Friday, 9 January 2015

Tujuan Pendidikan Islam

IDENTITAS BUKU
Nama buku      : Ilmu Pendidikan
Nama Judul     : Ranah Tujuan Pendidikan Islam
Halaman          : 59 – 65
Penulis             : Sri Andri Artuti, M.Ag

Nama Buku     : Ilmu Pendidikan Umum
Nama Judul    : Ranah Tujuan Pendidikan Islam
Halaman       : 146 – 147
Penulis       : Prof. Dr. H. Rahayulis




RANAH TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

     A.    RANAH TUJUAN

Ranah tujuan yang meliputi, domain kognitif, afektif dan psikomotor terkenal pada tahun 1965 melalui buku yang berjudul: Taxonomy of Educational Objectives: Cognitive Domain (Taksonomi Tujuan-Tujuan Pendidikan: Bidang Kognitif), oleh Benyamin S. Bloom, seorang maha guru dari Universitas Chicago setelah itu menyusul buku Kedua: Taxonomy of Educational Objectives: Affective Domain, ditulis oleh Krathwohl cs, (1964) sedang buku ketiga berjudul: A Taxonomy of the Psychomotor Domain, ditulis oleh : Anita J. Harrow (1972).

Tiga ranah ini amat terkait dengan salah satu orientasi kurikulum, yaitu orientasi pada peserta didik, dimana orientasi ini memberikan kompas pada kurikulum untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang disesuaikan dengan akat, minat dan kemampuan.

Ada tiga ranah yang dikenal terkait perubahan tingkah laku dalam belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor :

a.         Ranah kognitif.
Ranah kognitif merupakan  ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi, yaitu: Pertama, Pengetahuan, mencakup kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan.

Kedua, Pemahaman, mencakup kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah seuatu itu diketahi dan diingat. Kemampuan ini adalah kemampuan untuk menangkap sari dan makna hal-hal yang dipelajar. Ketiga, Penerapan, mencakup kesangupan seseorang ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret.

Keempat, Analisis, mencakup kemampuanuntuk merinci atau menguraikan suatubahan atau keadaan menurut bagian-bagian atau fakto-rfaktor yang satu dengan fakto-faktor lainnya. Kelima, Sintesis, meliputi kmapuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis.  Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atua unsur-unsur secara logis, sehinga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Keenam, Evaluasi, mencakup kemampuan untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide.

KeenamKemampuan di atas bersifat hierarkis, artinya kemampuan yang lebih rendah sebaiknya dimiliki terlebih dahulu sebelum memiliki kemampuan yang lebih tinggi.

b.         Ranah Afektif

Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-cri ranah afektif akan nampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian, motivasi, perhatian dan lain-lain. Ranah afektif ini melipiutu: Pertama, Penerimaan, yaitu kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalm bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

Kedua, Partisipasi, yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salh satu cara. Ketiga, Penilaian dan penentuan sikap, yaitu penerimaan terhadpa suatu nilai menghargai, mengakui dan menentukan sikap. Keempat, Organisasi yaitu mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum.

Kelima, Karakterisasi dengan suatu nilai ataukomplek nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku. Sebagaimana kemampuan ranah kognitif, kemampuan rah afektif juga bersifat hierarkis.







c.         Ranah Psikomotor

      Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kmampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Kemampuan ranah psikomotor meliputi: 

Pertama, Persepsi, yaitu kemampuan mendeskripsikan sesatu secara khusus dan menyadari adanya perbedaan antara sesuatu tersebut.
     
Kedua, Kesiapan, yaitu kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan terhadap suatu gerakan atau rangkaian gerakan. 

Ketiga gerakan terbimbing,  yaitu kemampuan peserta didik menirukan gerakan sesuatu yang dicontohkan. 

Keempat, Gerakan terbiasa, yaitu kemampuan peserta didik untuk melakukan satu gerakan yang telah dipelajari tanpa contoh.

Kelima, Gerakan kompleks, yaitu kemampuan peserta didik untuk melakukan suatu gerakan yang kompleks secara lancar, efesien dan tepat. Keenam, penyesuaian pola gerakan, yaitu kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Ketujuh, kreativitas, yaitu kemampuan menciptakan pola-pola gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.Kemampuan-kemampuan di atas meupakan rangkaian dalam proses belajar motorik.

    Ranah kognitif, afektif, dan psikomotor di atas merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Aktivitas psikomotor merupakan kelanjutan  dari aktivitas kognitif dan afektif. Aktivitas kognitif dan afektif akan menjadi aktivitas psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.

      Menurut Ramayulis, ranah tujuan pendidikan islam sebenanrya lebih luas dari ketiga ranah di atas. Di samping kognitif, afektif dan psikomotorik, juga meliputi ranah konatif dan performance. Konatif, berhubungan dengan motivasi atau dorongan dari dalam atau disebut niat. Niat merupakan titik tolak peserta didik untuk melakukan sesuatu. Sedangkan performance adalah kualitas/kinerja yang dilakukan seseorang.


Baca Juga : 



No comments: