Tuesday, 13 January 2015

ILMU PENDIDIKAN ISLAM,Dasar-Dasar Kurikulum

Resume :    Prof. DR. H. Ramayulis ; ILMU PENDIDIKAN ISLAM.


Dasar-dasar kurikulum

Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan, dan harus mempunyai dasar-dasar merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan organisasi kurikulum.  Menurut Herman H. Home memberikan dasar bagi penyusunan kurikulum menjadi tiga macam, yaitu :
A.    Dasar Psikologis
Yaitu dapat digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh dari pelajar dan kebutuhan anak didik, maksudnya tahapan psikis peserta didik berkaitan dengan perkembangan jasmaniyah, kematangan bakat-bakat jasmaniyah, intelektual,bahasa, emosi, dan keinginan individual, minat dan kecakapan semua itu menngacu kepada pendidik.
B.     Dasar Sosiologis
Yaitu untuk dipergunakan mengetahui tuntutan yang sah dari masyarakat, perkembangannya melalui hasil seseorang.
C.    Dasar filosofis
            Yaitu untuk digunakan mengetahui keadaan semesta atau dapat dikatakan tempat kita hidup. Iskandar Wiryono dan Usman Mulyadi menawarkan dasar-dasar kurikulum yang hampir sama/senada dengan dasar-dasar tersebut.karena disebabkan dari dua pendapat dari dasar penyusunan kurikulum tersebut terlihat belum lengkap untuk dijadikan dasar kurikulum pendidikan islam, dan dikatakan pula bahwa pendidikan islam ada usaha dalam menginternalisasikan nilai-nilai agama islam yang digunakan sebagai titik sentral tujuan dan proses pendidikan islam itu sendiri. Oleh karena itu yang menjadi dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan islam yaitu:


A.    Dasar Agama
            Yang berarti segala sistem yang ada dimasyarakat termasuk pendidikan, yang dalam meletakkan dasar falsafah, tujuan dan kurikulumnya berdasar agama islam didalam semua aspeknya,  dalam dasar religi selaras dengan dasar agama karena dasar religi ditetapkan berdasarkan nilai-nilai ilahi dengan al-qur’an ataupun as-sunah, karena kedua kitab tersebut merupakan nilai kebenaran yang universal, abadi dan bersifat futuristik.  
B.     Dasar Falsafah
            Dasar inilah yang memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan islam secara filosofis sehingga tujuan, isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran serta pandangan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu kebenaran baik ditinjau dalam beberapa dimensi:
1.      Dimensi Ontologi
      Yaitu mengarah kepada kurikulum supaya lebih banyak memberi pada peserta didik untuk berhubungan langsung dengan fisik objek-objek dan berkaitan dengan pelajaran yang manipulasi benda-benda dan materi kerja. Dimensi ini menghasilkan verbal learning, yaitu berupa kemampuan memperoleh data dan informasi yang harus dipelajari dan dihafalkan, implikasi dimensi ontologi dalam kurikulum pendidikan ialah bahwa pengalaman yang ditanamkan pada peserta didik tidak hanya sebatas akan fisik dan isinya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
2.      Dimensi Epistimologi
      Perwujudan kurikulum yang valid harus berdasarkan pendekatan metode ilmiyah yang sifatnya mengajak menyeluruh, reflektif dan kritis. Metode ini dilakukan melalui lima tahapan, yaitu kesadaran akan adanya masalah dan cara pemecahannya proyeksi disemua kusekuensi terserbut dalam pengalaman. Jadi kontruksi tersebut bersifat terbuka yang kasalahannya dapat diverivikasi bahkan ditolak bersifat kontemporer. Implikasi dimensi epistimologi dalam rumusan kurikulum adalah yang pertama penguasaan konten yang tidak sepenting dengan penguasaan bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan, kedua kurikulum menekankan lebih berat pada pelajaran proses yang artinya bagaimana siswa dapat mengkonstruksikan ilmu pengetahuan, aktivitas kurikulum, pemecahan masalah yang sebenarnya berpijak epistimologi, konstruksi.
3.      Dimensi Aksiologi
      Dimensi ini mengarah kepada pembentukan kurikulum yang dirancang sedemikian rupa agar memberikan kepuasan pada diri peserta didik supaya memiliki nilai yang ideal, dan hidup dengan baik, serta menghindarkan dari nilai- nilai yang tidak diinginkan.
C.    Dasar Psikologis
            Dasar ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan psikis peserta didik yang sesuai dengan kemampuannya. Terbagi menjadi dua macam yaitu:
1.      Psikologis Pelajar
      Hakikat anak-anak itu dapat didik, dibelajarkan, dan diberikan sejumlah materi pengetahuan disamping itu juga dapat mengubah sikapnya serta dapat menerima norma- norma, dapatr mempelajari keterampilan dengan berpijak pada kemampuan anak tersebut.
2.      Psikologis Anak
Setiap anak memiliki kepentingan, yakni untuk mendapatkan situasi belajar kepada anak –anak agar dapat mengembangkan bakatnya.  
D.    Dasar Sosial
            Dasar sosial dapat mengambarkan untuk kurikulum pendidikan islam yang tercermin kepada dasar tersebut dan mengandung ciri-ciri masyarakat islam serta kebudayaannya.
E.     Dasar Organisasi
            Dasar tersebut memunculkan landasan didalam penyusunan bahan pembelajaran serta penyajiannya untuk memproses pembelajaran.
            Berdasarkan dasar-dasar tersebut sama halnya bahwa dasar religius memberikan nilai terhadap semua materi yang ada dalam kurikulum. Dasar filosofis berperan sebagai penentu tujuan umum pendidikan. Sedangkan dasar sosiologis berperan sebagai apa saja yang akan dipelajari. Sementara dasar organisatoris berfungsi sebagai dasar dalam bentuk bagaimana bahan pelajaran itu disusun. Selanjutnya dasar psikologis berperan dengan berbagai aspeknya serta cara menyampaikan bahan pelajaran agar dapat dicerna dan dapat dikuasai oleh peserta didik.

No comments: