Saturday, 4 July 2020

10 Ayat Al-Quran tentang Pendidikan Islam


1. Niat yang benar sebagai dasar motivasi pendidikan

Kecerdasan spiritual adalah sebuah kecerdasan yang berkaitan dengan kesadaran seseorang untuk melakukan berbagai amal kebaikan diniatkan untuk beribadah kepada Allah Subhanahuata’alla. Oleh karenannya orang yang memiliki kecerdasan spiritual ini tidak mengharap imbalan dari amal kebaikannnya. Hal ini karena apa yang diperbuatnya adalah bagian dari kesadaran ruhaniah. berikut ini adalah ayat Al-Quran yang menerangkan sikap tersebut yaitu dalam QS. Al-Isra ayat 19 yaitu :

 

وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأٓخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ كَانَ سَعۡيُهُم مَّشۡكُورٗا ١٩


19. “Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik”

 

 2. Karakteristik Pendidikan Islam

Nilai Khirarki Ilahian adalah sebuah nilai yang menyeimbangkan antara kepentingan akhirat dengan dunia. Dalam khirarki ini mengajarkan bahwa apapun yang dilakukan dalam setiap kegiatan haruslah sesuai dengan proporsi masing-masing. Ketika waktu beraktivitas akhirat telah tiba maka harus meninggalkan aktivitas dunia yaitu beribadah dan lainnya. Berikut ini adalah ayat Al-Quran yang menerangkan sikap mulia tersebut dalam QS. Al-Jumu’ah ayat 9 yaitu :

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوۡمِ ٱلۡجُمُعَةِ فَٱسۡعَوۡاْ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلۡبَيۡعَۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرُ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ٩

 

“9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum´at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”

 

3. Aspek-Aspek Pendidikan dan Islam

Islam merupakan agama yang mendorong umatnya untuk melakukan peningkatan kualiatas dalam kehidupan. Serta memotivasi umatnya untuk menuntut ilmu agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan sejahtera dunia-akhirat. Agama Islam melakukan itu semua dengan cara berdakwah dan berpendidikan. Sehingganya agam islam adalah satu-satunya agama yang memperkenalkan dan mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu atau mengadakan pendidikan dengan baik. Berikut ini adalah ayat Al-Quran yang menerangkan kewajiban tersebut dalam QS. Al-Imran Ayat 164 yaitu :


لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ١٦٤


164. Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata

 



Baca juga: Media Pendidikan Islam




4. Kriteria seorang Pendidik

Rasulullah Salallahualahiwassalam adalah seorang pengajar yang mulia. Dimana Pola pengajarannya dikenal dan diakui oleh para sahabat sebagai seorang pengajar yang hebat. tidak pernah seorang pengajar sebelum dan sesudahnya lebih baik dari pada pengajaran beliau rasulullah Sallahualahiwassallam. Oleh karenannya seorang pendidik dan yang paling utama adalah orang tua dapat mencontoh suri tauladannya sebagai standar kriteria pengajaran yang baik. adapun Berikut adalah ayat Al-Quran yang menerangkan kriteria pengajar yang baik dalam Al-quran tersebut dalam QS. Al-Baqarah ayat 2 yaitu :

 

كَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِيكُمۡ رَسُولٗا مِّنكُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمۡ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمۡ تَكُونُواْ تَعۡلَمُونَ ١٥١


151. Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.


5. Pendidikan Islam Adalah Kewajiban Islam

Agama Islam adalah syariat hidup manusia yang harus dijalankan untuk kemaslahatan kehidupan manusia di muka bumi. Dengan menjalankan syariat manusia dapat menjadi pemimpin dibumi ini dengan amanah. Maka Islam adalah satu-satunya agama yang memfokuskan itu semua yang karenannya disebut dengan Rahmatan lil ‘Aalamin. Apabila keberadaan manusia di muka bumi tidak diberi syariat atau aturan sedemikian rupa, maka niscaya bumi akan rusak ditangan manusia itu sendiri. Oleh karenannya Allah Subhanahuata’alla berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 72 tentang gambaran manusia yang sebelum menerima amanah ini adalah dalam keadaan alim dan bodoh :


إِنَّا عَرَضۡنَا ٱلۡأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلۡجِبَالِ فَأَبَيۡنَ أَن يَحۡمِلۡنَهَا وَأَشۡفَقۡنَ مِنۡهَا وَحَمَلَهَا ٱلۡإِنسَٰنُۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومٗا جَهُولٗا ٧٢


72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh

 

6. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah pendiidkan yang wajib dilaksnakan oleh segenap manusia di muka  bumi ini. Pendidikan islam harus diajarkan sebagai bagian dari membina khalifah yang amanah dalam menjaga bumi agar tetap baik dan bersih sebagai tempat tinggal sementara. Pendidikan islam adalah bagian dari upaya untuk memberikan pembelajaran kepada manusia untuk menjaga bumi dengan sebaiknya. Melalui pendidikan pulalah nantinya Akan tercetak generasi yang berilmu dan beramal sholeh untuk menjalankan kekhalifhannya dengan baik di muka bumi ini. Berikut ini adalah ayat yang menunjukkan tentang pengertian pendidikan Islam yaitu dalam QS. Surah Al-Rum ayat 39 yaitu :

وَمَآ ءَاتَيۡتُم مِّن رِّبٗا لِّيَرۡبُوَاْ فِيٓ أَمۡوَٰلِ ٱلنَّاسِ فَلَا يَرۡبُواْ عِندَ ٱللَّهِۖ وَمَآ ءَاتَيۡتُم مِّن زَكَوٰةٖ تُرِيدُونَ وَجۡهَ ٱللَّهِ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُضۡعِفُونَ ٣٩

39. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)

 



Baca juga :Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam




7. Pendidikan Islam Pra-Natal saat dikandungan Ibu

Pendidikan islam bukan diberikan pada saat anak sudah tumbuh di usia matang atau bahkan menunggu mereka dewasa kemudian Tua. Pendidikan islam haruslah diperkenalkan dan ditanamkan sejak masih dalam kandungan ibu. Hal ini dilakukan supaya anak akan benar-benar kuat agamanya dan mampu menjalankan kekhalifahannya hingga akhir hayat mereka. Ibarat akar yang menghujam  keperut dasar bumi hingga tidak akan mudah roboh tertiup angin dan badai. Hal ini sebagaimana pendidikan islam yang ditanamkan sejak kecil akan selalu melekat dalam sanubari anak hingga dikehidupan akhir mereka nanti. Pendidikan ini sudah diperingatkan Allah Subhanahuata’ala dal QS. As-Sajadah ayat 9 yaitu :

 

ثُمَّ سَوَّىٰهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِۦۖ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ ٩


9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

 

8. Perencanaan Sistem Dalam Pendidikan Islam

Setiap proses pendidikan yang akan dijalankan tentu sangat membutuhkan perencanaan yang matang. Hal demikian dilakukan supaya apa yang menjadi tujuan atau cita-cita dari pendidikan dapat di capai dengan sebaiknya. Tanpa perencanaan yang baik suatu tujuan tidak mudah dilaksanakan bahkan dalam menghadapi kendala-kenadala yang ada selama proses pelaksanaan. Oleh karenannya dalam sistem pendidikan pun sama demikian. Dalam sistem pendidikan sudah tidak ditanyakan lagi bagaimana proses dan kerumitan pelaksanaan tanpa perecanaa yang matang. Oleh karenannya jauh sebelum manusia menyadari ikhal itu Allah subhanahuataalla telah berfirman dalam QS. AL-Hasyr ayat 18 yang berbunyi :


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ١٨


18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

 

9. Standar Ketuntasan Belajar Untuk Anak Didik

Dalam pelaksanaan pendidikan standar penilaian atau dikatakan seorang telah memiliki ketuntasan sebagai gambaran atas kepahamannya tentang hal yang dipelajarinya maka disebut dengan Kriteria ketuntasan. Dengan adanya kriteria ketuntasan ini diharapkan anak didik dapat mencapai tujuan pelbelajaran yang diharapkan. Bahkan mampu mengaplikasikan pemahaman yang dipelajarinya tersebut kedalam kaedah kehidupan. Maka standar yang dimaksud dalam Al-Quran mengenai pencapaian pemahamn yang baik dari seorang anak didik yaitu terdapat dalam  QS. Az-Ztariat ayat 56 yang berbunyi :


وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦


56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.


10. Strategi Pendidikan Nilai Ilahiah 

Manusia memiliki kepribadian sikap dalam menentukan sebuah perihal yang paling penting dalam hidupnya. Kepribadian ini membentuk nilai yang dimanifestasikan dalam prilaku. Jika ditelusuri secara mendalam sumber dari nilai-nilai tersebut sejatinya adalah nilai yang merujuk kepada Tuhan Sang Pencipta  yang memancarkan sumber nilai tersebut kedalam diri manusia. orang yang beragama akan mengakui sumber nilai tersebut dalam diri mereka. Pengakuan ini karena kesadarannya sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhannya. Adapun contoh sikap tersebut salah satunya adalah hak untuk dalam memilih dan dipilih. Maka dalam dunia pendidikan pribadi ini disebut dengan strategi melalui hak atas pemilihan. Perihal ini pun dijelaskan dalam AlQuran dalam QS. Al-Kahfi ayat 29 yang berbunyi :


وَتَحۡسَبُهُمۡ أَيۡقَاظٗا وَهُمۡ رُقُودٞۚ وَنُقَلِّبُهُمۡ ذَاتَ ٱلۡيَمِينِ وَذَاتَ ٱلشِّمَالِۖ وَكَلۡبُهُم بَٰسِطٞ ذِرَاعَيۡهِ بِٱلۡوَصِيدِۚ لَوِ ٱطَّلَعۡتَ عَلَيۡهِمۡ لَوَلَّيۡتَ مِنۡهُمۡ فِرَارٗا وَلَمُلِئۡتَ مِنۡهُمۡ رُعۡبٗا ١٨


18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka

 


 Baca juga:

1. Objek Pendidikan Islam

2. Dasar-Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

3. Tinjauan Umum Perencanaan Pembelajaran


 

 


No comments: