Pendidikan islam adalah salah satu pendidikan yang mengarahkan pada membentuk dan menciptakan generasi yang memiliki wawasan dan keilmuan yang berlandasakan agama. Mengapa dengan berlandaskan agama?.
Sebagaimana yang kita tahu ilmu tanpa agama seperti pohon yang tak
berbuah yaitu tidak memiliki manfaat yang berarti kecuali hanya sedikit saja.
Bahkan banyak saat ini keilmuan dan wawasan disalah gunakan untuk kemudhoratan
karena disebabkan minimnya ilmu agama.
Pentingnya keagamaan dalam bidang pendidikan adalah bagian dari
cara mendidik manusia agar dapat membedakan mana yang haq dan yang bathil. Serta merupakan bentuk penjagaan harkat dan
martabat manusia sebagai khalifah dibumi agar tercipta kedamaian dan keselarasan
hidup sepanjang peradaban.
Maka untuk menciptakan generasi manusia yang demikian yaitu
tepatnya muslim yang mulia. Sudah barang tentu dilandasan dengan pendidikan
yang baik. karena melalui landasan pendidikan yang baik itulah akan menciptakan
pola pendidikan serta generasi terbaik dalam satu waktu. Adapun landasan
pendidikan islam yang paling kuat dan otentik
dalam membangun menciptakan generasi terbaik tersebut adalah landasan
yang bersumber dari wahyu Tuhan yang disampaikan untuk Utusan−Nya yaitu Al−qur’an nur kareem juga pelajaran
hidup dari Sunnah Nabi Muhammad Salallahualaiwassalam serta Ijma’ para ulama’.
Maka berikut ini adalah penjelesan secara rinci perihal
masing−masing unsur landasan tersebut :
Baca Juga : Asas, Dasar dan Prinsip Pendidikan ISlam
1. Al−Qur’an
Al−Qur’an adalah kitab suci bagi seluruh alam yaitu sebagai pedoman
hidup dan berkehidupan yang layak bagi kemaslahatan didalamnya. Al−Qur’an
adalah firman Tuhan Pencipta Seluruh Jagad Raya yaitu Allah Subhanahuata’alla
yang diturunkan oleh perantara malaikat suci yaitu Jibril Alaihi sallam kepada
Nabi utusannya yang sangat mulia akhlak dan penciptannya yaitu Nabi Muhammad
Sallahu’alaihi wassalam yaitu manusia paling mulia dengan segala keunggulan
suri tauladannya yang menentramkan siapa yang mendengarkan kisah kehidupan
beliau atau bahkan hidup berdampingan bersamanya ‘Alahissalam.
Karena Al−Qur’an adalah kitab suci juga firman Tuhan Semesta Alam
sebagai pedoman hidup yang haq maka sudah sangat tentu apa yang ada didalamnya
adalah segala urusan yang melingkupi kehidupan dunia baik dalam bersosial−bermasyarakat,
berbudaya, berpendidikan, berkesehatan, berpolitik dan tentunya beragama serta
masih banyak hal lainnya yang kesemuanya ini disampaikan secara
berangsur−angsur dari peristiwa demi peristiwa hingga terkumpullah menjadi
firman yang dibukukan seperti sekarang ini yang kita kenal dengan Al−Qur’an.
Membahas berbagai hal yang tercantum dan telah diatur didalam
Al−Qur’an yang telah dijelaskan diatas. Maka salah satu peraturan yang
diperkenankan Allah subhanahuat’alla kepada Rasulnya dan seluruh umat manusia
adalah berilmu yaitu dengan saling didik mendidik. Berkenaan dengan perilaku
dan aktivitas ini yaitu berpendidikan adalah hal yang sangat diwajibkan bagi
seluruh umat Islam khususnya dan manusia pada umumnya, mengapa?
Karena berpendidikan adalah salah satu cara menuntut ilmu yaitu
mengasah dan membuka wawasan serta pemikiran agar lebih tajam berfikir yang
akan membawa manusia kepada berperilaku untuk jauh lebih baik bagi kemasalahatn
hidupnya. Selain itu pula, Melalui pemikiran tersebutlah yang akan
menghantarkan manusia untuk menjadi khalifah yang cerdas dan berakhlak mulia
dalam menjaga peradaban kehidupan dibumi dan menyelamatkan dari kesengsaraan.
Pendidikan adalah salah satu gerbang dalam melahirkan keimanan juga
meningkatkan keimanan tersebut. Semakin berilmu dan terdidik seorang manusia
untuk mampu mengenal Tuhan Sang penciptanya serta apa yang diciptakan−Nya, maka
akan semakin baik dan tinggilah keimanan serta kesadarannya untuk berfikir dan
berakhlak terbaik kepada sesama dan lingkungannya.
Maka sudah menjadi ketetapan bahwa Al−Qur’an adalah landasan
pendidikan yang haq. Tidak ada pertimbangan ataupun keraguan didalamnya bahkan
walau hanya satu ayat/kalimat. Al−Qur’an telah mengatur dengan sedemikian baik untuk
dilaksanakan dalam kehidupan dan terutama hal ini adalah pendidikan.
Didalam Al−Qur’an, pendidikan adalah salah satu langkah maju dalam
mencapai peradaban yang baik. maka tentu saja pendidikan yang dilaksanakan dan
diadakan harus mengacu pada Al−Qur’an. Karena tidak ada landasan yang
benar−benar real mewajibkan umatnya berpendidikan dan juga menjamin hasil dan
berbagai hal dampak didalam pendidikan tersebut, kecuali Al−Qur’an yaitu firman
Allah subhanahuata’alla.
2. As− Sunnah
Seperti yang telah dijelaskan pada poin Al−Qur’an sebagai
landasan,Maka As− Sunnah adalah landasan kedua setelahnya. As− Sunnah adalah
perkataan, perbuatan atau pengakuan Nabi Muhammad Salallahu’alahi wassalam
mengenai kebenaran firman Allah yaitu
Al−Qur’an. Al−Qur’an adalah firman Allah yang suci maka sudah barang tentu
bahasa yang dipergunakan adalah bahasa dengan pemahaman yang paling baik serta
tata bahasa yang paling sempurna. Maka karena sedemikian suci dan mulianya
Al−Qur’an, sudah sangat tentu bagi manusia biasa dalam memahaminya akan sangat tidak
mudah. Oleh karenannya mengapa kemudian Rasulullah salallahu’alahi wassalam
manusia yang paling mulia akhlak dan penciptaannya diutus di muka bumi ini.
Karena manusia pada umumnya tidak akan benar−benar memahamai kabar
dan perihal yang ada didalam Al−qu’an. Dibuktikan oleh seluruh penyair dimasa
itu hingga saat ini yang tidak bisa sama sekali membuat sejenis yang sama
dengan Al−Qur’an atau bahkan hanya sekedar merubahnya. Hal ini karena Allah
subhanahuata’alla telah menjamin di dalam firmannya mengenai perihal tersebut.
yaitu jaminan keoriginalan isi serta bahasa dalam Al−Qur’an adalah yang terbaik
dan paling baik. Sehingga manusia umumnya tentu tidak bisa membuat yang sejenis
Al−Qur’an apalagi sekedar ingin memahami
atau merubah perihal isi didalamnya kecuali sedikit. Oleh karena keagungan Al−Qur’an
tersebutlah Maka diutus manusia termulia dengan pemahaman yang terbaik dan
paling baik, agar mampu menjelaskan perihala berita dan apa−apa yang ada di
dalam Al−Qur’an tersebut.
Maka melalui utusan tersebut, memberikanlah kabar mengenai Tuhan
seluruh Alam dan Al−Qur’an yang menjadi bukti kekuasaannya. Yaitu menyampikan dan
memperinci perihal apa saja yang sebenarnya di sampaikan dalam Al−Qur’an dengan
penjelasan yang paling terbaik yang pernah dilakukan dibumi ini.
Maka melalui perilaku utusan tersebut yaitu Nabi Muhammad
Salallahu’alaihi wassalam lah yang kemudian menjadi salah satu panutan guru
dalam mendidik dan melakukan pendidikan yang sebaiknya untuk seluruh anak didik
didunia. Cara dan contoh yang diajarkan beliau dalam mendidik adalah suri
tauladan terbaik yang pernah ada. proses dan ruang lingkup pendidikan yang
telah beliau ajarkan adalah hal yang harus menjadi motivasi tersendiri dalam
melakukan pendidikan diberbagai lini.
Cara, penjelasan serta Perilaku beliau itulah yang disebut sebagai
As−sunnah yaitu landasan yang sangat baik dalam mebangun pendidikan yang
berkemajuan. Bahkan pendidikan yang beliau ajarkan sejatinya adalah pendidikan
yang sangat tolerir untuk dilakukan dan di aplikasikan dalam berbagai model dan
pola pendidikan sepanjang zaman.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah salah satu cara memutuskan suatu perihal atau
perkara kehidupan dengan cara mengumpulkan keilmuan dan wawasan dengan
berpedoman Al−Qur’an dan As−Sunnah oleh para ‘ulama yaitu orang –orang berilmu
dan beramal shaleh.
Ijtihad dilakukan karena sangat dinamisnya kehidupan manusia dari
satu zaman ke zaman yang lain. Dimana adalam memahaminya perlu tinjauan
keilmuan dan keimana yang baik.
Ijtihad dilakukan bukan karena ketidak mampuan Al−Qur’an dan
As−Sunnah dalam menjelaskan dan memperinci berbagai perihal kehidupan dunia.
Namun karena sepanjang kehidupan manusia memang selalu dipengaruhi oleh ruang
dan waktu yaitu memiliki bahasa penerjemahan dari manusia ke manusia sendiri
berbeda−beda dari satu dengan lainnya,
walaupun sejatinya sama.
Namun penentuan yang demikian tidaklah sembarang dilakukan dan pula
oleh orang yang sembarangan. Karena menerjemahkan istilah keilmuan dari suatu
peristiwa atau perihal dizaman tersebut, tentu akan berbeda di zaman
selanjutnya. Maka dibutuhkan kehati−hatian dan ketelitian dengan selalu
berpedoman pada kedua landasan sebelumnya yaitu Al−Qur’an dan As−Sunnah.
Hal ini sama seperti dalam berpendidikan. Tentu saja berbagai hal
dan ruang lingkup pendidikan dari zaman ke zaman memiliki perkembangan dan
perbedaan yang walaupun dasar pendidikannya sama. namun karena memang begitu
sangat dinamisnya proses pendidikan manusia yang bergerak dan berubah dari
zaman satu ke zaman lain. Maka barang tentu pendidikan yang diajarkan harus
dapat memenuhi standar kependidikan di zaman tersebut.
Sebagai catatan dalam berpola fikir memahami ke tiga landasan ini
dan paling tepatnya adalah perihal Ijtihad bahwa bukan berarti wacana yang
diajarkan dalam Al−Qur’an dan As−Sunnah tidak cocok untuk ditanamkan untuk
berpendidikan di era sekarang. Konteks permasalahan ini seperti yang
dibicarakan oleh para filosof saat ini yang mensengajakan memutar balikan
pemikiran Islam, Naudzubillah.
Dalam konteks pendidikan itu sendiri standar pendidikan bukanlah
tentang acuan perkembangan zaman. Akan
tetapi adalah sarananyalah yang harus dapat menunjang dengan sebaiknya
sesuai dengan pola pendidikan dizaman tersebut. namun untuk selebihnya yaitu
standar kinerja dan kualitas pendidikan tetaplah standar terbaik adalah
Al−Qur’an dan As−Sunnah. Yaitu landasan terbaik dan ajaran terbaik bagi makhluk manusia seluruh penjuru alam.
Baca Juga :Pengertian Ilmu Pendidikan Islam Menurut Para Ahli
Karena bagaimana mungkin standar pendidikan yang ditetapkan manusia
mampu mengalahkan standar pendidikan yang telah ditetapkan Tuhan Yang Maha
Menciptakan manusia itu sendiri. Sedangkan manusia adalah makhluk yang masih
perlu belajar dan diajarkan. Wallahualam.
Referensi :
Daradjat, zakiah.2016. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment