IDENTITAS BUKU
Judul :
Ilmu Pendidikan Islam
Pengarang : Prof.
Dr. H. Abuddin Nata, M.A.
Tahun Terbit : 2010
Halaman : 324
Judul :
Ilmu Pendidikan Islam Jilid I
Pengarang :
Sudiyono, H.M.
Tahun Penerbit : 2009
Halaman : 336
Judul :
Ilmu Pendidikan Islam
Pengarang : Prof.
Dr. Abdul Mujib, M.Ag., et al.
Tahun Penerbit : 2010
Halaman : 286
A.
DASAR
PENDIDIKAN ISLAM
Dasar
yaitu landasan atau fondamen tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu
tersebut tegak kukuh berdiri. Demikian pula pendidikan islam yaitu fondamen
yang menjadi landasan atau asas agar penddikan islam dapat tegak berdiri tidak
mudah roboh karena tiupan angin kencang berupa ideologi yang muncul baik
sekarang maupun yang akan datang.
Menurut
Hasan Langgulung bahwa dasar pendidikan islam terbadi atas enam dasar yang
telah tersebut diatas. Pendapat ini dinilai agak sekuler oleh Abdul Mujib dan
Jusuf Mudzakir, sehingga dasar tersebut
bertambah dengan dasar religius/agama, karena agama menjadi frame bagi setiap
aktivitas yang bernuansa keislaman. Namun demikian. Karena antara ilmu pengetahuan,
agama, dan filsafat memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis
yang berbeda, maka dalam buku ini oleh penulis Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.
dasar-dasar pendidikan islam tersebut perlu dibedakan.[1]
Penentuan dasar tersebut agak sekuler, selain tidak memasukan dasar religius,
juga menjadikan filsafat sebagai induk dari segala dasar.
Dalam
islam, dasar operasional segala sesuatu adalah agama, sebab agama menjadai
frame bagi setiap aktivitas yang bernuanasa keislaman. Dengan agama, maka semua
aktivitas kependidikan menjadi bermakna, mewarnai dasar lain, dan bernilai
ubudiyah. Oleh karena itu, dasar operasional pendidikan yang enam diatas perlu
ditambahkan yang ketujuh, yaitu agama.
a.
Dasar
Historis
Dasar
historis adalah dasar yang berorientasi pada pengalaman pendidikan masa lalau,
baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan, agar kebijakan yang
ditempuh masa kini akan lebih baik. Firman Allah swt dalam QS. Al-Hasyr ayat 18
“ Dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untu hari
esok.” Misalnya, bangsa memiliki kegemaran untuk bersastra, maka pendidikan
sastra di Arab menjadi penting dalam kurikulum masa kini, sebab sastra selain menjadi identitas dan
potensi akademik bagi bahasa Arab juga sebagai sumber perekat bangsa.
b.
Dasar
Sosiologis
Dasar
sosiologis adalah dasar yang memberikan kerangka sosio-budaya, yang mana dengan
sosiobudaya itu pendidikan dilaksanakan. Dasar ini juga berfungsi sebagai tolak
ukur dalam perestasi belajar. Artinya, tinggi rendahnya suatu pendidikan dapat
diukur dari tingkat relevansi output pendidikan dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat. Demikian juga, masyarakat yang baik akan menyelenggarakan format
pendidikn yang baik pula.
c.
Dasar
Ekonomi
Dasar
ekonomi adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi finansial,
menggali dan mengatur sumber-sumber serta bertanggng jawab terhadap rencana dan
anggaran pembelanjaannya. Ekonomi yang kotor akan menjadikan ketidakberkahan
hasil pendidikan. Misalnya, untuk pengembangan pendidikan, baik untuk
kepentingan honorarium pendidikan maupun biaya operasional sekolah, suatu
lembaga pendidikan mengembangkan sistem rentenir. Allah swt berfirman kepada
Nabi Dawud as. Dalam hadis Qudsi : “Hai Dawud, hindari dan peringatkan pada
kaummu dari makanan syubhat karena
sesungguhnya hati orang yang memakan makanan syubhat itu tertutup dari-KU.
d.
Dasar
Politik dan Administrasi
Dasar
politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai ideologis, yang
digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan
direncanakan bersama. Sementara dasar administrasi bergua untuk memudahkan
pelayanan pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan dengan lancar tanpa ada
gangguan teknis dalam pelaksanaannya.
e.
Dasar
Psikologi
Dasar
psikologi adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat, minat, watak,
motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi, serta sumber
daya manusia yang lain. Dasar ini pula yang memberikan suasana batin yang
damai, tenang dan indah di lingkungan pendidikan, meskipun dalam kedamaian dan
ketenangan itu senantiasa terjadi dinamika dan gerak cepat untuk lebih maju
bagi pengembangan lembaga pendidikan.
f.
Dasar
Filosofis
Dasar
Filosofis adalah dasar yang memberikan kemampuan memilih yang terbaik,
memberikan arah suatu sistem, mengontrol dan memberikan arah kepada semua
dasar-dasar operasiona lainnya. Bagi masyarakat sekuler, dasar ini menjadi acuan
terpenting dalam pendidikan, sebab filsafat bagi mereka merupakan induk segala
dari pendidikan.
g.
Dasar
Religius
Dasar
religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama. Dasar ini secara
detail telah dijelaskan pada sumber pendidikan islam. Dasar ini menjadi penting
dalam pendidikan islam, sebab dengan dasar ini maka semua kegiatan pendidikan
jadi bermakna. Aplikasi dasar-dasar yang lain merupakan bentuk realisasi diri
bersumberkan dari agama dan bukan sebaliknya.
B.
DASAR-DASAR
PENDIDIKAN YANG BERSUMBER DALAM ISLAM
Secara
garis besar terdapat tiga dasar pendidikan dalam islam, selain yang telah tersebut
diatas yaitu, Al- quran, As-sunnah, dan perundang-undangan yang berlaku di
negara kita.
a.
Al-Quran
Islam
adalah agama yang membawa misi agar umatnya menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran. Ayat Al-Quran yang pertama kali turun ialah berkenaan (disamping
masalah) keimanan dan juga pendidikan. Allah berfirman:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan
Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) denga kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” QS. Al-Alaq: 1-5)
Dengan
penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa islam menegaskan bahwa supaya manusian
itu menemukan jati dirinya sebagai insan yang bermartabat atau mengemukakan
kemanusiaannya.
b.
As-Sunnah
Rasulullah
saw menyatakan bahwa beliau adalah juru didik. Dalam kaitan dengan ini M.
Athiyah Al- Abrasyi meriwayatkan : Pada suatu hari Rasulullah keluar dari
rumahnya dan beliau menyaksikan adanya dua pertemuan (kelompok). Dalam
pertemuan pertama, orang-orang sedang berdoa kepada Allah Azza Wajalla,
mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam pertemuan kedua, orang sedang memberikan
pelajaran. Langsung beliau bersabda:
“Mereka
itu, (pertemuan pertama), minta kepada Allah, bila tuhan menghendaki maka ia
akan memenuhi permintaan tersebut, dan jika ia tidak menghendaki maka tidak
akan dikabulkannya. Tetapi golongan yang kedua, mereka mengajari manusia,
sedangkan saya sendiri di utus untuk (jadi) juru didik.
”Setelah
itu beliau duduk pada pertemuan atau kelompok kedua. Praktik ini membuktikan
kepada kita suatu contoh terbaik, betapa Rasul mendorong untuk belajar dan
menyebarkan ilmu sacara luas dan suatu pujian atas keutamaan juru didik.[2]
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Rasulullah menjunjung tinggi
pada pendidikan dan memotivasi agar berkiprah pada pendidikan dan pengajaran.
c.
Perundang-undangan
yang Berlaku di Indonesia
1)
UUD
1945, pasal/29
Ayat
1 berbunyi :”Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Ayat 2 berbunyi
:”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Pasal ini
memberikan jaminan kepada warga negara republik indonesia untuk memeluk agama
dan beribadahsesuai agama yang dipeluknya bahkan mengadakan kegiatan yang dapat
menunjang bagi pelaksanaan ibadah.
2)
GBHN
Dalam
GBHN Tahun 1988 Bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa No.
1.b disebutkan :“Kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa makin dikembangkan. Dengan semakin meningkatnya dan meluasnya pembangunan
maka kehidupan keagamaan harus semakin dikembangkan baik didalam kehidupan
pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan.
3)
UU
No. 2 Tahun1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
a)
Pasal
11 Ayat 1 disebutkan: “Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah
terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa,
pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan
profesional.”
b)
Pasal
11 Ayat 6 disebutkan: “Pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.” Pasal diatas
dapat disimpulkan bahwa pendidkan keagamaan bermaksud mempersiapkan peserta
didik untuk dapat menjalankan peranannya sebagai pemeluk agama yang benar-benar
memadai.
C.
MACAM-MACM DASAR PENDIDIKAN
Menurut
Hasan Langgulung bahwa dasar pendidikan islam terbadi atas enam dasar yang
telah tersebut diatas, Yaitu historis, sosiologis, ekonomi, politik,
administrasi, psikologi dan filosofis.[3] Pendapat
ini dinilai agak sekuler oleh Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, sehingga dasar tersebut bertambah dengan
dasar religius/agama, karena agama menjadi frame bagi setiap aktivitas yang
bernuansa keislaman. Namun demikian. Karena antara ilmu pengetahuan, agama, dan
filsafat memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang
berbeda, maka dalam buku ini oleh penulis Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.
dasar-dasar pendidikan islam tersebut perlu dibedakan.
Secara
ontologis dan epistemologis ilmu pengetahuan merupakan rasionaisasi dan
sistematisasiterhadap berbagai fenomena atau gejala yang dilihat, diamati, dan
dicatat manusia. Sedangkan filsafat adalah konsep-konsep tentang hakikat atau
inti segala sesuatu yang dihasilkan melalui berfikir secara spekulatif,
sistematik, mendalam, radikal, dan universal. Adapun agama sumbernya berasal
dari tuhan, dan ilmu yang dihasilkan melalui ijtihad manusia yang berdasarkan
pada agama. Maka dalam tulisan ini, dasar pendidikan islam terbagi menjadi tiga
bagian :
a.
Dasar
Religius
Dasar religius yang dikemukakan oleh Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakar
adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama.[4] Adapun tujuan agama yaitu untuk memelihara
jiwa manusia, agama, akal pikiran, keturunan, harta benda.[5]
Pendapat lain mengatakan bahwa inti ajaran agama ialah terbentuknya akhlak mulia yang bertumpu pada hubungan yang
harmonis antara manusia dan Tuhan, dan antara manusia dengan manusia.[6]
Dengan demikian, dasar
religius berkaitan dengan memelihara dan menunjung tinggi hak asasi manusia,
serta memelihara moralitas manusia.
b.
Dasar
Filsafat Islam
Dasar filsafat adalah dasar yang digali dari hasil pemikiran
spekulatif, mendalam, sistematik, radikal, dan universal tentang berbagai hal
yang selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi perumusan konsep ilmu pendidikan
islam.
c.
Dasar
Ilmu Pengetahuan
Dasar ini merupakan dasar nilai guna dan manfaat yang terdapat
dalam setiap ilmu pengetahuan bagi kepentinganpendidikan dan pengajaran. Dalam
hubungannya dengan ilmu pendidikan, berbagai manfaat dan tujuan ilmu
pengetahuan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.
Ilmu
Psikologi
Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan, bakat, minat,
watak, karakter, motivasi, dan inovasi peserta didik, pedidik, tenaga
kependidikan, serta sumber daya manusia lainnya.
2.
Ilmu
Sejarah
Sejarah
adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lalu, baik dari
segi waktu, tempat, pelaku, latar belakang, tujuan, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yang disusun secara sistematik, dan didukung oleh data dan
fakta-faktayang dapat dipertanggung jawabkan dan valid.
3.
Ilmu
Sosial dan Budaya
Ilmu
sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang gajala-gejala sosial serta
hubungannya antara satu gejala dan gejala lain yang ada dalam masyarakat.
4.
Ilmu
Ekonomi
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber, cara mendapatkan,
mengelola dan mengembangkan ekonomi yang disusun secaca sistematis dengan
menggunakan metode tertentu.
5.
Ilmu
Politik
Ilmu
politik adalah yang mempelajari tentang tujuan, cita-cita dan ideologi yang
akan diperjuangkan, cara-cara mendapatkan, mengelola, menggunakan dan
mempertahankan kekuasaan.
6.
Ilmu Administrasi
Ilmu
administrasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi dan memperbaiki sebuah
kegiatan.
Baca juga :Konsep Pendidikan dalam Pendidikan islam
***
Demikian penulisan artikel ini. Jika ada pertanyaan dan beberapa permasalahan yang berkaitan dalam artikel. Langsung saja kalian tulis di contak comant yang kami sediakan atau click post a comment 👇
شكرا جزيلا
No comments:
Post a Comment