisme merupakan pemahaman yang
berdasarkan :
1. Atom merupakan unsur terkecil yang dapat menghantarkan
segala sesuatu dalam fisik
2. Doltrin alam dapat dijabarkan melalui sains fisik
Materialisme modern menyatakan bahwa alam itu universe
merupakan satu kesatuan. Kelompok materilisme dapat mengambil paham menjadi
satu bentuk atau dua yaitu :
1. materialisme mekanik
Adalah semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang
mengatur materi dan gerak. Hal ini beranggapan bahwa semua kejadian atau
kondisi adalah akibat yang sudah ada dari bentuk- bentuk tertinggi dari alam. Semua
proses alam dapat diramalkan berdasarkan fakta sebelumnya.
Paham materialisme
memilki bermacam-macam bentuk yaitu cpntohnya bahaviorisrae metafisik dan
realisme fisik. Sedang dasar materialisme terbentuk dari sains matematika dan
fisika.
Melalui
paham ini diketahui tujuan pendidikan dibarat yaitu :
a.
Pendidikan adalah sarana
mewujudkan manusia yang memahami sifat jasmanisnya
b.
Manusia sama dengan alam
lainnya sehingga pendidikan hanya menfungsikan jamani manusia bagi kehidupannya
c.
Kehidupan manusia tidak ada
kaitanya dengan alam lain seperti roh atau alam akhirat.
2. materialisme historis
Pada pandangan ini manusia merupakan subyek sejarah yang
menciptakan sejarahnya sendiri. Jadi manusia adalah hasil pekerjaanya sendiri
sehingga tidak dapat memahami diri diluar situasi sejarah. Sehingga melalui
pemahaman tersebut maka tujuan pendidikan barat menurut pemahaman ini yaitu
menciptakan manusia yang memilki kemampuan membangu sejarah pada hidupanya dengan menghidupkan
martabat kemanusiaan serta katya-karya yang berguna bagi dirinya. Bagi paham
materialis pekerjaan manusiawi adalah pekerjaan yang menempatkan manusia tidak
berada pada komando dari luar, akan tetapi menjadi sarana dalam merealisasikan
diri.
Pada pandangan
materialisme yang ditokohi oleh marx berpendapat tujuan pendidikan dalam aliran materialisme
dan marxisme adalah menciptakan kebersamaan manusia dalam menguasai segala
seusatu yang dibutuhkannya yang tidak berkaitan dengan moral, etika, dan
norma-norma tertentu. Pendidikan haruslah anti Tuhan tetapi berinti pada
kehidupan manusia. Pendidikan tidak dipernolehkan dibina, dikembangkan oleh
pemerintah atau pihak lainnya akan tetapi harus dikembangkan oleh manusia itu sendiri.
F.
PRAGMATISME
Merupakan suatu paham yang
mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang dibuktikan benar melalui
akibat-akibat yang bermanfaat secara pragtis. Aliran ini menerima segala
sesuatu yaitu prtintah asalkan berakibat praktis seperti pengalaman-pengalaman
hidup, mistis dll semua diterima asalkan bermanfaat. Prinsip dasar aliran atau paham
ini adalah “manfaat bagi hidup praktis”
Tujuan
pendidikan barat yang berpaham pragmatis yaitu :
1. Pendidikan adalah bentuk pengembangan kecerdasan manusia
2. Manfaat dan kegunaan pendidikan bersifat teoritis maupun
praktis sehingga mempermudah kehidupan manusia
3. Kenikmatan, kemakmuran, dan kemulian merupakan tujuan
pendidikan dibarat sehingga dapat melahirkan hedonisme, liberalisme, dan yang menyimpang
dalam pendidikan Islam.