BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nilai idealis atau
cita-cita mulia yang hendak dicapai dalam aktivitas dakwah adalah tujuan
dakwah. Tujuan dakwah , harus diketahui oleh setiap juru dakwah atau da’i.
Karena seorng yang melakukan aktivitas dakwah pada dasarnya harus mengetahui
tujuan apa yang dilakukannya itu. Tanpa mengetahui tujuan dari aktivitas dakwah
tersebut, maka dakwah tidak akan mempunyai makna apa-apa.
Dengan demikian tujuan
dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah sama pentingnya dengan
unsur-unsur lain dakwah, seperti subjek dan objek dakwah, fungsi dan
prinsip-prinsip dakwah. Dalam hal ini penulis akan menyampaikan materi tentang
tujuan dan fungsi dakwah serta prinsip-prinsip dalam dakwah Islam.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa saja istilah-istilah lain
bagi dakwah Islam?
2. Apa tujuan umum dan tujuan khusus dakwah?
3. Apa fungsi dari dakwah?
4. Apa saja prinsip-prinsip
dalam dakwah Islam?
C.
Tujuan
Mahasiswa
dapat mengetahui tujuan dalam berdakwah, dan fungsi dari dakwah Islam, serta
prinsip-prinsip yang digunakan dalam berdakwah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Istilah-istilah dalam Dakwah
Ada beberapa istilah teknis dalam berdakwah, diantaranya:
1.
Tabligh
Secara harfiah tabligh
adalah bentuk masdar dari balagha yang berarti ishal, menyampaikan sesuatu kepada
pihak lain. Balagha dapat pula berarti sesuatu (materi atau pesan) yang
disampaikan juru penerang (mubaligh) baik dari Al-Qur’an , al-Sunnah maupun
dari dirinya sendiri.
2.
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Jika tabligh lebih berorientasi pada penyampaian yang
memperkuat aspek kognitif berupa persepsi dan pemahaman , maka amar ma’ruf nahi
munkar lebih berorientasi pada aksi atau prilaku. Aksi dakwah hendaknya
mempertimbangkan norma dan tradisi yang berlaku di suatu masyarakat serta tidak
bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang bersifat universal dan digariskan
oleh Al-Qur’an dan al-Hadis.
3.
Mau’idzah Hasanah
Mau’idzah hasanah (nasihat yang baik) merupakan aktivitas
dakwah yang berorientasi pada penasihatan (konseling Islam). Makna ini
berhimpitan dengan istilah nasehah, irsyad dan syifa yang cenderung pada
aktivitas yang bersifat face to face dan personal.
4.
Tabsyir dan Tandzir
Secara bahasa , tabsyir berarti memberi kabar gembira dan
tandzir yang berarti memberi peringatan atau ancaman bagi orang-orang yang
melanggar syariat Islam. Kata tabsyir dan tandzir dalam Al-Qur’an selalu
beriringan yang berbentuk kata sifat, yakni basyir dan nadzir, seperti pada
firman Allah dalam Al-Qur’an surat Saba’ ayat 28:
Artinya: “ dan Kami tidak
mengutus kamu malainkan kapada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan , tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui”.
Dalam konteks dakwah , makna tabsyir dan tandzir lebih
berorientasi pada aktivitas pemberian motivasi.
5.
Ta’lim dan Tarbiyah
Ta’lim diartikan sebagai proses pengajaran yang
memperkuat tingkat pemahaman masyarakat, sedangkan tarbiyah slain mengandung
pengajaran, juga mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam konteks dakwah , ta’lim dalam tarbiyah merupakan upaya
lebih lanjut dari kegiatan tabligh. Di dalamnya terjadi proses intensifikasi
pemahaman dan penguasaan ajaran Islam.
B.
Tujuan dan Fungsi Dakwah
Dakwah adalah bagian yang
tidak terpisahkan dengan pengamalan ke-Islaman seseorang. Karena itu, tindakan
dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media sepanjang hal tersebut
bersesuaian dengan kaidah ajaran Islam.
1.
Tujuan Dakwah
Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan
dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah
SWT. Tujuan umum tersebut perlu ditindaklanjuti dengan tujuan yang lebih khusus
baik pada level individu , kelompok maupun masyarakat.
Pada level individu tujuan dakwah adalah :
a.
Mengubah paradigma
berfikir seseorang tantang arti pentingnya dan tujuan hidup yang sesungguhnya.
b.
Menginternalisasikan
ajaran Islam dalam kehidupan seorang muslim sehingga menjadi kekuatan batin
yang dapat menggerakkan seseorang dalam melaksanakan ajaran Islam.
c.
Wujud dari ajaran Islam,
yakni seseorang dapat mengaplikasikan ajaran Islam tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Sedangkan pada level
kelompok dan masyarakat selain tujuan dakwah pada level individu di atas ,
perlu ada penguatan tujuan dakwah secara khusus yaitu:
a.
Meningkatkan persaudaraan
dan persatuan di kalangan muslim dan non-muslim. Perbedaan dikalangan
masyarakat merupakan sunnatullah yang tidak bisa dibantah.
b.
Peningkatan hubungan yang
harmonis dan saling menghargai antaranggota kelompok atau masyarakat. Wujud
dari menjaga persatuan adalah lahirnya kehidupan yang harmonis dan saling
menghargai di masyarakat. Dalam konteks inilah di masyarakat lahir lembaga dan
peraturan bersama yang menjadi hukum dan norma yang berlaku di masyarakat.
Sebagai contoh, seseorang boleh bernyanyi dengan suara lantang dan
sekeras-kerasnya, manakala nyanyiannya tersebut tidak mengganggu orang lain
yang punya kebebasan juga, karena sedang ada acara atau lagi sakit.
c.
Penguatan struktur sosial
dan kelembagaan yang berbasiskan pada nilai-nilai Islam. Struktur sosial dan
lembaga terbentuk karena pilihan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan
dengan adanya interaksi sosial antar sesama manusia. Karena itu adanya struktur
sosial dan kelembagaan tersebur merupakan keniscayaan. Adanya keniscayaan
struktur sosial dan kelembagaan di masyarakat, maka tugas da’i dan umat Islam
adalah memberi nilai-nilai Islam terhadap struktur sosial dan kelembagaan yang
ada di masyarakat tersebut.
d.
Membangun kepedulian dan
tanggung jawab sosial dalam membangun kesejahteraan umat manusia. Dalam ajaran
Islam memperoleh kesejahteraan hidup adalah hak stiap muslim.
Menurut Mansyhur Amin, ada
tiga tujuan dakwah yang meliputi tujuan akidah yaitu tertanamnya akidah yang
mantap bagi tiap-tipa manusia. Kemudian tujuan hukum yaitu yang menekankan pada
terbentuknya umat manusia yang mematuhi hukum-hukum yang telah disyariatkan
oleh Allah SWT. Dan yang terakhir dalah tujuan akhlak yaitu terwujudnya pripadi
muslim yang berbudi luhur dan berakhlak karimah.
2.
Fungsi Dakwah
Setelah memahami tujuan
dakwah , selanjutnya kita perlu mamahami fungsi dakwah agar dakwah dapat dijalankan
sesuai dengan petunjuk Allah dan mencontok praktik dakwah yang dilakukan oleh
Rasulullah sebagai teladan dalam menjalankan ajaran Islam. Adapun fungsi dakwah
sebagai berikut
a.
Mengesakan Tuhan Pencipta
Alam Semesta
Fungsi utama dakwa adalah memberikan penjelasan dan
pemahaman kepada umat Islam agar menyembah kepada Allah SWT.
b.
Mengubah Prilaku Manusia
Fungsi dakwah yang kedua yakni mengubah prilaku manusia
dari prilaku jahiliyah menuju prilaku yang Islami. Salah satu dari bagian ayat
pertamana yang ditururnkan kepada Nabi Muhammad, selain untuk melaksanakan
dakwah juga mengajarkan manusia agar berprilaku baik.
Secara fitrah, manusia mempunyai potensi untuk mengenal
Tuhan dan beriman kepada Allah serta lahir dalam kondisi yang suci. Perubahan
manusia yang jauh dari Tuhan dan memiliki prilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Islam banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk mengembalikan
prilaku manusia agar kembali pada fitrahnya yang beriman kepada Allah dan
berprilaku baik, maka dakwah Islam perlu disampaikan kepada umat manusia.
.
c.
Membangun Peradaban
Manusia yang Sesuai dengan Ajaran Islam
Sasaran dakwah tidak hanya ditunjukkan pada individu saja
melainkanjiga pada masyarakat. Menurut Sidi Gazalba, masyarakat terwujud karena
adanya hubungan rohaniahyang disalurkan oleh bahasa. Dengan bahasa seorang
pripadi menyampaikan pikiran, perasaan dan pengalaman kepada pribadi lain dalam
masyarakat yang kemudian mencul ide-ide yang membentuk kebudayaan.
Kebudayaan yang diciptakan manusia bisa jadi menyimpang
dari nilai-nilai Islam. Karena pada diri manusia terkandung potensi negatif
yang dapat menjauhkan manusia dari nilai-nilai Islam. Untuk itulah, dakwah
Islam perlu disosialisasikan secara intensif di tengah-tengah masyarakat.
d.
Menegakkan Kebaikan dan
Mencegah Kemunkaran
Dalam pergaulan sosial
tidak bisa dinafikan adanya gesekan , benturan dan konflik antarsesama. Karena
masing-masing anggota masyarakat memiliki pola pikir yang berbeda-beda. Maka
untuk mencegah terjadinya hal tersebut, perlu di sosialisasikan dakwah Islam
dalam masyarakat.
C.
Prinsip-prinsip Dakwah
Islam
Dakwah yang baik adalah dakwah yang dibangun di atas
prinsip-prinsip dasar yang benar. Prinsip dakwah menjadi pedoman dasar dalam
pelaksanaan dakwah di lapangan. Prinsip-prinsip tersebut tersebut diturunkan
dari Al-Qur’an dan praktik dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah serta para
sahabat, tabiin dan para ulama’. Prinsip-prinsip dakwah yang dimaksud sebagai
berikut:
1.
Tidak ada pemaksaan dalam
penyebaran dakwah Islam
Kegiatan dakwah merupakan kegiatan mengajak diri sendiri
dan orang lain untuk mengikuti ajaran Islam. Dalam proses pelaksanaanya,
kegiatan mengajak bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Banyak gesekan,
hambatan, dan tantangan yang dihadapi oleh para aktivis dakwah.
Thomas W. Arnold seorang orientalis dan pengarang buku
sejaran dakwah, menceritakan secara panjang lebar tentang penyebaran Islam di
berbagai negara di dunia. Kesimpulan pokok dari karangan bliau yaitu dakwah
disebarkan secara damai. Islam tidak disebarkan melalui pedang atau peperangan,
eksploitasi atau pemaksaan.
Menurut Maulana Wahiduddin Khan, Nabi Muhammad adalah
aktivis perdamaian yang paling hebat dalam catatan sejarah. Bliau betul-betul
menjadi rahmat bagi semesta alam. Tutur kata , sikap dan prilakunya dibangun
berdasarkan idiologi perdamaian.
Maka prinsip dakwah tidak ada pemaksaan ini merupakan prinsip
yang paling utama. Karena prinsip ini bukan hanya diperintahkan oleh Allah,
melainkan telah dicontohkan dan dilaksanakan oleh Nabi Muhammad.
2.
Mulai dari diri sendiri (اِبْدأْ بِنَفْسِ )
Menyampaikan ajaran Islam akan
mudah dipahami dan praktikkan orang lain manakala seorang yang menyampaikannya
telah mempraktikkan terlebih dahulu. Dengan menjalani lebih dahulu , dia akan
mengetahui dimana letak kelemahan dan kelebihan
dari ajaran yang akan disampaikan.
Kelemahan yang terjadi pada
kebanyakan dari aktivitas dakwah di Indonesia terletak pada kuatnya retorika
berdakwah, sementara aplikasinya pada kehidupan nyata masih amat minimum. untuk
itulah prinsip dakwah dimulai dari diri sendiri perlu diprantikkan dalam
kegiatan dakwah di Indonesia.
3.
Dakwah
dilakukan dengan menggunakan prinsip rasionalitas
Hadis Nabi yang menyatakan “
ajaklah manusia sesuai dengan kemampuan akalnya “ merupakan landasan utama
dalam mengembangkan prinsip dakwah yang ketiga ini. Prinsip ini mengajarkan
agar dakwah dilakukan secara objektif dan sesuai dengan cara berfikir manusia.
4.
Dakwah ditujukan untuk
semua manusia dan melepaskan diri dari fanatisme
Dakwah yang dilakukan oleh
Rasulullah adalah dakwah yang diperuntukkan seluruh manusia dan menjadi pedoman
bagi umat Islam untuk mengikutinya. Karena manusia diciptakan sama dan berasal
dari satu keturunan yakni Adam.
5.
Memberikan kemudahan
kepada umat
Hadis Nabi menyatakan “
permudahlah olehmu dan janganlah kamu mempersulit” merupakan prinsip dakwah
yang perlu mendapat perhatian oleh para da’i. Pemberian kemudahan juga bisa
dimaknai dalam rangka menjalankan syariat Islam. Bagi masyarakat yang baru
memeluk Islam atau baru belajar Islam, ketika dia belum mammpu melafalkan atau
menghafalkan bacaan-bacaan sholat dengan baik, Islam memberi kemudahan agar
mereka dapat melaksanakan sholat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
6.
Memberi kabar gembira dan
bukan kabar yang membuat umat lari
Andrie Wongso dalam bukunya 15 wisdom Success menyatakan
bahwa keterampilan berkomunikasi secara baik dan positif merupakan syarat
mutlak bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan dalam bidang apapun yang
digelutinya.
Bagi seorang dakwah , ketika menyampaikan materi
dakwahnya jangan menggunakan bahasa-bahasa yang dapat menakutkan objek dakwah,
seperti kata siapa yang tidak melaksanakan sholat akan masuk neraka.
Perkataan-perkataan tersebut secara subtantuf ada benarnya, tetapi karena
bahasa yang digunakannya dengan komunikasi yang negatif, maka banyak di antara
masyarakat yang enggan untuk mengikuti ajakan-ajakan da’i.
7.
Memanfaatkan berbagai
macam media
Kegiatan dakwah merupakan kegiatan yang menyeluruh, yang
luas dan menyentuh seluruh aspekkehidupan manusia. Dalam konteks kehidupan
manusia modern, media komunikasi amat penting keberadaannya. Dalam perpektif
dakwah , keberadaan media diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan dakwah.
Kebutuhan manusia terhadap media komunikasi bisa berbeda-beda , tergantung pada
kemampuan , tingakat kebutuhan masing-masing
individu. Karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut, maka penyampaian dakwah
hendaknya bisa memanfaatkan semua media yang ada sehingga dakwah bisa tersebar
keseluruh lapisan masyarakat.
8.
Jelas dalam memilih metode
dakwah
Ada baikknya para da’i melakukan
proses dakwah terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap kebutuhan objek
dakwah. Dengan mengetahui kebutuhan objek dakwah (masyarakat) tersebut akan
jelas metode dakwah yang akan digunakan oleh para da’i dan dakwah yang akan
dilakukan akan tepat sasaran.
9.
Mempersatukan umat dan
tidak mencerai berai umat
Prinsip terakhir yang
perlu dikembangkan oleh da’i adalah mempersatukan umat. Persatuan yang dimaksud
lebih berorientasi pada persatuan akidah maupunpersatuan yang bersifat
kemanusiaan. Dengan persatuan , umat Islam dapat memiliki kekuatan untuk
meningkatkan kualitas dan kesejahteraan umat. Dengan persatuan pula hidup umat
akan terasa tentran dan damai.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Banyak sekali
istilah-istilah yang digunakan untuk menyebutkan dakwah, diantaranya ialah,
tabligh, amar ma’rf nahi munkar, mau’idzah hasanah, tabsyir dan tandzir dan
lain-lain.
Dakwah adalah bagian yang
tidak terpisahkan dengan pengamalan ke-Islaman seseorang. Karena itu, tindakan
dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media sepanjang hal tersebut
bersesuaian dengan kaidah ajaran Islam.
Secara umum tujuan dakwah
adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan
akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Tujuan umum tersebut perlu
ditindaklanjuti dengan tujuan yang lebih khusus baik pada level individu ,
kelompok maupun masyarakat.
Selain tujuan, dakwah juga mempunyai fungsi, yaitu
mengesakan Tuhan pencipta alam, mengubah prilaku manusia, membangun peradaban
manusia yang sesuai dengan ajaran Islam, dan menegakkan kebaikan dan mencegah
kemunkaran.
Serta banyak prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan
dalam berdakwah, yaitu tidak ada pemaksaan, dimulai dari diri sendiri, secara
rasional, dakwah ditujukan untuk seluruh manusia dan lain-lain.
B.
Saran
Bagi seluruh mahasiswa
diharapkan agar bisa mengerti apa yang dimaksud dengan dakwah. Dari dakwah itu
kita ketahui tujuan dan fungsi dakwah, prinsip dakwah dan istilah lain dari
dakwah. Agar kita bisa mengaplikasikan dakwah ini dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Basit, Filsafat Dakwah,
Cet, Ke-1, Jakarta: Raja Grafindo Persada 2013.
Abdul Karim Zaidan, Ushul ad-Da’wah, Cet. Ke-9, Bairut: Muassasah
al-Risalah 2001.
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah 2009.
S. Yunanto, Gerakan Militan Islam,
Jakarta : FES dan The Ridep Institute, 2003.
Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam,New Delhi: Low Price
Publication, 1990.
No comments:
Post a Comment