Wednesday, 2 March 2016

ILMU PENDIDIKAN ISLAM, Pengertian Peserta Didik

      PENGERTIAN PESERTA DIDIK

Secara formal peserta didik dapat diartikan sebagai orang yang sedang berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan cirri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan itu sendiri menyangkut tentang fisik, sedangkan perkembangan menyangkut tentang psikis. Peserta didik dalam ilmu pendidikan islam adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik, psikologis, social, dan religious dalam mengarungi kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Definisi tersebut memberikan arti bahwa peserta didik merupakan individu yang belum dewasa, yang karena itu memerlukan orang lain untuk menjadikan dirinya dewasa. Peserta didik dalam keluarga adalah anak, murid adalah peserta didik di sekolah, sedangkan anak-anak penduduk adalah peserta didik masyarakat sekitar, dan umat beragama menjadi peserta didik ruhaniawan dalam suatu agama.

Dalam istilah tasawuf peserta didik seringkali disebut dengan thalib atau murid. Dan secara etimologi murid diartikan sebagai orang yang menghendaki. Sedangkan menurut arti terminologi, murid adalah pencari hakikat dibawah bimbingan dan arahan seorang pembimbing spiritual (mursyid). Thalib itu sendiri menurut secara bahasa mempunyai arti orang yang mencari, sedangkan menurut istilah tasawuf adalah penempuh jalan spiritual, dimana ia harus berusaha keras menempah dirinya untuk mencapai derajat sufi.

Adapun menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik itu sendiri diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang jenis pendidikan tertentu. Seorang pendidik juga harus bias dan harus mengetahui bagaimana karakteristik dan cirri-ciri peserta didik itu sendiri. Disini akan disebutkan beberapa karakteristik dan cirri-ciri peserta didik yang harus diketahui oleh seorang pendidik.

a. Karakteristik Peserta Didik

     1. Karakteristikpeserta didik yang disdeskripsikan oleh Syamsul Nizar ada enam diantaranya adalahP:
 1.Pesertadid bukanlah miniature dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.

    2. Peserta didik memiliki periodesasi perkembangan dan pertumbuhan.

   3. Pesertadidik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu baik disebabkan oleh factor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.

   4. Peser didik merupakan dua unsure utama jasmani dan rohani, unsur jasmani itu sendiri mempunyai daya fisik dan unsur rohani mempunyai daya akal hati nurani dan nafsu.

5. 5. Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis.

b. b.      Ciri-ciri Peserta Didik
      1.      Kelemahan dan ketak berdayaannya
      2.      Berkemauan keras untuk berkembang
      3.      Ingin menjadi diri sendiri (memperoleh kemampuan)

Agar seorang pendidik berhasil dalam proses pendidikan, maka ia harus memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya.

Pengertian peserta didik dilihat dari segi kedudukannya adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya menurut fitrahnya masing-masing, yang memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kea rah titik optimal kemampuan fitrahnya. Dalam pandangan yang lebih modern, anak didik tidak hanya dianggap sebagai obyek atau sasaran pendidikan sebagaimana disebut diatas,melainkan juga harus diperlukan sebagai subjek pendidikan. Hal ini dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar.

Anak didik juga dapat dirincikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan, dan pengaraha. Dalam pandangan islam, hakikat ilmu berasal dari Allah. Sedangkan proses memperolehnya dilakukan melalui belajar kepada guru. Karena ilmu dari Allah, maka membawa konsekuensiperlunya anak didik mendekatkan diri kepada Allah atau menghiasi diri dengan akhlak yang mulia yang disukai Allah, dan sedapat mungkin menjauhi perbuatan yang tidisukai Allah.
Seorang pelajar yang ingin mendapatkan ilmu itu memerlukan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk dari guru, maka disini akan muncul pula etika mengenai pergaulan yang baik yang harus dilakukan oleh seorang murid kepada gurunya. Pada bagian inilah yang pada akhirnya akan membawa konsep tentang akhlak murid pada gurunya serta konsekuensinya jika akhlak yang demikian itu tidak ditegakkan.




No comments: